Jumat, 14 Oktober 2011

Perihal: Berangkat

mungkin memang pulang yang mesti menjadi jawaban
dari semua kegelisahan yang lahir dari rahim waktu
yang dikandung oleh perempuan bernama rindu
dari sana ia menjadi seonggok anak yang sempurna

mungkin memang pulang memberi kecukupan
tentang haus akan cinta dan kasih di dalam dekap
tentang peluk di dalam setiap sapaan yang lembut
tentang cium yang mesra di bibir usia yang menua

dan pula mungkin pulang yang memberikan kecup kenang
biar kamu enggan untuk pergi lagi karena kamu tahu langkahmu
kamu tahu semestinya kamu memang berada di mana
dan di sanalah sesungguhnya rumahmu, letak hatimu bersemayam





Jakarta, 14 Oktober 2011 | 20.12
A.A. - dalam sebuah inisial

15 komentar:

  1. Ah kau, aku baru saja datang. Sudah kau suruh pulang hehehe

    BalasHapus
  2. Knp sy malah ingat drama korea secret garden setelah baca ini, haduuuuh haduuuh....

    BalasHapus
  3. Hahahaha... Visualisasinya sampai ke Secret Garden. :p

    BalasHapus
  4. ckckc.. bener2, lakbolakbalik ;d

    BalasHapus
  5. Pulang ya pulang hai petualang . . .*ingat sajak Rendra*

    BalasHapus
  6. Burung mana yang tak ingat akan sangkarnya? Petualang manakah yang tak rindu pulang?

    BalasHapus
  7. agak ngganjel ama seonggok anak, Ave.. hehe

    BalasHapus
  8. Kemarin habis pulang, sekarang sudah berangkat lagi ya hehehe

    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus