Senin, 27 Agustus 2012

Bukan Euforia Kekasih

G,
senyata apa kita bisa menyentuh perpisahan
semampu apa kita bisa memeluk bahagia
atau itu hanya bagian dari euforia sesaat saja

eulogi untuk petang yang akan berangkat
fitri kepada muasal di langit yang menjingga
tapi bukankah demikian hidup akan kembali ke asal
bagai jerami yang mengering bersama usia

ada fajar di pangkal hari esok, bisakah membuatmu tersenyum?

mereka yang berlalu dari kota, mengatakannya mudik
menciptakan kekosongan kota dan kepedihan yang asing
kealpaan waktu tidak lagi seperti gurauan semata
melawan ketiadaan, kekosongan, seperti melawan stigma

perlu air mata, darah, dan juang yang terlalu mahal, G

langkah di pucuk rinai hujan memeluk yang akan berangkat
mengantar seseorang yang disebut kekasih untuk kembali
berpisah sejenak, merasakan bahagia sendiri-sendiri

tapi tidaklah senikmat bersama

bukankah begitu, G?




Bandung, 27 Agustus 2012 | 18.22

A.A. - dalam sebuah inisial

Jumat, 17 Agustus 2012

Keputusan

semudah keputusan untuk berangkat
kaumengepakkan segala keperluanmu
pergi ke stasiun, membeli tiket
jika tiada, kau akan berlari ke terminal
mencari tiket yang masih tersisa
atau kau memilih bermalam sejenak di sana

semudah keputusan untuk berkelana
kau berjalan ke mana saja tanpa tujuan
kau berlalu melintasi apa saja
kau bertemu dengan orang-orang asing
berbicara dengan bahasa yang mengerutkan dahi mereka
atau memilih bermalam di jalan yang sepi dan sunyi

semudah keputusan yang kita buat
segala konsekuensi menjadi kesenangan
atau penderitaan


Jakarta, 17 Agustus 2012 | 20.07

A.A. - dalam sebuah inisial

Minggu, 12 Agustus 2012

Tentang Prolog

Adalah sebuah terima kasih karena kamu telah berani masuk ke dalam hidupku, mengisinya dengan apa yang mungkin tidak dapat orang lain rasakan, memberikanku harapan yang seharusnya aku tak perlu berharap setinggi apa yang ada di dalam pikiranku. Kemudian kamu memilih untuk keluar, meninggalkan aku bersama harapan itu. Kosong. Harapan itu tidaklah bernilai apa-apa. Lalu, tidak ada jejak yang kamu tinggalkan sebagai pertanggungjawaban atas perasaan yang telah kamu tanamkan kepadaku

Aku marah. Marah kepada kamu, marah kepada diriku sendiri. Marah kepada orang-orang di sekitarku yang membuatku mengenal kamu. Harapan yang kosong itu berisi amarah. Air mata yang membuatku tidak lagi merasakan dunia sekitar. Aku marah dengan air mataku sendiri. Betapa lancangnya ia datang untuk menjadi senjata bagi kaum perempuan dan aku tidak bisa pernah menerimanya. Ia adalah titik lemah, bagiku.


- sebuah bagian yang belum usai

Selasa, 07 Agustus 2012

Kereta Senja

di stasiun, kita pernah bertemu dan memulai kisah
tentang perjalanan anak manusia
ada suka dan duka yang membalut di dalamnya
ada senyum yang ternyata berbentuk air mata
ada air mata yang berwujud tawa

kita tak pernah tahu
sampai pada saatnya
kereta senja lewat, berlalu ke stasiun berikutnya

di gerbong-gerbong kereta
ada kesibukan dan egoisme manusia yang fasih
tapi kasih akan tetap nyata di tengah-tengah mereka
di tengah-tengahku, di antara kamu
menuju ke tempat berikutnya

kita tak perlu menyangkal bagian dari perpisahan
kereta senja merekam setiap langkah
ia mematri bahwa kita pernah jatuh cinta di dalam perjalanan
kita pernah duduk, saling kenal, saling tatap
untuk apa mengutuk petang kalau pagi tidak bisa membuatmu bahagia
adalah waktu yang sebenarnya merenggut kita

bahkan cinta itu sendiri tidak bisa abadi
kecuali

jika kau percaya cinta kita abadi



Jakarta, 7 Agustus 2012 | 18.59

A.A. - dalam sebuah inisial


Minggu, 05 Agustus 2012

Tukang Tulis, Bukan Penulis

Aku memang seorang tukang tulis
Bukan seorang penulis

Apa bedanya?

Aku sendiri tidak tahu.

Bahan baku tukang tulis dan penulis itu sama:

Huruf.

Tapi aku bukan penulis
Kalau ada yang bertanya apa profesiku, katakan saja:

Ia tukang tulis


Jakarta, 6 Agustus 2012 | 01.44
A.A. - dalam sebuah inisial

Rabu, 01 Agustus 2012

Prolog of August

i wish i can fly
above the sky
above the words
i wish...
i pray for you
then,
i will wait the goals

god has been waiting
since the 2012 came