Selasa, 03 Juni 2008

KEMATIAN

Entah jahat atau tidak, akhir – akhir ini, aku sedang memikirkan tentang kematian. Kematian ini terasa semakin mendekat padaku. Ada malaikat pencabut nyawa yang akan mengambil haknya untuk memintaku mengembalikan akan apa yang telah kupinjam darinya.

 

Iblis sungguh gila membelenggu pikiranku. Atau aku yang terlambat menanggapi pertanda itu.

 

Walau mereka tak pernah berharap, aku ingin ketika sewaktu aku mati, mereka tak menjatuhkan air mata mereka di hadapan tubuhku yang kosong. Aku ingin mati sendiri, dalam kesunyian, dalam ruang yang paling hampa.

Iblis semakin merajalela merasuk otakku. Semakin gila ia menguasai pikiranku. Keparat kukatakan.

Bayang hitam seolah tampak jelas kupunggungi. Aku tak berani untuk menoleh ke belakang. Aku takut jika ini memang saatnya. Aku harus menanggalkan semua yang boleh kupegang, yang boleh kulihat, yang boleh kunikmati walau itu terasa tak enak.

Ternyata bukan hanya iblis yang membuntuti diriku, tetapi juga malaikat. Mereka telah berkolaborasi untuk merenggut semuanya.

Oh, rupanya waktu ini telah semakin singkat. Tak ada kesempatan kecil untuk pamit kepada mereka. Baiklah, memang ini saatnya. Kematian telah datang, dan raga ini akan terlentang pada tempat akhirnya. Peti mati dan akan ditaburkan tanah.

 

Catatan kejahatan Aveline Agrippina Tando
01062008-1833 

31 komentar:

  1. Lah itu gambar kuburannya kok senyum?

    BalasHapus
  2. Si Berat= 165-561-615
    Aveline= 651-156-615

    BalasHapus
  3. Banyak orang meyakini bahwa kematian adalah hal yang menakutkan. Itu adalah sebuah pemahaman warisan yang kita terima turun temurun dari guru-guru, orang tua, bahkan buku-buku yang kita baca. Dan semua selalu menceritakan hal-hal yang menekutkan yang akan kita temui nanti dalam alam kematian. Padahal kematian adalah proses dalam kehidupan manusia, sama seperti yang sedang kita alami sekarang dalam kehidupan ini. Semua adalah proses. Semua adalah pembelajaran. Apa yang harus ditakutkan, bila sudah waktunya, ya sudah jalani saja. Sama seperti sekarang, dulu waktu kita kecil selalu memikirkan bagaimana ya nanti kalau sudah SMA, lantas setelah SMA, bagaimana ya nanti kalau bekerja, ada ketakutan-ketakutan yang timbul karena kurangnya informasi, jadi hadapi saja kematian dengan biasa-biasa saja, bukan dengan ketakutan, berbuatlah kebaikan setiap hari agar kebaikan juga yang kita dapat kelak.

    BalasHapus
  4. Matinya sambil senyum... *cheeeeeeeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrsssssssssssss*

    BalasHapus
  5. dengan berpikir tentang kematian, maka biasanya kualitas hidup manusia semakin meningkat. betul?

    BalasHapus
  6. Ya... benar.
    Supaya orang berpikir jika hari ini adalah hari terkahir saya hidup, maka saya harus berbuat yang paling baik...

    BalasHapus
  7. kapan tobat???...syukurannya ya.....:P

    BalasHapus
  8. agripzz.....pizza masih enak rasanya...apa kau tega meninggalkannya?..masih ada kotelet, masih ada tiramisu, masih ada gurami bakar, masih ada ayam panggang, masih ada......duh..jadi laperrr

    BalasHapus
  9. Kurang ASEM!!!! :-(
    Kok rasanya gue pengen matiin sekarang ya... tapi apa yang gue matiin?

    BalasHapus
  10. Ada tuh di meja makan...
    Tambah yummy aja tuh makanan

    BalasHapus
  11. aku membuntutimu...aku malaikat penjaga hatimu.....*hhaahh..salah tulis...aku malaikat yang berkolaborasi untuk bikin album baru, mas nino yang bikin klipnya ntar.

    BalasHapus
  12. Edaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Nenek gue opp mulu lagi! Udah kagak sayang cucunya!

    BalasHapus
  13. NENEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Kamu udah ga sayang aku ya???

    -yang merindukanmu-
    cucu bandel :P

    BalasHapus
  14. lah..yang lo reply apa..yang lo posting apa....
    edaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  15. nggak ah... waras kok... :P
    edan di mananya?

    BalasHapus
  16. mba hennn...jewer aja cucu bandel gini......*jewer agripzz

    BalasHapus
  17. Tante Zev... jewer aja keponakan kayak gini * kujewer kupingmu!!!! :-D

    BalasHapus
  18. Puisi untuk nenekku, Henny P.

    Nek, di mana kau berada
    Kau tak tahu
    Aku sudah membuat pernyataan tobat
    Kau tak tahu
    Aku sudah bangun untuk melihatmu
    Walau hanya sekejap

    Namun, kau melupakanku?
    Kau tak lagi rindu padaku
    Kau tak memunculkan ujudmu di sini

    Nek, cucu merindukanmu
    Cucu kangen sama nenek
    Walaupun nenek wangi 7 kembang
    Karena mandi pake bunga
    Atau nenek sering jewer
    Kuping cucu

    Cucu kangen, nek!
    Cucu kangen!!!

    Yang merindukan nenek, Agripzzz

    BalasHapus
  19. apa yang telah sudah kau lakukan dalam kehidupan ini hingga kau ingin mati?

    Mati??

    BalasHapus
  20. Aku tak ingin mati...

    Mati???
    Siape yang pengen mati???

    BalasHapus
  21. karena dia terlalu bandell....cinta kaga mua ikutan jewer agripz...mumpung lg diskon...gih sana..

    BalasHapus
  22. Korban provokator = Agrip
    Tersangka provokator = Nia
    Saksi provokator = Cinta
    Pengacara korban = masih pada tidur... (Nenekku)

    BalasHapus
  23. Kejeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeer!!!!!!!!!!!!!!!!
    Saksi harus tetap di sini sampai polisi datang!

    BalasHapus
  24. dermaga terakhir....

    hadapi saja dengan tenang

    BalasHapus