Selasa, 30 Desember 2008

[Tak] Ada Resolusi Untuk Tahun Ini

Resolusi. Sebuah kegiatan akhir tahun yang biasa dilakukan oleh orang-orang untuk membuat perencanaan di akhir tahunnya. Pada tahun - tahun sebelumnya, dimulai pada tahun 2005, saya pun juga tergoda untuk membuat resolusi. Sampai tahun kemarin, saya membuat resolusi untuk tahun 2008. Nyatanya adalah sebuah kesia-siaan. Semua yang saya rencanakan banyak meleset dari tujuan.

Masih saya lihat, banyak orang membuat resolusi untuk tahun - tahun berikutnya. Para motivator kelas atas menganjurkan seseorang untuk membuat resolusi. Katanya resolusi membantu apa yang akan kita capai.

Melihat hasil resolusi 2008. Saya sudah berencana rasanya tak perlu resolusi untuk tahun ini. Mengapa? Karena hasilnya sama saja seperti tak membuat resolusi. Dan resolusi seperti investasi jangka panjang, tetapi ketika jatuh tempo, seseorang harus mengejarnya sampai tujuan akhir. Pada pasalnya, tak ada dalam sejarah hidup saya untuk menjadi seorang yang dikejar-kejar deadline. Karena dikejar itu amatlah melelahkan juga rasanya hasil kerja menjadi kurang maksimal.

Beberapa resolusi saya di tahun ini seperti mengurangi jatah keluar rumah ternyata gagal. Ternyata memang saya orang hutan asli (orang hutan bukan orang utan). Rencananya hanya dua kali, ternyata tahun ini saya keluar rumah sebanyak enam kali. Pantaslah sebuah resolusi tak perlu dicanangkan orang seperti saya.

Lalu apa pengganti resolusi? Saya mulai berencana mengganti resolusi dengan target bulanan. Mungkin dengan target bulanan itu, saya banyak memulai hari-hari saya dengan target itu.

Maka, untuk tahun ini dan tahun - tahun berikutnya, saya rasa orang seperti saya ini tak butuh resolusi. Jadi bagi yang menimpuk sebuah lembaran posting resolusi untuk saya, di Friendster,  maaf... Saya tak akan menulis resolusi untuk tahun ini.

54 komentar:

  1. he..he..he..
    aku tidak pernah merencanakan harus seperti ini seperti itu...
    tapi kalau semangat untuk memperbaiki diri baik itu akhlak, ibadah, pengetahuan umum atau agama, itu emang selalu ada dibenakkan meski tidak sepenuhnya aku lakukan..

    Yoi..
    kalau nantinya jadi beban,sebaiknya tidak perlu ada resulusi..

    kabarku baik baik saja, semoga kabarmu juga baik baik saja..
    oh ya, tuh orang udah tidak pernah menghack MP ku lagi..

    BalasHapus
  2. Waktu tahun-tahun lalu, aku membuat progress kerja dalam setahun. Lalu kubagi lagi menjadi sebulan. Lalu dibagi lagi jadi seminggu. Ternyata hasilnya, tak butuh resolusi tahunan. Maka untuk tahun 2009 yang tinggal 16 jam lagi akan datang, kurasa tak perlu main resolusi-resolusian. Untuk taraf kerjaku, resolusi hanya sekitar 1.5% membantu untuk mendukung. Sisanya... terserah hati saja berkehendak. Hehehe..

    BalasHapus
  3. Mungkin dia sudah membaca tentang SPAM itu. Makanya dia kapok.
    Semoga niat Mas Utara untuk berbagi dengan sesama tidak diselingi niat orang jahat seperti dia.

    BalasHapus
  4. Sebenarnya dalam islam udah ada kok teorinya, ucapan Nabi Muhammad saw...
    Jika hari ini lebih baik dari kemarin, itulah orang yang beruntung
    jika hari ini sama saja dengan hari kemarin, itulah orang yang merugi
    jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, ini sih orang celaka..

    wah...
    aku agak serem mendengarnya...
    aku masih bingung lebih buruk dari hari kemarin itu lebih buruk seperti apa ?
    aku rasa keburukan itu adalah kembali ke persepsi masing masing...

    makanya tanpa resolusi pun bagi seorang muslim udah jelas banget..
    jadikan hari ini lebih baik dari pada hari kemarin.. :D

    BalasHapus
  5. mau buat resolusiku jadi 800 x 600 ahhh...

    BalasHapus
  6. Untuk konsep-konsep yang Nabi Muhammad SAW sebutkan itu kupikir ada benarnya. Toh hidup kita cuma sekali, untuk apa hidup harus bergelut dengan kenyataan yang tak nyaman. Nikmati hidup ini...

