Kita sering menuliskan kata yang berawalan suku “di” tetapi terkadang kita sering terbingung untuk membedakan pada saat kapan diberi spasi (jarak) dan pada saat kapan tidak diberi spasi (jarak).
”Di” berfungsi sebagai kata depan dan imbuhan.
1. “Di” sebagai kata depan
Contoh: di kamar → artinya berada di kamar
di waktu senggang → artinya saat waktu senggang
di mana – mana → artinya berada pada berbagai tempat
Kesimpulan: Jika “di” berfungsi sebagai kata depan, maka “di” harus dipisah. (Artinya “di” menjadi suatu kata di depan kata keterangan berikutnya). “Mana” adalah kata yang menyatakan suatu tempat atau waktu, jadi harus dipisah.
2. “Di” sebagai imbuhan
Contoh: dimakan → artinya melakukan makan
diperlihatkan → artinya memberi lihat
dipercantik → artinya membuat cantik
Kesimpulan: Jika “di” berfungsi sebagai imbuhan, maka “di” harus digabung. (Artinya “di” menjadi suatu imbuhan untuk suatu kata dasar). “Di” digabung ketika akan digunakan sebagai penyambung kata kerja atau kata sifat.
Aveline Agrippina Tando
Sekedar berbagi sekaligus belajar
TFS Aveline.
BalasHapusKamu semakin mencerdaskan orang-orang.
Sama - sama Om Ferry...
BalasHapusSesuai yang ada dalam Preambule UUD 1945 Paragraf ke-4
"Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa."
Thanks, Love..
BalasHapusi like it...
mmuaaaach...
orang yang besar,adalah orang yang mau mencerdaskan bangsanya...
BalasHapushehehe..
makasih aveline...untuk pelajaran Bhs indonesianya...
Sejak kapan Anda memanggilku dengan sebutan Love??? Apakah kita sedang bermain film Love???
BalasHapusSo, I'm happy if you like it
Welcome guys!
Hehehe... Tapi saya tak bercita - cita menjadi guru Bahasa Indonesia lho! Hehehehe...
BalasHapusSama - sama Om Nino...
Gelap ah...
BalasHapusmatur nuwun bae..........
Hahaa...
Masa sih gelap???
BalasHapusYa... same same
not different
hahaa...
Mengikuti gaya pejabat aku berkomentar:
BalasHapus"Ini merupaken suatu usaha-usaha pencerdasan daripada bangsa oleh Aveline."
Mengikuti gaya pejabat aku berkomntar:
BalasHapus"Ini merupakan suatu usaha karena kehabisan bahan post oleh Aveline."
oohh
BalasHapusOOOuw,,,begitu..
BalasHapusOOHH
BalasHapusYa... begitulah
BalasHapusdi sana senang di sini senang
BalasHapusdi mana-mana hatiku senang
kecuali kalau dicubit dan diusik kali ya...
Ave, what next? tugasmu sebagai polisi EYD berat nian sayang...
tuh masih banyak rumah dikontrakan, kurang k satu. hehehe.
What next? Makan dan bobo... Hehehe...
BalasHapusMaksudnya kontrakan apa ya? Kayaknya belum buka kontrakan deh, bagaimana kalau dilelang saja?
maksudnya, masih banyak orang salah tulis, mestinya "rumah dikontrakkan", bukan "dikontrakan". Kali Ave mau nulis kaidah akhiran -i atau -kan gitu.... :)
BalasHapusWedeeeeeeeeew... kalo di Jakarta ada 1000 rumah mau dikontrakkan, jadi aku harus membenarkan EYD 1000 rumah. Teler dong...
BalasHapushahaha....iya ya. Program Pak Yus Badudu di TVRI dulu aja nggak berhasil tuh. Ave belum lahir kali ya waktu itu, ada lho yang namanya acara Pembinaan dan Pengajaran Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
BalasHapuscapye dyeh...
Mungkin harus dibuat UU yang baru:
BalasHapus"Barangsiapa yang salah menulis atau salah dalam menggunakan EYD, akan dijerat hukuman penjara seumur hidup."
Gimana???
penjara penuh, mbleber keluar malah...
BalasHapusHehehe... penjara... penjara...
BalasHapusKita saja sekarang sudah "dipenjarakan" gara - gara BBM naik, nggak boleh ke mana - mana...
iya ya, jadi malu suka salah taruh kata "di" . edit postingan dl ahh
BalasHapusHehehe... salah untuk belajar tak perlu malu, toh saya jua masih belajar
BalasHapushehehehe...turusin...
BalasHapusjangan pernah berhenti
TTB
Baiklah Om...
BalasHapusBiarkan asa ini terus berjalan...
aku baru tahu yang "di mana" adalah dipisah hihihi
BalasHapusKok banyak yang masih keliru ya?
BalasHapusHahaha... Kita repost saja, Om Amir :-)
BalasHapusJadi inget para penjabat ngomong: "suatu pemikiran-pemikiran" (pertanda bahwa mereka kagak pernah pake otaknya buat memikir!.
BalasHapusTerus di TV: "sesudah sebelumnya".