Jumat, 27 Agustus 2010

Workshop dan ceramah "Peningkatan Minat Baca

Start:     Oct 4, '10
End:     Oct 7, '10
Undangan untuk lamaran

Goethe-Institut Jakarta akan menyelenggarakan workshop dengan tema Leseförderung (Peningkatan Minat Baca). Workshop ini akan berlangsung selama empat hari dari tanggal 04 - 07 Oktober 2010.


Acara kali ini adalah rangkaian acara yang merupakan kelanjutan kegiatan acara yang diselenggarakan di tahun lalu. Akan tetapi kegiatan workshop yang akan berlangsung di tahun ini dapat diikuti tanpa harus mengikuti kegiatan workshop di tahun 2009.

Dipl. Designerin Jule Pfeiffer- Spiekermann dan Dipl. Perpustakaan Katrin Seewald, yang berasal dari Jerman, akan menjadi pembicara dalam kegiatan workshop ini. Selain akan membahas secara teoritis, kedua pembicara ini bersama-sama dengan para peserta akan membahas materi workshop secara kongkret.

Jumlah peserta workshop dibatasi max. 25 orang.


Selama workshop berlangsung kami menyediakan penterjemah, yang akan menerjemahkan dari bahasa Jerman ke bahasa Indonesia dan begitu pula sebaliknya.

Bersama ini kami, Goethe-Institut Jakarta, membuka kesempatan bagi anda untuk mengikuti kegiatan workshop di atas. Dengan cara silahkan kirimkan lamaran anda ke alamat


Mail Symboldevi@jakarta.goethe.org.
Batas akhir pengiriman lamaran tanggal 20 September 2010.



Silahkan tuliskan lamaran anda max. dalam satu halaman A4, yang berisikan:,

- Alasan mengapa anda bermaksud melamar untuk mengikuti kegiatan wokshop ini. Lampirkan pula latar belakang dan kegiatan anda di bidang Peningkatan Minat Baca.

- Pengalaman apa saja yang anda telah miliki di bidang Peningkatan Minat Baca.

Dengan mengajukan lamaran dan jika anda terpilih sebagai peserta kegiatan workshop ini, berarti anda diwajibkan untuk mengikuti ceramah dan workshop selama berlangsung (empat hari berturut-turut).

Program susunan acara workshop akan dikirimkan setelah peserta workshop terpilih.


Dengan senang hati kami menunggu akan lamaran Bapak/Ibu.

Perempuan Senja

Kota menjadi ramai dengan kedatangan seseorang yang telah lima tahun lalu dinyatakan meninggal dunia. Tepat di tengah kota ini juga, seseorang itu tewas dilindas oleh roda truk yang membawa hewan ternak. Kepalanya remuk dan wajahnya telah hancur.

 

Tetapi tidak dengan kedatangannya kini. Dia seperti dahulu, masih memancarkan wajahnya yang anggun sebelum disambar oleh truk itu. Sontak, seketika terkejutlah kota itu dengan kedatangan perempuan yang telah merenggang nyawa di hadapan penduduk kota lalu kembali lagi lima tahun kemudian.

 

"Perempuan yang setiap sore sering berjalan itu?"

"Iya! Sore tadi kami melihatnya. Dia sedang menaburkan bunga di jalan sewaktu ditabrak oleh truk ternak itu.”

“Lalu ke manakah dia?”

“Tidak tahu. Tak seorangpun berani mendekat kepadanya, apalagi mengikutinya.”

Perempuan senja itu datang lagi, datang lagi. Dan lagi-lagi ia menaburkan bunga di atas jalan yang sama pada kemarin sore. Penduduk mulai bergidik ngeri melihatnya. Perempuan yang setiap kali berjalan senja hari itu datang lagi setelah lima tahun tak tampak lagi.

“Arwahnya belum tenang.”

“Masak lima tahun masih belum tenang?”

“Mungkin saja.”

Di hari ketiga, perempuan senja itu lagi-lagi datang. Namun kini sedikit berbeda. Dia tidak membawa bunga seperti kemarin. Dia membawa sebungkus kecil jeruk nipis dan airnya diperas di atas jalan sebagai pengganti bunga. Kemudian ditinggalkannya sepucuk surat di atas jalanan itu, kemudian dia pergi.

Rina, aku datang. Aku datang dengan cinta sekaligus dengan benci setelah kuketahui bahwa kita mencintai lelaki yang sama. Aku sedih dengan kematianmu, sekaligus bahagia. Kita sedarah-daging di hadapan lelaki itu. Aku benci kepadamu karena kau rela melacurkan tubuhmu di hadapan lelaki itu. Lelaki yang kini menjadi suamiku.

