Selasa, 24 Mei 2011

Di Sebuah Bagian yang Tak Lenyap




Ini adalah sebuah bagian yang tak akan pernah lenyap
jika kau percaya bahwa ia akan abadi sebagai sejarah
dari segala perjuangan tanpa senjata dan darah
kami berjuang dengan kata, kata yang kami kirimkan
kepada sang penguasa yang tak pernah mengerti merdeka
kepada mereka yang tak tahu bagaimana mencintai diri sendiri
untuk mereka belajar arti kejujuran kepada anak-anak kecil

Ini adalah sebuah bagian yang tak akan pernah lenyap
meski waktu menggulingkan keberadaannya sebagai peristiwa
kami hanya berjuang lewat teriak, keringat, dan semangat yang membakar
karena yang kami tuntut hanya satu: perubahan yang benar
benar, bukan berarti harus membenci pemimpin kami
benar karena kami sayang kepada negeri kami
untuk alasan itu, kami lancang menegur saudara

Ini adalah sebuah bagian yang tak akan pernah lenyap
walau orang-orang melupakannya kelak perjuangan ini
mereka tahu bahwa kami pernah membahagiakan mereka dengan cara ini
setidaknya sejarah pernah menggoreskan catatannya mengenai
kami merindukan oasis di tengah gurun perjuangan yang semakin sengat
kami tak ingin diarak sebagai pahlawan, kami ingin menjadi benar
karena merdeka bukan sesuatu yang turun dari langit begitu saja
merdeka adalah berjuang untuk menjadi merdeka
dan itu pun didapatkan bukan secara cuma-cuma

Ini adalah sebuah bagian yang tak akan pernah lenyap
meski hari selalu berganti dan detik sudahlah berlari
tapi ini bukan sekadar kenangan yang biasa kau simpan dalam pandora
cita-cita, air mata, semangat, keringat, sorakan, dan hidup kami di hari itu
tak akan menguap bersama waktu, ia akan tetap ada
entah sebagai apa kelak, itu yang kuaminkan



Jakarta, 25 Mei 2011 | 08.06
A.A.- dalam sebuah inisial



Untuk sebuah manuskrip yang akan diselesaikan....

6 komentar: