Sabtu, 13 Maret 2010

Adalah Ibu, Adalah Ayah

Sepanjang perjalanan hari ini, aku melihat banyak sekali kejadian yang rupa-rupanya acap kali luput dari mataku. Adalah tentang kasih. Di mana terpatri antara anak dan orang tuanya. Aku tak tahu kalau itu menjadi suatu kewajiban atau tidak, tetapi aku merasa di sanalah tertera cinta yang sesungguhnya dari orang tua kepada anaknya.

Pagi tadi, sebelum ke markas di Jagakarsa, aku memperhatikan seorang ayah yang terus menggendong anaknya agar tidak lari ke mana-mana. Ya, kalau kau tahu ayah itu adalah seorang pengamen. Entahlah, kehadiran anak itu apakah menjadi sebuah visi dan misi atau tidak. Sang ayah menyanyi sambil menggandeng anaknya di dalam sebuah bus kota.

Kemudian, ketika menuju ke markas, lagi-lagi kulihat seorang ayah menjemput anaknya pulang sekolah dengan menggunakan angkutan umum. Dia membawa anaknya menyebrangi jalan dan membantunya naik ke dalam mobil.

Aku terengah. Ada kasih pada ayah, tiada henti...

Kemudian, ketika aku menuju pulang, aku melihat seorang ibu sedang sibuk menggendong anaknya walaupun di tangannya penuh dengan dokumen yang dia bawa. Anak itu tertidur di dalam gendongannya. Mereka melintasi jalan raya yang padat.

Lagi, seorang ibu hampir terjatuh ketika anak yang di dalam pelukannya bergerak membrutal setelah bangun dari tidurnya. Ibu itu menenangkan anaknya kembali dan sang anak lagi-lagi tertidur.

Aku terengah. Ada kasih pada ibu, tiada henti...

Hari ini aku belajar, ada kasih pada ayah dan ibu. Ah, aku rindu untuk bersenda gurau pada mereka.



Jakarta, 13 Maret 2010 | 21.53
AA. - dalam sebuah inisial

34 komentar:

  1. jd kangen ibu bapak....

    Malem mb ave....

    BalasHapus
  2. Tak ada yang patut dibetulkan, Jeng :-))

    BalasHapus
  3. Lekas beli tiket kereta, Mbak Dwi hehehe...

    Apa kabar Mbak Dwi? Lama tak bersua.

    BalasHapus
  4. aku rindu ayah rindu ibu



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  5. ayah ibu,,,merekalah jelmaan kasih Tuhan, yang meneduhkan dan menenangkan hari2
    :)

    BalasHapus
  6. danperannyatakbisadijadikansatusekuatapapunorangitu..

    BalasHapus
  7. Tak bermaksud untuk membuat Mbak Rien bersedih...
    Maaf...

    BalasHapus
  8. Rasanya aku tak ingin berkelana lagi, mengingat mereka

    BalasHapus
  9. @MARIE

    AA wah wah wah hehehehe
    ave jelasin dunk

    BalasHapus
  10. AVE ak kebanyakan ketawa keliru nulis nama orang
    im sory MARIE
    harusnya buat NANA
    wakakaka

    BalasHapus
  11. dan tak ada yang bisa mengatikannya :)

    Pagi ave

    BalasHapus
  12. begitulah orang tua Ave, kelak kita juga akan seperti mereka yang kau lihat :)

    BalasHapus
  13. Iya, Om... Sekarang lagi ketawa terbahak-bahak :-))

    BalasHapus
  14. AA kepanjangan dari Aa Aveline :-))
    *Jelmaan Aa Gym*

    BalasHapus
  15. Aih, siapa yang duluan menikah? =))

    BalasHapus
  16. kasih ayah ibu yang membuat kita bisa menjalani kehidupan didunia ini.

    AA : Aku Aveline :D

    BalasHapus
  17. Bisa jadi Ave dulu, kawin muda hehehe

    BalasHapus
  18. Kawin?Udah tp belum nikah wakakakkk

    BalasHapus