Jumat, 18 Maret 2011

(Cerita-Cerita ) Dari Luar Jendela

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Maestaccato
Apa makna jendela bagi seseorang? Mungkin jendela hanyalah sebuah jendela. Celah kecil yang melekat di tembok yang sering terabaikan fungsinya yang sangatlah besar. Bagi saya, jendela memiliki dua fungsi: ventilator dan memandang dunia. Untuk yang pertama, tentu semua orang tahu apa itu ventilator. Yang kedua, bagaimana bisa memandang dunia lewat jendela?
Ini adalah sebuah cerita.

Saya memulainya dengan sebuah cerita dari sebuah jendela. Saat ini saya sedang berada di samping jendela sebuah kedai kopi. Menunggu seseorang. Dengan laptop yang ada di meja, dua buku yang akan menjadi pembahasan bagi kami, dan pandangan di balik sebuah jendela. Ah, ada apa di sana dengan pandangan dunia?

Pernah Anda bayangkan bila saat ini saya duduk di kedai kopi yang hanya bertembokkan beton? Hanya menghadapi laptop saja? Akankah cerita ini ada? Cerita saya menyaksikan seorang anak kecil berlari mengejar orangtuanya dan terjatuh. Cerita saya yang menyaksikan seseorang yang sedang kebingungan menunggu mobil pribadinya yang datang ke lobby. Cerita saya yang menyaksikan kedatangan teman saya yang sudah berada di luar kedai kopi.

13 cerpen Maestaccato yang renyah, sederhana, dan dikemas dengan tata bahasa yang ringan. Seorang penulis muda yang tak perlu menggunakan kata-kata yang rumit, membuat seseorang mengerutkan dahi, dan berpikir sambil berujar ‘maksud lo?’.

Caranya menghargai keberagaman, menghargai dunia mudanya, dan menjadi diri sendiri di zaman globalisasi. Itu yang diangkat Mae lewat cerpen-cerpennya. Bahkan satu cerpen yang sempat menghenyakkan saya yaitu “Mencari Buronan” yang tak segan-segan Mae ucapkan Tuhan sebagai buronan. Di antara ceritanya yang jenaka tersebut, saya langsung berpikir benarkah Tuhan adalah buronan yang kita cari selama ini? Mencari Tuhan.

Cerita “Berani Suci” yang dirawinya dengan sederhana dan ‘ngena’ banget sampai ke ujungnya. Di sana ia menceritakan seorang Ryu kecil yang ingin sesuatu seperti orang-orang mewah pada umumnya, namun ia tak bisa. Di antara idealisme terhadap bangsa dan rasa nasionalis, Mae menuliskan suatu pesan di sana.

Ya, Mae selalu meninggalkan sebuah pesan di sebuah cerpennya. Di kala kita mengakhiri sebuah cerpennya, kita mendapatkan sebuah pesan yang terukir di dalamnya.

Saya merasa Mae terlalu cepat dalam mengakhiri di beberapa cerpennya sehingga pembaca dapat mengetahui epilognya sebelum Mae menghentakkan pola pikir pembaca. Seperti di dalam cerpen “Catatan Mati” di mana Mae bisa lebih meluaskan dan meliarkan kata-kata yang harusnya ada.

Nah Mae, kalau kau tersesat di sini, membaca tulisanku tentang bukumu, aku hanturkan terima kasih atas cerita di balik jendelamu. Semoga di luar jendela tetap menginspirasimu untuk memandang dunia lebih jauh dan menuliskannya di dalam jendela.

Tabik!

4 komentar:

  1. wah..saya akan cari bukunya :D adakah di gramedia?

    BalasHapus
  2. Kudapati buku ini di Tobucil, Bandung, Mbak.

    BalasHapus
  3. dari jendela itulah aq menatap langit luas dan berkhayal : kapan aq bisa menyebrangi langit luas itu
    entah dimanapun itu aq ingin kesana ...
    aq suka jendela yg terbuka ...

    BalasHapus
  4. Kita punya cerita sendiri di balik jendela :-)

    BalasHapus