Jumat, 29 Juli 2011

Kapan 'di' Diberikan Spasi?

Sebenarnya tulisan ini sudah pernah saya publikasikan di blog ini pada bulan Mei tahun 2008, tetapi masih ada saja yang belum bisa membedakan kapan 'di' diberikan spasi dan bertanya-tanya tentang hal tersebut, maka saya publikasikan ulang untuk menelaah kapan 'di' tersebut diberikan spasi.

'di' memiliki dua fungsi yaitu sebagai imbuhan dan sebagai kata depan (preposisi).

1. 'Di' sebagai kata depan
         
 
Contoh: di kamar → artinya berada di kamar
                          di waktu senggang → artinya saat waktu senggang
                          di mana – mana → artinya berada pada berbagai tempat

            Kesimpulan: Jika 'di' berfungsi sebagai kata depan, maka 'di' harus dipisah. (Artinya 'di' menjadi suatu kata di depan kata keterangan berikutnya). 'Mana' adalah kata yang menyatakan suatu tempat atau waktu, jadi harus dipisah.

 

2. 'Di' sebagai imbuhan

            Contoh: dimakan → artinya melakukan makan
                          diperlihatkan → artinya memberi lihat
                          dipercantik → artinya membuat cantik

            Kesimpulan: Jika 'di' berfungsi sebagai imbuhan, maka 'di' harus digabung. (Artinya 'di' menjadi suatu imbuhan untuk suatu kata dasar). 'Di' digabung ketika akan digunakan sebagai penyambung kata kerja atau kata sifat.



Bagaimana kalau saya tidak tahu kapan harus diberikan spasi?

Caranya mudah: tentukan saja kata yang akan Anda gunakan tersebut, termasuk kata kerja atau tempat. Bila kata kerja, maka 'di' berfungsi sebagai imbuhan. Bila tempat atau nominal, maka 'di' berfungsi sebagai imbuhan.

Bagaimana dalam penulisan judul?

Bila dalam penulisan judul, akan ada dua perbedaan, tergantung fungsi 'di' tersebut sebagai imbuhan atau kata depan.

1. 'di' dalam judul sebagai imbuhan
               
Contoh:
a. Diberi Waktu
→ 'di' tetap kapital karena ada di awal kalimat.
b. Ia Disayang Tuhan
→ 'di' tetap kapital karena berfungsi sebagai imbuhan pembantu kalimat.

2. 'di' dalam judul sebagai kata depan

Contoh:
a. Di Mana Cempaka?
→ 'di' tetap kapital karena ada di awal kalimat.
b. Pada Surat di Kotak Posmu
→ 'di' tidak lagi kapital karena kata depan tidak pernah kapital kecuali ada di awal kalimat atau awal judul.




Aveline Agrippina
Sekadar belajar sekaligus berbagi

34 komentar:

  1. di tivi-tivi tuh banyak yang salah nulis 'di', trus di ftv-ftv sering banget yang begitu. :(

    BalasHapus
  2. sy termasuk org yg amat selebor dlm tulis menulis :d

    BalasHapus
  3. Makasih ya Aveline.. Sangat bermanfaat.. :D

    BalasHapus
  4. haha ..
    bahasa indonesia emank mudah untuk percakapan dan sinkronisasi tulisan dan pengucapan ..
    tapi grammarnya -___-
    pantesan anak" sekolah itu pada jeblok di bahasa indonesia ya .. ckck

    BalasHapus
  5. Kadang saya nge-proofread juga sering meleset, Mbak. Bukti bahwa kita pun masih manusia :-)

    BalasHapus
  6. Hi, Bung! Lama gak nongol di MP.
    Sudah lulus toh sekolahnya?

    BalasHapus
  7. Contoh yang sering terbaca: "Di jual cepat mobil baru. Dapat di lihat didepan supermarket ...."
    BTW sampe 2x posting materi yang sama dengan 2 judul berbeda krena kehabisan bahan ya?

    BalasHapus
  8. kali di-a
    sambung apa pisah?
    #eaaaaaa

    BalasHapus
  9. Nais... Indah pada waktunya.
    Hari rabu yang lalu saya bimbingan thesis, lalu pertanyaan bodoh keluar ''kapan di dipisah dan disampung, dan bagaimana dalam judul''. Semprul... cuma dijawab ''ambil KBBI terbaru'', maka primbon tebal saya bawa di hadapannya. Eh bukannya dikasih tahu, malah suruh cari sendiri. Sekian lama, tidak ketemu juga, akhirnya suruh cari bukunya Mien Rifai. Mulailah diceramahi -di- sekitar 60 menit. Busyet sangat sederhana, namun jika keliru fatal juga akibatnya.
    Makasih SIst... sudah kasih pencerahan.

    sebagain hadianya saya persembahkan Nanas, ambil sendiri di kebun '' di dipisahkan''hehehehe...

    BalasHapus
  10. Yang saya tahu sih kalau 'fajar' selalu digabung, tidak boleh diceraikan :p

    BalasHapus
  11. Lha... Buktinya postingan ini sudah dibuka 154 kali sejak saya menulis blog ini. Ternyata masih ada saja toh. Hahaha... :p
    Bukan kehabisan bahan, Om. Bahan posting sih masih banyak. :-)

    BalasHapus
  12. Syukurlah kalau sudah terbongkar jawabannya, Mas. Nanasnya kapan-kapan saja :-)

    BalasHapus
  13. :D nanya doang.

    ahahah.. salahtebak yah?

    BalasHapus
  14. kiraain proofreader dimanaa gitu..

    keukeuh :d

    BalasHapus
  15. ahahaha, di goodreads yg bwel mslh begini tuh kang panda sm mas tomo..

    BalasHapus
  16. Proofreader tulisan sendiri, Mbak :-))

    BalasHapus
  17. hahahhaaa..paling suliit emang nulis "di" ini..makanya sering di komentarin sama Bu direktur kalo baca proposal/tulisanku ku :D

    BalasHapus
  18. Wah, Ibu Direkturnya pasti pandai. :-)

    BalasHapus
  19. Mari sama-sama belajar. Toh, saya juga masih :D

    BalasHapus