Jumat, 25 Desember 2009

Ketika pagi itu, laut masih terlihat damai tiba-tiba menjadi garang dan benar-benar memuncakkan ombaknya sampai ke bukitnya sendiri Kemudian memecahkan diri di sisi pantai dan membuat pesta kehancuran seorang diri. Pesta kematian, pesta penuh air mata, pesta penuh luka, pesta yang menyayat-nyayat bak dongeng seorang peri yang jahat. ~ 5 tahun, tragedi Aceh pada pagi

27 komentar:

  1. Smg tak hny sbg pengingat, begitu semestinya hati kita terus terpatri, Allah adalah Maha Segala dan kita bukan sesiapa...

    *malah ceramah*

    BalasHapus
  2. 5 taun sudah... sbuah mimpi buruk yg tanpa basa basi

    BalasHapus
  3. Selamat pagi ave...

    Tak di sangka, tak di duga...Menimbulkan luka yang dalam...

    BalasHapus
  4. pagi ave :)
    iya tsunami aceh
    doa terucap mengiringi langkah yang pergi

    BalasHapus
  5. sayang sekali manusia gampang lupa dengan sejarah, apalagi kalau sdh terlena dgn kebahagiaan...

    BalasHapus
  6. Ya, tiada yang paling besar di antara yang terbesar...

    BalasHapus
  7. Ingin membantu menjadi relawan? Dibutuhkan relawan untuk membantu pembangunan rumah kembali...

    BalasHapus
  8. Selamat pagi, Mbak Mary

    Goresan laut yang mencabik-cabik hati mereka, begitu memilukan

    BalasHapus
  9. Selamat pagi, Mbak Elok...
    Genap sudah 5 tahun tragedi kemanusiaan, masihkah kita peduli?

    BalasHapus
  10. Tundukkan kepala, kibarkan bendera setengah tiang

    BalasHapus
  11. Tidak sengaja terbentuk seperti itu, Mas Mus

    BalasHapus
  12. Padahal ini termasuk tragedi kemanusiaan terbesar...

    BalasHapus
  13. Padahal ini termasuk tragedi kemanusiaan terbesar...

    BalasHapus
  14. saya jd inget, dulu waktu peringatan satu tahun, kelompok teater saya bikin perform, sungguh tragedi yg merusak hati dan jiwa, tp ya... cuma air mata yg tercipta :-(

    BalasHapus
  15. Air mata tidak ada apa-apanya kalau kita tidak bisa belajar dari sana, begitu bukan Pak Made?

    BalasHapus
  16. Enggak. Waktu itu dani msh dlm perut gw.

    BalasHapus
  17. Dan keluar beberapa hari setelah itu?

    BalasHapus
  18. Enggak juga. 2 bln setelahnya.. Heheh..

    BalasHapus
  19. 4 tahun 10 bulan. Hehe.. Btw, aku inget bgt soalnya waktu tsunami sdg bedrest beberapa minggu.. Jd aku hanya bisa terkapar sambil nangis melihat mayat2 makin hari makin menggunung. Memendam hasrat untuk pergi ke aceh langsung.

    BalasHapus