Jumat, 04 Desember 2009

Pesta Kebun Akhir

Pesta Kebun Akhir
Napak Tilas 2009 Januari - 2009 Desember



"Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. Today is a gift. That's why it is called the present." - Joan Rivers

Ini adalah sebuah pesta. Pesta sederhana. Tidak lebih dari sebuah temu sesapa hangat. Tidak kurang dari sebuah reuni singkat untuk cengkrama. Apa yang dapat dibagikan dalam pesta? Sekadar makanan? Sekadar salam dan senyum? Nah, tuan rumah dapatlah berbagi cerita. Untuk kali ini, suguhan nikmati saja seadanya...

Terlalu dini. Ya, mungkin terlalu dini bagi Anda untuk mengucapkan selamat tahun baru. Tetapi tidak untuk saya. Ini pesta kebun untuk blog saya. Pesta kecil-kecilan dan menjadi sebuah napak tilas dari perjalanan yang terlewati selama 365 hari. Belum genap memang 365 hari, masih ada 20 hari lagi yang tersisa untuk tahun 2009, tetapi lebih baik saya genapkan saja karena ini adalah catatan terakhir blog ini untuk tahun 2009. Blog ini akan kembali update untuk berkisah pada tahun 2010. Kalau ada update terbaru, itu mungkin hanya cerita lama yang baru sempat diprasastikan di dalam blog ini atau memang sudah berbentuk draft lama sekali di blog ini. Yang paling terbaru kupastikan 2010.

Seperti yang kukatakan pada akhir tahun 2008, aku memang tidak membuat resolusi untuk hal apapun. Kuaminkan bahwa semua akan tergapai dengan sendirinya, usaha dan doa adalah alat untuk proses meraih cita-cita. Dan terbukti memang, tanpa resolusi, tanpa target, saya bisa berproses lebih menyeluruh.

Nestapa dan gembira. Air mata dan tawa. Duka dan suka. Semua ada dalam 2009. Semua nyaris sempurna memadu menjadi satu. Pertemuan dan perpisahan sudah terjadi. Kematian dan kehidupan dalam sebuah jalan adalah kemudahan untuk berpulang, mencari jalan untuk mencapai suatu tujuan. Kita tidak pernah sendiri untuk mencarinya, tetapi menemukannya adalah sendiri. Tak dapat ditentukan kapan kita dapat menerima dan dapat merelakan.

Kehilangan dengan orang yang pernah saya kasihi dan pernah kita jalankan untuk berbagi cerita. Awalnya memedihkan, di mana itu terjadi di awal tahun. Tetapi berjalannya waktu, setiap kalender harian terus disobek dan bertambahlah usianya setiap manusia. Saya bisa menerima kehilangan dan saya belajar memaknai hidup bahwa kita sebagai manusia adalah fana. Tak lebih dari itu adalah ketidakabadian yang akan datang dan yang abadi adalah sejarah yang pernah terukir.

Juga ada lagi kisah yang kubagikan mengenai rasa rindu yang menggebu-gebu untuk sahabat nun jauh di seberang sana. Perpisahan acap kali membuat orang lupa mereka masih ada yang harus diingatnya dan mereka yang benar-benar sejati sebagai seorang sahabat adalah mereka yang tak lupa menghitung jumlah sahabatnya dan selalu rela berbagi kepada sahabatnya itu. Kubagi kisah denganmu, kisah sebuah persahabatan sejati. Persahabatan yang tak digoyahkan jarak dan waktu.

Pertambahan usia untuk orang tua, saudara, dan sahabat juga sudah pernah kubagikan di dalam blog ini. Dalam sajak, cerita, atau esai sebagai hadiah ulang tahun mereka. Yang jelas, mereka tak tahu bahwa aku sudah menuliskannya atas dasar kasih dan cinta tak terbalaskan dari kalian. Kutulis semuanya itu berdasarkan cinta yang kalian berikan dan kudedikasikan kepada mereka semua dengan tulus pada dasar yang paling tulus. Tiada balasan yang kuharapkan selain itu semua.

