Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Sekitar tahun 1950-an, ia lebih menonjol sebagai pengarang cerpen daripada seorang penyair. Cerpennya yang berjudul Kejantanan di Sumbing pernah mendapatkan hadiah sebagai cerpen terbaik. Puisi-puisinya dipandang mempunyai bobot filosofis yang tinggi dan mendalam. Renungan filosofis itu tidak dapat ditafsirkan secara harfiah. Perumpamaan-perumpamaan dan lambang yang digunakan hendaknya ditafsirkan secara dewasa dan matang. Dalam cerpen dan sajak-sajaknya banyak dilukiskan manusia yang gampang dirangsang nafsunya. Manusia-manusia Subagio adalah manusia-manusia yang dalam mencoba mempertahankan kewajiban tergoda oleh sifat-sifat kedagingannya. Pak Bagio juga terjun dalam dunia kritik dan telaah sastra. Esei-eseinya banyak yang mencoba menyelami latar persoalan manusia Indonesia sekarang secara jujur dan tajam.
Sajaknya yang berjudul Dan Kematian Makin Akrab memenangkan Hadiah Horison untuk sajak-sajak yang dimuat tahun 1966-1967, dan tahun 1970 mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970).
Bibliografi
* Simphoni (kumpulan sajak, 1957)
* Kejantanan di Sumbing (Kumpulan Cerpen, 1965)
* Bakat Alam dan Intelektualisme (kumpulan esei, 1972)
* Keroncong Motinggo (Kumpulan sajak, 1975)
* Sosok Pribadi dalam Sajak (kumpulan esei, 1980)
* Sastra Belanda dan Kita (telaah sastra, 1980)
* Hari dan Hara (Kumpulan Sajak, 1982).
ada hubungannya dgn si Dian?
BalasHapusAda, ada hubungan cucu dan kakek dengan Dian Sastrowardyo.
BalasHapusKasih bocoran doong..Dian Sastrowardoyo itu artis kan? maap kalo salah..tantemu ini kerjaannya dikapal..
BalasHapusIay, Dian Sastro itu yang main film AADC, Pasir Berbisik, Belahan Jiwa
BalasHapus