Senin, 20 Desember 2010

Akhir Petualangan


"Tiap orang harus berani mengembara, mematangkan diri, memetik tiap pengalaman menjadi guru, yang akan memberi makna hidup lebih dalam, dan boleh pulang kelak, bila ia sudah cukup paham akan apa arti hidup. Dan itu semua hanya akan diperoleh di tempat yang jauh dari kampung halaman, yang tak pernah punya janji masa depan."  — Mohamad Sobary (Sang Musafir)

 

Edisi catatan akhir tahun saya memang selalu berbeda. Tahun 2008, ketika saya memindahkan laman blog saya dari Blogger ke Multiply, saya mengangkat tema catatan akhir tahun mengenai beresolusi di mana semua orang seakan-akan diwajibkan untuk menentukan tujuan hidupnya pada tahun berikutnya. Seakan-akan, bila kita tidak membuat resolusi, kita tak akan memiliki tujuan yang kita capai. Intinya adalah saya tidak membuat resolusi pada tahun 2009. Sampai kapan? Sampai sekarang juga saya tidak membuat resolusi.

Tahun 2009, saya mengangkat tema pesta kebun. Entah mengapa saya ingin mengangkat tema itu. Saya merasa setahun penuh pada tahun tersebut adalah tahun yang penuh dengan pesta; entah itu pesta yang bahagia atau pun pesta yang mengundang rasa duka. Tahun 2009 saya diisi dengan berbagai macam rasa tersebut. Antara pahit dan manis datang selang-seling.

Nah, tahun ini, tahun 2010, saya mengisinya dengan petualang. Mengapa harus petualang? Mungkin salah satunya saya sering jalan-jalan pada tahun ini. Hahaha...

Sebagaimana sebuah petualangan, kita tak akan menemukan hal yang biasa-biasa saja ketika mengangkat ransel, memutuskan untuk meninggalkan rumah, dan berangkat dari satu kota ke kota yang lain, merasakan keajaiban-keajaiban yang tentunya tak semua orang bisa rasakan. Jatuh-bangun, panas-dingin, bahagia-duka, atau pula hidup-mati menjadi suatu pilihan dalam menentukan keputusan kita bertualang.

Tahun ini pula, saya merasakan hal-hal yang tak pernah saya capai sebelumnya. Kalau ditanya apakah ini tahun yang cukup besar bagi saya, mungkin jawabannya ‘ya’ dalam pancawarsa ini. Saya menemukan esensi-esensi yang menjadi pengalaman seru, haru, menegangkan, bahkan menjadi pencapaian yang cukup besar bagi saya.

Itulah mengapa saya ingin mengangkat tahun ini sebagai tahun yang membawa saya bertualang. Saya menemukan dimensi-dimensi baru, saya menikmati tahun 2010 di mana tak semua orang bisa menikmatinya seperti saya. Saya melewatinya hampir tanpa rasa duka. Saya menjalaninya cukup dengan sukacita.

Pada tahun ini, saya berani menanggalkan satu mimpi saya. Saya merelakannya demi sebuah pencapaian yang jauh lebih besar. Saya tahu bahwa suatu hari saya akan meraihnya, dan kini saya sudah memilikinya. Saya sudah merasakannya. Saya sudah mendapatkan kebahagiaan dari semua itu.

Tahun ini juga tak lepas dari kepergian orang-orang yang pernah saya kasihi, yang pernah mengasihi saya. Bukankah hidup memang datang untuk pergi dan kembali datang? Maka saya tak begitu meratapi karena saya tahu tujuan kehidupan bukan ada di dunia ini, tetapi adalah cara kita untuk kembali, untuk pulang.

Suatu hari pasti petualang akan merasa gelisah. Begitu pula dengan saya, saya selalu merasa gelisah. Saya selalu menginginkan pencapaian-pencapaian yang lebih besar. Saya membebaskan diri saya berkelana, membiarkannya terjebak dalam dunia yang tak pula saya kenal. Menghadapinya sebagaimana saya memang harus menjalaninya. Keluar dari kesesatan entah dalam kondisi hidup dengan tubuh yang terluka atau tidak.

Itulah saya. Sayalah petualang itu. 2010 adalah kota di mana saya memulai. 2010 adalah kota di mana saya mengakhiri.

Petualang memang akan selalu memiliki satu jalan: berangkat.

Dan pula memiliki satu jalan yang lain: kembali.

Saya sudah menjalaninya. Saya berangkat dari kota 2010 dan kini saya kembali pula kepada kota 2010. Saya akan memulai petualangan-petualangan baru di tahun 2011. Seperti apa? Saya sendiri tak pula tahu akan seperti apa tahun-tahun yang akan saya jalankan.

Maka, petualang pun akan kembali, meski ia merasa sendiri dalam pilunya. Saya pun pulang dalam kerinduannya sendiri.

 

Jakarta, 21 Desember 2010 | 1.51
A.A. – dalam sebuah inisial

20 komentar:

  1. mariiiiii berpetualang..

    jangan lupa bawa "peta"
    hehehe

    BalasHapus
  2. everyday is a journey day {bener ga tulisan engglisq?}

    BalasHapus
  3. Tahun petualangan.... wow...
    Tularkan semangatmu itu Ave...:)

    BalasHapus
  4. Hahaha... Kutularkan jalan-jalannya saja :D

    BalasHapus
  5. Petualang 2010; saksikan di layar MP :)

    BalasHapus
  6. Petualangan 2011
    Semoga tambah baik !

    BalasHapus
  7. berpetualang itu tiada akhirnya ve..


    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  8. Ada: ketika petualang merasa jenuh,rindu untuk pulang, maka ia mengakhiri ziarahnya

    BalasHapus
  9. selama ia masih hidup ia masih terus bertualang. karena hidup adalah petualangan



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  10. iye dah.. mus tidak tahu apa itu hhehe




    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  11. dan tidak perlu mencuri start karena perjalanan ini bukan karapan sapi...
    I love myself: that's the way I love you all...

    selamat berangkat... jangan pakai sandal biar kaki rasanya kayak dipijat refleksi

    BalasHapus
  12. Hahaha...
    We shouldn't judge people by their peak of excellence; but by distance they've traveled from the point where they started - Henry W. Beecher

    BalasHapus