Patah semangat dan putus asa telah kuanyam jadi sajak dan cerpen. Terkadang esai. Atau penuh kemarahan juga sudah kukupaskan dalam berbagai cerita. Ada yang bermakna dan juga tidak. Kubagi cerita-cerita yang sudah kujalankan dalam kehidupan ini. Ketika aku sedang berbincang dengan sahabatku, ketika kudapatkan sesuatu yang baru, pengalaman rasa berbagi dan cinta adalah sebagai penyedapnya saja. Sebagai wujud itu semua, kubuktikan aku tidak main-main dalam berkata dan membuat apa tujuan dari hidup ini sebenarnya. Sekadar penantian? Sekadar pencarian? Atau sekadar lainnya?

Kisah lainnya juga sudah kubagi seperti cerita perpisahan di bandara. Di mana bandara adalah tempat yang bisa penuh dengan air mata. Penuh rasa sedih dan gembira. Mengharu biru atau duka nestapa. Melebur semua menjadi satu dalam sebuah perpisahan. Beberapa tulisan memang sebagai pengingat saya, saya pernah bertemu mereka yang hebat, mereka yang rendah hati dan tetap beradaptasi pada dunia mereka yang lainnya. Di mana mereka menghirup udara yang sangatlah berbeda dengan keadaan lainnya.

Ada juga kisah kehidupan yang kuulas dalam tulisan, dalam foto, dan dalam nuansa-nuansa lainnya. Tentang kejujuran, nurani yang bicara, dan keberanian menjadi patriot sejati. Cara menjadi manusia yang sebenarnya tak pernah kubagi, tetapi komentar-komentar kawan-kawan adalah cara dan saluran bagaimana berproses lebih bijak. Pertanyaan-pertanyaan temanku yang pernah kuposting juga itu sebagai sekadar berbagi, bukan prosesku untuk memotivasi atau sok sebagai pakarnya dalam bidang polah pikir manusia.

Blog inipun juga pernah mati suri. Ketika aku sibuk bermain di petak lainnya, dia terlantar. Namun aku kembali menenun kata demi kata dan setiap jurnal yang tertulis seperti kisah sendiri dalam hidup. Kemenangan dan kekalahan, kebangkitan dan keletihan, semua silih berganti. Cerita-cerita perjalananku di mana setiap kakiku menyambangi jalan, kubagi cerita kepada aksara-aksara yang tak henti minta ditulis.

Nah, akhir tahun sudah datang lagi. Pesta akhir tahun, pesta kebun kuakhiri saja. Semoga persahabatan maya yang akan menjadi nyata, persahabatan nyata untuk keabadian, dan pesta ini adalah singgasana untuk berbagi, menapaki dan mengulas semua yang pernah kubagikan dan pernah kujalani. Para tetamu sudah menikmati sesajian dan berpamit pulang, mungkin akan kosong. Tetapi masih ada anjangsana-anjangsana lainnya yang membuat kita akan bertemu pada suatu ruang dan lorong waktu yang tak seorangpun tahu.

Sekarang, selamat tahun baru! Dirgahayu untuk semuanya! Pesta kebun berakhir sampai di sini. Kita bertemu di pesta lainnya...

Hendaknya hidup bukan sekadar menunggu, tetapi melakukan. Kemarin adalah sejarah, esok menjadi misteri, hari ini adalah hadiah. Tiada yang lebih indah dari semua itu. Itulah satu-satunya alasan menjadi kado yang paling baik dan nyata.





Jakarta, 4 Desember 2009 | 22.54
A.A. - dalam sebuah inisial


59 komentar:

  1. Aku setuju Avlin...Kucoba lakukan itu

    BalasHapus
  2. Bentar mbk, sy blm mau plg kl blm makan sate :)

    BalasHapus
  3. Saya (sedang) berusaha mencobanya... Masih mencobanya... :-)
    Semoga berhasil

    BalasHapus
  4. Hahaha... Habiskan 100 tusuk juga tak masalah untuk saya :-))

    BalasHapus
  5. Baru sebentar menghadirinya, sudah ada pesta akhir.. Mau kemana ave? Udah mau Tahun Baru yach... Nambah umur lagi.. Harus segera melakukan sesuatu yg lebih dari tahun sebelumnya...