    Tentang keburukan. Persepsi orang memang berbeda. Tapi tentang resolusi, beberapa kalangan mengatakan resolusi cukup membantu mereka dalam bekerja.

    BalasHapus
  7. Macam-macam, kita laporkan ke..... pihak yang berwajib.
    Hehehe... STOP HACKER!!!

    BalasHapus
  8. Ya sih..
    Resolusi bisa membuat kita lebih fokus dan kosentrasi dalam menjali hari hari kita :D

    BalasHapus
  9. Jadi? Sekarang mau buat resolusi, Mas?
    Hehehe... mana tahu tercantum "Resolusi: Tersandung di Pulau Bintan versi Book"

    BalasHapus
  10. Ha..ha..ha..
    itu sih emang udah dalam rencananya...
    aku udah mau buat resolusi tahun 2009 ku yang aku ambil dalam novelku itu..
    mudah mudahan nanti malam bisa aku posting deh :D

    BalasHapus
  11. Kalau kulihat dari gambaran penceritaannya, masih standar...
    Kalo nanti kureview-nya terlalu tajam atau sampai menyinggung, maafkan aku dan tolong PMlah aku untuk memperingatkanku.

    BalasHapus
  12. he..he..he..
    tuh novel jadi seperti itu karena aku memperbaiki kritikan orang...
    aku tunggu kritikan yang sangat keras apa yg membuat novelku biasa saja.. :D
    soalnya beberapa orang setelah baca novelku sikapnya jadi berubah terhadapku :D

    BalasHapus
  13. Berubah gimana, maksudnya?
    Biasanya penulisnya yang bisa berubah terhadap pembacanya lho, Mas!

    BalasHapus
  14. baca aja dulu sampai habis dan seksama, entar ketemu jawabannya :D

    tapi ingat, bacanya jangan lompat lompat meski cuma selembar, entar kagak nyambung, aku udah merancang di awal penuh tanda tanya, tapi di akhir baru aku jelaskan :D

    BalasHapus
  15. Aku sudah masuk bab ke-3
    Yang kulihat sampai saat ini adalah konsep kesederhanaan.

    BalasHapus
  16. wah kamu bisa baca sambil berMP ya.. wah keren banget :D
    Yoi..
    novel ini tentang keluarga melayu yang cukup kaya dengan kesederhanaannya dan permasalahan dalam keluarga mereka :D

    BalasHapus
  17. Bukan begitu, Mas... Kalau Mas bilang novel itu bisa dibaca dalam waktu 2 jam, aku bisa membacanya dalam waktu 2 bulan
    Hahaha...

    Idenya dapat dari mana, Mas? Semoga perkembangan ceritanya yang sederhana menjadi fantastik!

    BalasHapus
  18. Iyalah, pusing juga membuatnya dan tak pernah teringat untuk dipakai saat menjalani tahun yang baru nanti....
    sama deh.... piss ah...
    :-))

    BalasHapus
  19. Ha..ha..ha.
    2 bulan, udah lupa kali :D

    idenya dapat dari mimpi bertemu siti nurhaliza.. :D

    BalasHapus
  20. Hahaha... re-resolusi 2008
    Meresolusi ulang 2008: Tak perlu resolusi lagi...

    BalasHapus
  21. Wah... benar kata Andrea Hirata: Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.
    Seperti Martin Luther King, Jr mimpinya terwujud karena dia berani!

    Keren, Mas!!!

    BalasHapus
  22. kayaknya mimpi yang ada dalam novelku berbeda dengan mimpi andrea..
    beda banget kali :D

    BalasHapus
  23. yoi..
    entar aku dikira mengekor dia lagi :D

    BalasHapus
  24. Jiaaah... jangan sampai... jangan sampai...

    BalasHapus
  25. Bagus, mendingan que sera, sera aja ya?

    BalasHapus
  26. saya juga tidak ada resolusi heboh. ntar jadinya malah lebay lagi :)
    jalani aja yang mesti di jalani. kuliah, kerja, pacaran, nikah, maauu donk kekkeke itu resolusi yaa :)

    BalasHapus
  27. Hahaha... begitulah, Om Amir...
    Membebaskan hidup dari tuntutan.

    BalasHapus
  28. Hahaha... itu sepertinya resolusi jangka panjang.
    Hahaha...

    BalasHapus
  29. Biar berjalan apa adanya asal lebih baik dari yang kemaren Av

    BalasHapus
  30. dari pada ketiduran :P



    祝你聖誕新年快樂!天天快樂!永遠幸福!好好保重!

    ;)

    BalasHapus
  31. Makasih ya Avelin..
    kok malam tahun baru di MP..?

    BalasHapus
  32. resolusi buat buku kan taun kemarin ga ada

    BalasHapus
  33. aku taunya cuma resoles...kenyang abis makan ituw

    BalasHapus