Jumat, 28 Januari 2011

Pagi di Ciumbeuleuit

cuma matahari yang tahu bagaimana rasanya sendiri
memberi tanpa pernah bisa menerima
tersakiti tanpa bisa membalasnya
kemudian tetap menjadi seorang yang setia

cuma angin pagi yang tahu bagaimana memberi
menghembuskan setiap bulir kehidupan
memberikan mesra pagi yang setia
dan tak seorang yang menyadari, tak pamrih padanya

cuma awan yang tahu bagaimana berhias diri
membangunkan orang-orang kota
menyibukkan kembali semua kegiatan
keringat siap berpeluh di bawah riasannya

pagi ini, ciumbeuluit
yang kuratapi dengan penuh mesra
dicumbu angin yang hilir mudik
dan aku tak lagi menjadi kosong

pagi ini, lampu-lampu kota tak menyala
kegiatannya harus berhenti
sampai senja kembali menjemput
biarlah ia tetap menjadi setia dalam kesukaran yang ada

pagi ini, ciumbeuleuit
masih hening, kosong, dan tak banyak hal yang berubah
mungkin aku harus lekas pergi
terlalu malas untuk menjadi hari-hari

hari ini

 

Unpar, 29 Januari 2011 | 7.36
A.A. - dalam sebuah inisial

Minggu, 23 Januari 2011

Yang Merdeka, Yang Berjuang

karena hanya mereka yang ingin merdeka,
pasti mereka berjuang
tak ada kemerdekaan yang diberikan secara gratis
kecuali dari berjuang


Jakarta, 23 Januari 2011 | 18.50
A.A. - dalam sebuah inisial

Selasa, 18 Januari 2011

Petrichor


di rintiknya yang jatuh
ia malu-malu
pipinya memerah
berlari-lari menanti pelangi
cuma yang hadir di antara mereka
harum tanah oleh hujan
tak berubah
ia tetap malu-malu


Jakarta, 18 Januari 2011 | 20.21
A.A. - dalam sebuah inisial

Sabtu, 08 Januari 2011

Pagi yang Hilang


lagi dan lagi
pagi cuma bisa datang
kemudian pergi
datang lagi
kemudian pergi
seperti itu
seperti dikutuk

dan aku kehilangan pagi
pagi yang pernah bersamamu




Jakarta, 9 Januari 2011 | 7.20
A.A. - dalam sebuah inisial

Jumat, 07 Januari 2011

Eulogi

Ya, aku hanya ingin menulis sajak yang basah
aku hanya mengenal airmata dan sesunggukkan
mata yang sembab dan emosi yang menyesak

aku kehilangan kamu
apa kau juga merasakan hal serupa?



Jakarta, 8 Januari 2011 | 13.36
A.A. - dalam sebuah inisial

Selasa, 04 Januari 2011

Obrolan dengan Sang Merpati



Pagi ini saya kedatangan Merpati di muka jendela. Baru saja saya terbangun dan ia menyambut saya dengan ramah. Dengan senyumnya yang khas, ia menatap saya yang masih mengucek-ucek mata.

"Hai Aveline! Selamat pagi!"

"Halo, Merpati? Bagaimana harimu kemarin?"

"Seperti biasa, aku terbang ke sana-sini. Tetapi aku bahagia."

"Bahagia? Apa yang kau temukan dari penerbanganmu?"

Aku menyeruput kopi, salah seorang teman setia baik pagi maupun malam. Duduk manis di depan jendela, mendengarkan cerita sang Merpati. Pasti ada sesuatu yang menarik untuk dibagi kepadaku, bukan?

"Kemarin aku melihat dunia yang tak ada lagi dengan mereka yang kelaparan. Dunia berkelimpahan makanan."

"Di mana itu?" tanyaku penuh penasaran. Kuletakkan cangkir di meja dan menyimaknya.

"Entahlah. Mereka bisa makan sepuas-puasnya."

Aku mendesah nafas. Mungkin ia sedang bermimpi.

"Hei, Aveline! Aku tidak bermimpi!"

Sial! Merpati ini tahu apa yang ada di pikiranku. Aku tertawa saja. "Lanjutkan ceritamu," seruku penasaran.

"Juga tak kita kenal lagi korupsi, kekeringan, atau kemiskinan. Semua orang hidup bahagia."

"Ah, apakah kau terbang ke Neverland? Atau ke Neo Arcadia?"

"Mungkin..."

"Kalau begitu, bagaimana kau bawa aku ke sana?"

"Itu tidak bisa!"

"Kenapa?"

"Hai Aveline, kau masih memiliki mimpi di dunia yang nyata ini. Jika mimpimu tak dapat kau raih, bukan caranya kau terbang ke sana. Mereka hanya khayal dan memang kau boleh bebas berimajinasi."

"Aku tetap meneruskan mimpiku, tetapi aku hanya ingin melihat dunia yang kau ceritakan kepadaku!"

"Dunia itu juga bisa kau buat, Aveline. Tak harus aku yang membawa ke sana. Percayalah, kau bisa..."

Kemudian Merpati itu pergi. Obrolan yang menarik, Merpati!



Jakarta, 5 Januari 2011 | 11.17
A.A. - dalam sebuah inisial

Dicari: STAF PROMOSI GagasMedia

Start:     Jan 4, '11
End:     Jan 18, '11
GagasMedia, penerbitan buku populer, mengundang kamu yang tertarik dengan dunia perbukuan untuk bergabung sebagai Staf Promosi.

Syaratnya:
 Perempuan atau laki-laki usia maksimal 25 tahun.
 Lulusan S1 dari semua jurusan
 Mampu membuat konsep promosi buku
 Senang membaca buku dan tertarik dengan dunia perbukuan
 Memiliki mobilitas tinggi (lebih disukai memiliki SIM A)
 Mampu mengelola blog baik dari sisi konten (membuat artikel) maupun teknis.
 Paham pengembangan social media (blog, milis, twitter, facebook)
 Mengikuti tren dan suka dunia anak muda
 Lebih disukai yang memiliki jaringan media luas
 Dapat bekerja dalam tim
 Memiliki inisiatif tinggi

Kirimkan CV, surat lamaran, dan contoh konsep promosi buku sebelum 18 JANUARI 2011. Semuanya dikirim ke alamat e-mail redaksi@gagasmedia.net dengan subject ‘LAMARAN STAF PROMOSI’ atau melalui pos ke alamat Redaksi GagasMedia Jl. H. Montong no.57 Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan 12630.

Tunjukkan yang terbaik dari kamu dan mari bereksplorasi bersama GagasMedia!

Senin, 03 Januari 2011

Bukan Mewah

Ayo kenakan kemeja lengan panjangmu, mereka sudah menunggumu di depan.

Oh ya, jangan lupa kenakan juga dasi kupu-kupumu, pejabat katanya juga datang.

Apakah jas yang hendak kau kenakan sudah pas? Jangan sampai terlalu besar.

Ini celana panjangmu, sudah kuambil dari tukang vermak levis. Semoga tidak terlalu panjang.

Pantofel-mu juga sudah kusemir, kenakanlah sebaik-baiknya. Ini harimu.

Nah, sekarang tidurlah. Di peti ini. Mereka akan melayatmu.





Jakarta, 3 Januari 2011 | 17.30
A.A. - dalam sebuah inisial



Terinspirasi dengan tulisan Mbak Mary di sini. Suwun, Mbak :-)