Senin, 22 Maret 2010

Membaca Cinta

Hari ini Anda adalah orang yang sama dengan Anda di lima tahun mendatang, kecuali dua hal: orang-orang di sekeliling Anda dan buku-buku yang Anda baca. - Charles Jones

Dua minggu lagi. Ya, tinggal dua minggu lagi saya berkutat dengan naskah setumpuk di meja kerja, setiap waktu kosong membukanya, membacanya, dan mencoba menikmatinya. Dua minggu lagi saya melewati malam-malam panjang saya dengan membaca dan kemudian kehidupan saya akanlah lagi kembali seperti biasa. Di sisi lain amatlah menyenangkan, namun saya percaya saya akan kehilangan momentum-momentum seperti itu.

Saya menikmati pekerjaan ini. Pekerjaan yang hanya butuh dikerjakan di rumah atau di mana kita bisa membuatnya kapan saja. Deadline satu minggu saya rasa adalah hal yang baik. Orang seperti saya memang harus ditenggat dengan garis mati itu. Lha? Kalau tidak, saya bisa terlena dengan kesantaian saya. Masa kerja saya dengan salah satu penerbitan hampir habis, hampir.

Sudah 15 naskah yang saya baca bersama rekan-rekan satu tim di dalam penerbitan itu. Banyak sekali tema yang diangkat oleh penulis dan dari berbagai macam rasa dan cara menceritakannya. Banyak naskah yang menarik dan lebih banyak lagi naskah yang terpaksa dipulangkan kepada ayah-ibunya karena tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selama bekerja di sini, saya mengenal dekat berbagai orang yang berada di belakang buku. Dan kini, saya salah seorangnya -untuk sementara waktu saja-. Kami berbagi cerita penulisan, cara menerbitkan, dan banyak lainnya. Setiap Sabtu, kami berkumpul. Bertukar cerita mengenai naskah yang kami baca dan diselingi senda gurau.

Rekan-rekan kerja saya bukanlah mereka yang memang fokus untuk penerbitan. Tidak! Mereka adalah mahasiswa atau karyawan kantor yang masih muda. Saya? Hahaha... Tak perlu ditanya. Pokoknya saya yang paling muda di antara mereka semua itu. Percaya saja! Saya tak berani bohong soal ini.

Pekerjaan yang hanya sekadar membaca ini menuntut saya untuk menerima semua naskah tersebut apa adanya. Mau tak mau. Saya tidak bisa menuntut genre apa yang ingin saya baca, melainkan genre tersebut haruslah saya baca. Awalnya membaca seperti itu adalah membaca yang sangat menyiksa dan memaksa sekali. Dari hari ke hari, minggu ke minggu, saya mulai bisa beradaptasi dengan itu semua. Saya mulai bisa membacanya dengan cinta.

Saya menikmati pekerjaan saya. Sungguh! Pekerjaan yang ternikmat yang pernah saya lakukan. Sekadar membaca kemudian memberikan penilaian terhadap naskah yang tinggal memilih dua arah: kantor pos atau divisi editing. Begitulah, bekerja yang sesuai dengan hobi dan minat. Betapa menyenangkannya!

Bekerja di sini tak bedanya dengan membaca cinta. Seperti membaca semua naskah saya yang tak jauh tentang cinta. Cinta memberikan rasa serius yang lebih tetapi lebih mendalam memberikan makna dan pengalaman. Saya menemukan rekan kerja saya yang memiliki kemampuan lebih daripada saya. Di sini, kita siap dipuji dan dicela, akan dipuja dan dicerca. Tetapi, dari itu semua kita akan memetik pelajaran berharga.

Dua minggu lagi, saya bekerja. Rapat besar tim naskah akan siap digelar sebagai bentuk pertanggung-jawaban kami sebagai tim penilai naskah tersebut. Kemudian saya akan menikmati hari-hari saya seperti biasa: membaca tanpa tenggat  waktu. Di sisi lain, saya akan merasakan kehilangan waktu kebersamaan saya dengan rekan-rekan tim naskah tersebut. Saya akan menjadi jarang melewati dini hari dengan membaca. Saya akan merindukan itu semua, pada suatu hari nanti. Itukah bentuk dari membaca cinta? Hanya kita yang tahu jawabannya.

Tabik!




Jakarta, 23 Maret 2010 | 9.10
AA. - dalam sebuah inisial

Pro GM, di mana aku menaungi diri dengan membaca dan menulis

64 komentar:

  1. artiny 2 mgg lg gw dah bs ngajak lo pegi dong wkwkwkwk

    BalasHapus
  2. Hahaha... Kalau ga ada rapat camping :P

    BalasHapus
  3. wuih mbaca..mbaca...
    nikmati pekerjaan....

    BalasHapus
  4. Kapan lagi gitu pekerjaan yang hanya membaca, Mas Dhave? Hahaha... :-))

    BalasHapus
  5. mantabs



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  6. membaca dg cinta
    i like it
    but gmn kalo mode bcnya ngdrop Ve??

    BalasHapus
  7. wah salut
    memang tak mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai hati kita

    BalasHapus
  8. 2 mg setelahnya, cr pekerjaan yg hampir sm mbk.....:)

    BalasHapus
  9. Karena ini tuntutan pekerjaan, saya memaksakan diri...
    Lama-lama juga akan larut sendiri. Sebenarnya saya punya trik tersendiri untuk membaca novel yang tebalnya sampai 200 halaman :P

    BalasHapus
  10. LOL
    Sayangnya, saya harus fokus dahulu ke hal yang lebih penting, Mbak...
    Mungkin di lain kesempatan :-)

    BalasHapus
  11. Nanti saya kabari saja kalau mereka membuka "audisi" :-))
    Mbak domisilinya di Jabodetabek kan?

