Senin, 23 Juni 2008

KEMATIAN SEORANG "PEMBUNUH"

Kutaburkan mawar hitam

Di atas pusaraku sendiri

Aku mati dalam kehampaan

Tak seseorangpun tahu

Tak ada yang melihatku

 

Kucangkul kuburku sendiri

Untuk memasukkan jasadku

Aku mati dalam kebisuan

Tak perduli seseorang

Tak ada yang mengetahuinya

 

Kumasukkan jasadku sendiri

Sudah terlanjur membusuk

Aku mati dalam kebencian

Tak seseorang yang mau menguburiku

Tak seseorang yang mau memakamkanku

 

Catatan kecil Aveline Agrippina Tando

01062008-1840 

15 komentar:

  1. wuih...mantab...
    aku suka renungan seperti ini...kesadaran setelah akhir yang tak begitu berarti...

    BalasHapus
  2. Sebenarnya ini sudah lama aku mau post
    tetapi entah mengapa aku jadi ragu

    BalasHapus
  3. jika di buat ceritanya akan lebih asyik dengan puisi ini sebagai patokan kisahnya

    BalasHapus
  4. Lagi aku tulis, Om...
    Mungkin ini akan kubuka bagi contacts saja

    BalasHapus
  5. wah asyik............bakal ada santapan nikmat nih....dengan sabar menunggu...

    BalasHapus
  6. tunggu saja...
    yang jelas... aku tidak membnuh
    dan aku masih ragu ini layakkah dipost

    BalasHapus
  7. yang penting pesan moral di dalamnya....jika kita sedang menjadi pembunuh dalam satu kisah...maka membunuhlah...jangan ragu, tapi sisipkan pesan moralnya...

    BalasHapus
  8. Kalo pembunuh sih, biarin aja dia modar sendiri.
    Buat apa ngurusin bangkenya.

    BalasHapus
  9. lha kenapa Amrozi dkk di urusin ama negara???
    modarin saja!!!!

    BalasHapus
  10. Makanya, biarin aja dia urusin bangkenya sendiri

    BalasHapus
  11. Untuk yang satu ini aku tak bisa menjawab...
    Tanyakan saja kepada SBY baca: Surabaya

    BalasHapus
  12. sudut pandang yang menarik... nice poem... ditunggu kisah ceritanya...

    BalasHapus
  13. nice poem... sudut pandang yang menarik... ditunggu versi ceritanya...

    BalasHapus