“Kalau gitu, kamu mau apa?”
”Tidak! Kamu jangan salah paham!”
”Kamu mau kembali sama dia lagi,
”Tidak! Aku hanya kasih penjelasan saja.”
”Bohong! Omong kosong!”
Kusandarkan punggungku pada badan kursi di belakang. Pikiranku masih terbayang peristiwa tadi siang. selalu saja masalah ini terulang dan terulang lagi. Aku tak jenuh padanya, tetapi dia yang selalu berpandangan negatif padaku.
Mataku memejam. Rasanya darah telah naik sampai ke ubun – ubun teratas dan akan membelah kepalaku, mengeluarkan otak dan pembuluh darah yang bersarang padanya. Wanita, mengapa wanita? Untuk apa aku harus mengalah dan selalu berurusan dengan wanita?
***
Telepon genggamku berbunyi. Ria, wanita masa lalu.
“Halo!”
”Mas Tony?”
”Ya, ada apa?”
”Ini Ria, mas. Aku mau minta penjelasan saja kepada mas.”
”Penjelasan apa? Kejadian lalu belum cukup menjadi jawaban?”
”Bukan begitu, mas! Aku minta penjelasan untuk masalah pertunangan kita yang dulu.”
”Batalkan saja.”
”Tapi mas? Orangtuaku terus menanyai hubungan kita.”
Sebenarnya bukan saat yang tepat untuk menanyakan hal bodoh ini. Aku sedang berada bersama Nina dalam acara malam minggu kita. Sewaktu aku mengangkat telepon dari Ria, aku berusaha agak menjauh dari Nina. Aku takut pembicaraan ini terdengar kesekian kalinya oleh Nina. Tapi sepertinya suaraku masih terdengar jelas olehnya.
“Begini, katakan saja pada orangtuamu! Kita telah lama putus karena kamu berselingkuh dengan pria lain. Selesai.”
Nina melirik tajam padaku. Kupikir dia marah padaku karena aku lebih mementingkan Ria dibanding acara malam minggu kita. Segera kuputuskan telepon ini.
“Mas!”
Kata terakhir yang kudengar darinya. Kurasa dia masih akan menelponku. Kuputuskan untuk mematikan telepon genggamku.
“Siapa yang telepon tadi?” serbunya sebelum aku mencoba mengatakan maaf padanya.
”Teman bisnis.”
”Teman bisnis yang bernama Ria?”
”Kamu…”
”Sudahlah mas, kamu jangan membantah lagi! Kalau kamu sudah tak sayang lagi padaku, ya sudah. Kita putus saja dengan hubungan ini, daripada kamu harus berbohong terus padaku.”
”Nin, dengarkan dulu penjelasanku!”
”Penjelasan? Penjelasan apa? Bukannya akhir – akhir ini Ria selalu menghubungi kamu?”
”Tapi dia hanya mau..”
”Mau apa? Kembali padamu?”
***
Aku tak tahu lagi harus bagaimana menjelaskan semua ini. Cemburu. Itu saja permasalahannya. Lalu ditambahkan dengan bumbu – bumbu kesalahpahaman dan ketidakpercayaan. Dan akhirnya seperti ini.
“Nin, dia hanya bertanya pembatalan pertunangan kami yang dulu.”
Semoga kalimat itu dapat menjadi jawaban dari segala aspek permasalahan cemburu ini.
“Nin, aku masih sayang padamu! Sayang untuk selamanya! Percayalah kasih!”
26 Mei 2008
<Spesial untuk
Cemburu kan tandanya cinta Av...!!!
BalasHapusHehehe... mari kita hubungi Om Dhani....
BalasHapuscermin..cermin didinding....(kata Budi..di ding ding..)....
BalasHapuskatakanlah padaku apakah cucuku agripzz udah makan tadi..?
Sudah, nek... kenapa? mau nambahin?
BalasHapusMas Tony terinspirasi dari dokter Tony karya dokter Amir ya? Hayo ngaku..
BalasHapusJawab cermin:
BalasHapusAgripzz sih sakti, ga makan seminggu juga kuwaddd
Cermin cermin...
BalasHapussiapa yang paling kocak disini....
Nggak... Tony itu nama samaran Om Dhani...
BalasHapusSiape dulu... Gripzman... :P
BalasHapusKocak apanya toh, mbak?
BalasHapusini terjadi juga lho di kenyataan,,,
BalasHapusLha... emang ini nyata... :-D
BalasHapusini cerita bener-an apa boong-an sih...?
BalasHapusBagaimana anda menyikapinya saja...
BalasHapusSebenarnya real tapi nggak terlalu dibuat senyata mungkin... hehehehe
Thanks ya!
weleh.... asyik juga nih..ceritanya..
BalasHapuswaduh...dibatalkan yak? hix...perih bener tuh ria.... cucyaaan deh...
dibatalin apanya?
BalasHapusheuehehehehehee
DIPOST JUGA DI http://penulis-indonesia.com/blog_entry.php?user=Agripzzz&blogentry_id=3059
BalasHapustunangannya....
BalasHapusya...ntar gw mampir juga...
BalasHapusgi baca punya angel dulu di pi...
Yang pertama udah terjawab
BalasHapusYang kedua nanti tak tanya
Ya silahkeun...
BalasHapushiss....bocah kok jail... ga boleh ngorek-ngorek rahasia tau....
BalasHapuskecuali buat kepentingan di publish....hwehehhehheheh....sama juga bohong... hehehe
hehehehe...
BalasHapusCemburu pada apa dan siapa
BalasHapusCemburu pada hidup dan kehidupan
cemburu pada rasa kasih tak iklas
cemburu pada hati yang terbagi
kadang kata jawaban tak pernah tepat datang pada waktu yang diinginkan..
hemmm...cemburu
tak pernah dtg pd waktu yg kita inginkan....tp dtg tepat pd waktu yg kita butuhkan...
BalasHapuscheerrrsss :))))
Hehehehe... cemburu hatiku... hahahahhaa
BalasHapusThat's true
BalasHapusmasih kau butuhkan cemburu itu???
BalasHapuskekekeke...
cemburu jiwaku....
BalasHapusWah... tak berani untuk menjawab....
BalasHapusJiwaku cemburu
BalasHapusHatiku cemburu
Semuaaaaaaaaaaaa cemburu
cemburu..
BalasHapusaku cemburu!!!
Masihkah Om Damuh cemburu?
BalasHapus