    BalasHapus
  12. pekerjaan yang sangat keren..editor ya?
    saya ingin memajukan perusahaan penerbitan milik Ayah saya...
    hufff

    BalasHapus
  13. Bukan. Aku bukan editor kok. Hanya sebagai penyeleksi naskah yang masuk saja.
    Ah, cita-cita mulia, Mbak...

    BalasHapus
  14. Pindah dulu, Mbak... Hahaha...
    Mereka mencari domisili Jabodetabek karena tiap minggu ada pertemuan. :-)

    BalasHapus
  15. yah... Kalau gitu diem dulu aja deh... Melas bgt kie.

    BalasHapus
  16. mencintai cinta...
    asyiiik juga kecintaan pada buku ; membaca n menulis lalu berlanjut pada kerja yang harus membaca, dan, membaca lalu menulis....hiks...

    BalasHapus
  17. Lha? Kok gitu? Kenapa tidak menjadi penulis saja?

    BalasHapus
  18. Masihkah menulis, Mas Fitrah? Tentu saja bukan?
    Pembaca dan penulis adalah pekerjaan yang bertautan. Tak akan ada pembaca kalau tak ada penulis dan tak ada penulis jika tak ada pembaca.

    BalasHapus
  19. buku2nya buanyak...
    bagi2 ya..



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  20. cinta akan membuat segalanya menjadi lebih mudah
    :)

    BalasHapus
  21. Aih, ini dia... Pakar soal cinta :P

    BalasHapus
  22. hehehe iya...
    ditambah mem-publish juga alias mengirim naskah ke media...

    BalasHapus
  23. rekomendasiin buku yg bgs dong :)

    BalasHapus
  24. percaya!!! hehehe GOOD JOB PRENZ.....terimakasih Aveline untuk semuanya :)

    BalasHapus
  25. Kapan lagi puisi Mas Fitrah nangkring di media massa?

    BalasHapus
  26. Terakhir kubaca Cinta Itu, Kamu (Moammar Emka)
    Coba nanti kuresensi ya, mungkin menarik untuk Mbak Marie :-)

    BalasHapus
  27. hahaha...coba avlin pemred-nya. bisa asyiiikkk...

    BalasHapus
  28. yang AS yah jangan yang IM3, soalnya ketinggalan di rumah :)

    BalasHapus
  29. ini yang membuat segalanya jadi mudah dan menyenangkan

    :)

    BalasHapus
  30. Cinta itu,Kamu?
    aww..very nice tittle.interesting.
    Boleh,ditunggu reviewannya dengan senang hati :) !

    BalasHapus
  31. Dan Mas Fitrah punya kolom tersendiri setiap minggunya :-))

    BalasHapus
  32. Tadi aku SMS ke mana ya? XL kali ya?

    BalasHapus
  33. Kalau kita bertemu, bonus untukmu dan kubawakan merpati putihnya
    *Serius lho!*

    BalasHapus
  34. Judul: Cinta Itu, Kamu (tidak pakai tanda tanya hahaha...)
    Penulis:Moammar Emka (Penulis Jakarta Undercover)
    Penerbit: GagasMedia
    Terbit: Januari 2010
    Bonus: CD (Lagu "Patah" dan 5 musikalisasi puisi)

    BalasHapus
  35. Guru wakakaka pilihan yang bahkan banyak yang mencemoohnya
    bolehkah saya tetap bertahan
    wakakaka
    ITS MY LIFE ......

    BalasHapus
  36. Pahlawan tanpa tanda jasa. -Agak asing bagiku-
    Pahlawan dengan jasa tak terbalaskan. -Lebih tepat menurutku-

    BalasHapus
  37. o iya ding, kan cita2ku mau jd penulis. Gak peduli walau itu cuma sebaris kalimat.

    BalasHapus
  38. Karena menulis adalah pekerjaan menuju keabadian.

    BalasHapus
  39. hahahaha aveline
    penerobos kata baru
    makasih sedikit melegakan :)

    BalasHapus
  40. Penerobos kata baru? Tidak. Itu hanya keganjilan kata-kata itu semata.

    BalasHapus
  41. Semoga semua berjalan seperti yang diharapkan Ave :-)
    hmm..penampilan baru ya ^_^

    BalasHapus
  42. Ganti suasana sedikit, Mbak hehehe...

    BalasHapus
  43. ckckck.....kebayang neh gedheg2 kepala baca semua genreeee....
    hebeeeh....

    **paling mudaaaa???? ihhh.....ngaku2...hahahaha

    pasti orang yg pertama kali ktmu gak akan pernh bilng gt ve.....
    *ngabuurrrr......

    BalasHapus
  44. Kan aku membacanya dengan cinta hauhauhauhauhaua... =))

    Ahem. Aku tak memaksa untuk percaya :-))

    Eh, WBD nanti dateng lagi yah ke Jakarta

    BalasHapus
  45. hahaha gk krasa dah 2010 yakk....
    hm....ngundang mo bagi tanda tangan neeh?
    target gk meleset ya ve

    BalasHapus
  46. Bagi tanda tangan? Untuk apa?
    Tanda tangan saya kan selalu diberikan secara limited :-))

    BalasHapus
  47. *Antara geleng-geleng dan manggut-manggut*

    BalasHapus