Saudaramu,

Rani

Kemudian, tidak ada lagi perempuan sore yang datang. Kota menjadi sunyi seketika.



Support this Flash Fiction at here

Jumat, 20 Agustus 2010

Menyakiti Raga

Sebab, hidup dengan seseorang yang dicinta memang tidak sunyi dari sakit di raga. - Remy Sylado

 

Ketika seseorang memutuskan bahwa ia layak dan siap mendapatkan apa yang dinamakannya dengan cinta, maka ia harus juga siap dengan satu resiko yang dinamakannya dengan derita. Cinta dan derita tak bisa dipisahkan begitu saja sama halnya dengan jiwa dengan raga. Mungkin -ya mungkin- aku dan kau memang tidak dapat merasakan hangatnya matahari saat ini kalau kita tidak merasakan cinta. Kadang aku sendiri berpikir untuk apa Tuhan menciptakan cinta dengan segala retorika dan definisi yang sebenarnya tidak bisa dinikmati secara instan oleh manusia sementara hidup manusia terlalu singkat jika hanya dilalui dengan proses mencintai.

 

Kemudian lahir pula pertanyaan selanjutnya, lagi-lagi tentang cinta. Kadang tak kumengerti juga untuk apa semua ini? Bahagiakah kita dengan kehadiran cinta yang senantiasa berputar di dalam rotasi kehidupan kita sementara banyak hal yang perlu kita rapikan sebelum kita beranjak untuk pergi ke negeri yang jauh, menikmati hembusan panas matahari dari sisi yang lain dan kita mencobai sesuatu dengan rasa yang pulalah ingin saling mengerti dan dimengerti.

 

Aku tahu bahwa mencintai seseorang butuh keberanian, butuh resiko, dan butuh pengorbanan. Ketika kau memutuskan untuk jatuh cinta, maka terimalah itu semua sebagai pahala atas dasar cinta itu sendiri. Kemudian cobalah kau nikmati sebagai sebuah permainan yang rapi. Memang cinta butuh sebuah tanda bukti bahwa kau dan dia, dia dan kau sudah memilih jalur bahwa kita saling mencintai, namun itu semua tak selamanya indah. Kecaplah indah atau tidaknya itu semua.

 

Cinta adalah sebuah esensi, sebuah keindahan yang akan kau rasakan jatuh bangunnya kemarin, hari ini, dan esok. Mungkin juga selamanya. Dari sana, kau akan mengerti mengapa cinta membutuhkan proses panjang. Kemudian bisikkan kepadaku perlahan jawaban atas pertanyaanku tadi.

 

Jadilah ilalang yang merasa sendiri jika kau merasa sendiri dan jadilah ilalang yang berirama jika kau tidak lagi sendiri. Karena sejatinya cinta, ia tidak akan menyakiti pasangannya seorang diri melainkan membahagiakannya walau ia merasa sendiri.

 

 

Jakarta, 21 Agustus 2010 | 11.43
A.A. - dalam sebuah inisial

 

Lowongan Setter GagasMedia

Start:     Aug 20, '10 03:00a
End:     Aug 27, '10 12:00a
Hai!

GagasMedia sedang mencari seorang setter untuk bergabung dalam tim kami.

Syaratnya:


* Laki-laki/Perempuan
* Usia maksimal 25 tahun,single
* Mengusai program lay outIndesign (mutlak), Pagemaker, dan Photoshop
* Lebih disukai lulusan D3Grafika atau Penerbitan
* Memahami proses cetak danseparasi
* Pengalaman di bidang setting minimal 1 tahun
* Inisiatif tinggi, teliti,dan cepat belajar
* Bisa bekerja dalam tim
* Mampu bekerja dalam sistem deadline

Kalau kamu sesuai dengan kriteria tersebut dan tertarik untuk bergabung bersama kami,kirimkan CV plus portfolio (contoh setting) ke alamat e-mail: redaksi@gagasmedia.net dengan subjek "Setter GagasMedia" sebelum 27 Agustus 2010 pukul 12.00 siang.

