Kamis, 30 April 2009

Hitam, Putih, Abu-abu

Hitam
Kelam
Pada masa
yang lalu berjalan

Putih
Derang
Pada masa
yang kini berjalan

Hitam
Kelam
Pada hari
yang tak pasti

Putih
Derang
Pada hari
yang selalu pasti

Abu-abu?

Jakarta, 30 April 2009 | 19.41

46 komentar:

  1. Sama, Aveline.
    Aku terantuk pada abu-bu....

    BalasHapus
  2. Ave....
    kayaknya putih lebih oke deh... :D

    BalasHapus
  3. Itu hanya soal pilihan, Pak "Sensei" :-)

    BalasHapus
  4. Cet putih sama cet item kalo dicampur kan bisa jadi abu-abu?
    Iya kan?

    BalasHapus
  5. abu-abu ketika kau tak tau batas antara masa lalu, masa kini dan masa depan..

    BalasHapus
  6. abu-abu,
    tumbuh di tepi batu
    antara kemarin dan esok
    :)

    BalasHapus
  7. abu adalah persimpangan,
    saat waktu menuntut keputusan.

    :)

    BalasHapus
  8. Masa lalu, kini, depan? Beda zona

    BalasHapus
  9. Lha? Abu-abu memang sudah ada di batu, Mas Suga :-)

    BalasHapus
  10. Yes... Abu-abu persimpangan dahsyat.

    BalasHapus
  11. abu-abu mengabu pekat darah Ibu
    sampai terlahir dera nestapa

    BalasHapus
  12. Bukannya pekat darah itu hitam, bukan abu-abu, tak jua merah?

    BalasHapus
  13. yang mengabu mengabulah
    yang memekat pekatlah.. darah

    BalasHapus
  14. Yang memekat akan merekat jadikan darah pada dinding mati

    BalasHapus
  15. Yang mengabu akan kelabu jadikan darah pada dinding hati

    BalasHapus
  16. Dinding hati akan dibaca kelak ketika mati jadi suara

    BalasHapus
  17. Dan akan terpatri suatu saat pada kala senjanya
    dan bebunyian menangkap akan suatu isyarat masa yang pernah ditinggalkannya

    BalasHapus
  18. Biru....
    Cerah seperti langit dibulan Mei

    Hijau...
    Menghampar seperti dedaunan padi

    Merah...
    Seperti semangat mentari menyinari bumi

    BalasHapus
  19. Kalau masih ada waktu untuk berlabuh pada matahari

    BalasHapus
  20. andai saja sanggup menanti sang senja
    menyapa pada kelembutan
    lalu terjun kedasar kenangan
    meningkap segala rasa diantara reruntuhan hati dan masa

    BalasHapus
  21. Masa akan datang, tak perlu penantian lagi
    Untuk apa menanti kalau tahu bahwa akan ada waktu?

    BalasHapus
  22. bukan. bukan itu
    ada selinap rasa yang tertukar
    ada sekilas bayang yang sempat terlupakan

    BalasHapus
  23. Bayang, semu semata...
    Bayang, tak tampak
    Dan merekalah hitam

    BalasHapus
  24. dan dia sangat berarti buat jiwa
    karena waktu lagi perkiraan

    BalasHapus
  25. terkadang Tuhan
    terkadang suara
    terkadang sunyi

    BalasHapus
  26. Terkadang hidup
    Tetapi segan
    Dan sisanya

    BalasHapus
  27. tertegun merenung
    segala ajal telah tiba berdatangan menubi
    mencemaskan hasrat meninggi gunung
    jangan hilang nurani

    BalasHapus
  28. Kadang setelah terpilih hitam, putih menjadi lebih bermakna he...he...

    BalasHapus
  29. Kok malah pakai ajal?
    Hahaha...

    Nurani jangan sampai mati abadi!

    BalasHapus
  30. abu-abu?
    jadi ingat tren warna 2009 di Indie. sekarang ini banyak bertebaran baju dan kaos abu-abu :D

    BalasHapus
  31. abu-abu?
    jadi ingat tren warna 2009 di Indie. sekarang ini banyak bertebaran baju dan kaos abu-abu :D

    BalasHapus