    BalasHapus
  6. Aku setuju Avlin...Kucoba lakukan itu. Semoga tak terulang n kejebur ke dalam sumur peristiwa yang sama di tahun mendatang. Kalo bisa kita menaiki tangga menuju puncak gemilang...

    Salam persahabatan n semoga di tahun mendatang kita tetap bersahabat...

    BalasHapus
  7. lebih bahagia lagi di penghujung tahun kau memberiku kado Av...

    BalasHapus
  8. emm menutup tahun membuka tahun..
    mang apa bedanya sich hari2 di 2009 sama 2010?





    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  9. senang bisa bersahabat dengan sosok sederhana seperti AVE :)

    BalasHapus
  10. kuharap kita kan bersahabat, tak sekedar maya tapi juga nyata mba Ave......

    Miss You....

    BalasHapus
  11. Akan tetap kusambangi kawan-kawan semua selama aku masih memiliki waktu untuk singgah di MP ini...
    Selamat tahun baru, Mbak... (Ini lebih awal)

    BalasHapus
  12. Bukan hanya di tahun mendatang, tetapi di tahun-tahun berikutnya kita tetap dapat bersahabat, bukan begitu Mas Fitrah...
    Selamat berpuisi, ditunggu lagi karyanya di surat kabar...

    BalasHapus
  13. Huah... Om Roeb...
    Apa kabar, Om Roeb? Lama tidak saling sapa, sambang-menyambang, dan nanti kusinggah di sana. Berkeranjingan di Facebook ya? Hahaha...
    Silahkan PM alamatnya, Om Roeb. Nanti kukirimkan kado spesial untuk Om Roeb :-)

    BalasHapus
  14. Banyak orang mengatakan: semoga lebih baik di tahun mendatang.
    Semunya adalah pertambahan kebijakan dan kebajikan untuk proses ke arah dewasa.

    Apa kabar Mas Mus? Sudah pulangkah dari Tanah Suci?
    Selamat sudah menjadi seorang yang mabrur...

    BalasHapus
  15. Ini adalah bulan keenam kita bersahabat, bukan Mbak Elok?
    How to be a humble person, kucanangkan semua hal itu dalam hidup.

    *kadang menjadi orang yang sederhana itu memang begitu nikmat!*

    BalasHapus
  16. Sekali-kali kita adakan kopdar, Mbak Laras :-)
    Kutunggu kabar baiknya ya...

    BalasHapus
  17. Gak juga Av... masih tetap di MP..
    aku lagi belajar sastra.. coba dech kunjungi

    kalo FBku cari aja totokmp@gmail.com
    makasih cantik kadonya..kalo jadi dikirim
    kalo gak jadi dikirim berarti pelittttt..hehehehe

    BalasHapus
  18. Hahaha... Guru akhirnya belajar juga :-))
    Kalau sudah berhasil, tularkan ilmunya kepadaku, Om Roeb :-)

    Lha? PM alamat rumahnya belum kuterima... Aku kan tak tahu alamat rumahnya, Om Roeb :-D

    BalasHapus
  19. mau kirim apa sih sayang..?
    nanti aku kasih alamatnya
    tapi janji wajib ngirim lho.. hehehe

    BalasHapus
  20. Lha kan kalau kado itu sifatnya rahasia :-))

    BalasHapus
  21. Serius neh mba? *semangat*

    kok pak Roeby doang yang dikasih kado? Laras mana?