Jumat, 13 Agustus 2010

Menyetubuhi Aksara

Hari ini, aku hanya ingin duduk di depanmu, layar
biarkan aku menyetubuhi setiap aksara yang ada di tubuhmu
bebaskan aku dari derita karena aku tak bercerita
dan bawalah aku kepada mati untuk mencintai setiap kata
lepaskan aku dari belenggu akan sunyi karena tak menulis

Hari ini, aku hanya ingin diam di hadapan wajahmu
biarkan aku menelanjangi setiap huruf dengan jemariku
bebaskan aku memperkosa tubuh kata dengan puisi
karena aku hanya bisa melampiaskan rasa sunyi dengan menulis
dan hanya kematian yang dapat memisahkan aku

hanya kematian, yang dapat memisahkan aku darimu, aksara







Jakarta, 14 Agustus 2010 | 11.08
A.A. - dalam sebuah inisial

Kamis, 12 Agustus 2010

Kreatif

Hampir dua minggu saya tidak menulis di blog maupun cerpen ataupun puisi. Semua seolah-olah tidak bernyali lagi untuk saya menulis. Kadang ide menari-nari di otak tetapi tidak diikuti dengan tangan dan tubuh yang protes: aku butuh istirahat.

Sesampai diskusi sederhana dengan seorang teman di sebuah kedai di dekat terminal, saya tertawa tetapi merenungi perkataannya: "gue sirik dengan mereka yang kreatif."

Dan perlahan... kata-kata itu menampar saya sendiri.

Hari ini, saya sedang dilanda cemburu. Cemburu karena mereka kreatif dan saya tidak.




Jakarta, 12 Agustus 2010 | 20.39
A.A. - dalam sebuah inisial

Senin, 09 Agustus 2010

Kompetisi Esai Mahasiswa 2010

Start:     Aug 9, '10
End:     Sep 24, '10
Indonesia membutuhkan kamu.

Indonesia membutuhkan anak muda, pemilik sah masa depan, untuk mewarnai dan merawat dengan semangat bhinneka. Sebab, nasionalisme hanyalah kata-kata kosong tak bermakna jika tanpa diikuti sikap kritis, gagasan, dan juga harapan akan masa depan.


Kompetisi Esai Mahasiswa 2010 adalah sebuah ikhtiar merawat negeri yang bhinneka; Tahun kedua dalam rangkaian kegiatan Kompetisi Esai Mahasiswa “MENJADI INDONESIA”.



Kegiatan ini adalah kerja sama TEMPO Institute, Sekretariat Dewan Ketahanan Nasional, Perhimpunan Indonesia Tionghoa, didukung oleh President University, Mien R. Uno Foundation dan PLN.


Kami menantang mahasiswa, selapis tipis populasi yang beruntung menikmati pendidikan tinggi, untuk bersama menghargai pencapaian dan sekaligus menggali inisiatif membenahi centang-perenang persoalan bangsa.


TEMA: Nasionalisme Ala Gue


Subtema:


1. Budaya


Budaya adalah keseluruhan sistem sosial masyarakat. Bagaimana membangun Indonesia yang punya kebanggaan, keteguhan, tidak minder, dan malu korupsi?


2. Ekonomi – Kewirausahaan


Kewirausahaan diyakini sebagai kunci kebangkitan Indonesia. Namun, ada berbagai prasyarat yang menuntut terwujudnya kewirausahaan. Kemandirian, kejujuran, ketangguhan, kreativitas, dan juga iklim yang kondusif. Bagaimana kita bisa membangun prasyarat ini, mulai dari tingkat lokal? Bagaimana model pendidikan yang tepat untuk menumbuhkan kewirausahaan?


3. Kepemimpinan



Nilai kepemimpinan, terutama semangat melayani masyarakat, semakin tergerus. Apa yang bisa dilakukan anak muda, yang nota bene adalah pemimpin dan pemilik masa depan Indonesia, untuk menumbuhkan kepemimpinan yang solid?


4. Sosial


Indonesia negeri yang bhinneka. Namun, belakangan ini kebanggaan pada keberagaman ini mulai terkikis. Beberapa kelompok memaksakan kebenaran versi mereka sendiri. Apa yang kamu bisa lakukan untuk memupuk kebanggaan dan penghormatan pada keberagaman ini?


Jadwal


* Tenggat Pengiriman Naskah: 20 September 2010, 24.00 WIB


* Pengumuman Pemenang: 9 Oktober 2010


* Workshop untuk 20 Finalis: 25–28 Oktober 2010


Hadiah


* Juara I: Laptop + Rp 6.000.000



* Juara II: Laptop + Rp 4.000.000


* Juara III: Laptop + Rp 2.000.000


Ketiga pemenang plus 17 pengirim esai terbaik akan mendapat kesempatan mengikuti workshop kepemimpinan dan teknik menulis di Universitas President, Jakarta, bersama para tokoh Indonesia.



Silahkan dilihat di sini untuk lebih lengkap