    Kutunggu kabar bwt kopdar ya

    BalasHapus
  22. Hahaha... Silahkan atur jadwalnya, Mbak.
    Nanti saya konfirmasi lebih lanjut kapan ingin dilakukan pertemuan paling daratnya :-))

    BalasHapus
  23. oke... aku kasih alamatnya
    atau kalo boleh aku ambil sendiri ke Jakarta.. sambil pingin tahu apa Avelin secerewet di maya... hehehe

    BalasHapus
  24. Jadi mba Ave di Jakarta? Kita janjian kapannya yah... lewat PM. Jangan lupa kado nya...Hahaha

    BalasHapus
  25. Hahaha... Ditunggu kedatangannya, Om Roeb...
    kalau perlu kujemput langsung ke Gambir atau SH nih?

    BalasHapus
  26. orang yg dapat gelar mabrur dilihat dari setelah pulang dari tanah suci
    tidak semua orang yg pergi ke tanah suci dapat gelar mabrur




    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kjaga bersama!

    BalasHapus
  27. Ave...ijin posting link ini di fesbukku yak :-D

    BalasHapus
  28. wah, kebun Av sudah demikian tertata...
    salut..:)
    kl saya sukanya lihatin kebun tetangga...:))

    BalasHapus
  29. Lantas jalani saja atau kita isi arus gelombangnya?

    BalasHapus
  30. Semoga Mas Mus menjadi salah satu dari orang yang mabrur...
    Ada kisah yang bisa dibagi dari sana?

    BalasHapus
  31. Silahkan Mbak Dewi, dengan senang hati :-)

    BalasHapus
  32. Hahaha... Rumput tetangga tidak pernah selamanya hijau.

    BalasHapus
  33. Kalau pakai pengharum ruangan berbotol-botol :-))

    BalasHapus
  34. Kutunggu PMnya, btw kabarnya MP akan rehat 10 harian...Bagaimana kita bisa PM an ya?

    BalasHapus
  35. Gak adil dik..
    aku juga mau lho
    ku tunggu kado specnya

    BalasHapus
  36. Hahaha...Makin penasaran ajah ma dirimu yang cool. Yuk kopdar? Bgmana klu bicara lewat PM?

    BalasHapus
  37. Silahkan diatur, Mbak... Senyaman-nyamannya Mbak Laras saja bagaimana Mbak Laras mengatur kopdarnya. Tinggal saya konfirmasikan kepada Mbak kalau meyakinkan untuk saya :-)

    BalasHapus
  38. Ayolah...Jangan bermaen kata :)

    mba Ave posisi dimana?Nanti kupilihkan tempat yang ditengah2, saya sering mobil. Bisa jadi pas ada disitu

    BalasHapus
  39. Domisili: Jakarta Barat - Tangerang.
    Tapi sering berkelinderan ke mana-mana, sampai ke Cibubur...

    BalasHapus
  40. Saya tinggal di Bekasi mba tp sesekali Cileungsi. Kalau kerja mobil, kadang ke Tangerang dan skrang lg di Depok.

    BalasHapus
  41. Saya nunggu mba Ave ajah. Sebelum saya off, kita bicara lewat PM bentar. Okeh...

    BalasHapus
  42. Hahaha cool abiezz...Udah tuh :d

    BalasHapus
  43. Aku kira anda mau ngajak pesta kebon sambil bakar singkong Av.
    Tapi 'met taun baru juga buat anda.

    BalasHapus
  44. Dear Ave... ide bagus juga membuat renungan akhir tahun lebih dini, jadi punya waktu cukup untuk refleksi, nggak ada yang mrucut dari ingatan.:)


    BalasHapus
  45. Yang pasti tidak sedingin kutub :-))

    BalasHapus
  46. Yang pasti tidak sedingin kutub :-))

    BalasHapus
  47. Selamat tahun baru juga, Om Amir :-)
    Bakar kebun nantinya kalau pestanya selesai... Hahaha...

    BalasHapus
  48. Nah, ada pesta kebun lagi di blog Tante Ary? :-))

    BalasHapus
  49. Kalau masih ada waktu untuk hidup, ini bukanlah yang terakhir untuk blog ini. Ini terakhir untuk 2009.

    BalasHapus