Jumat, 12 Desember 2008

Tentang Uang

Pagi ini saya bertanya kepada teman mengenai personal message-nya di YM. Menulis tentang uang.

Saya selalu bertanya pada semuanya termasuk diri saya: "Mengapa manusia hanya mencari uang dan uang? Kadang mereka sampai lupa diri bahwa mereka bisa saja mendewakan uang dibanding dengan Tuhan."

Pagi ini... hanya itu saja yang ingin saya pertanyakan. Ada yang bisa bantu jawab?

(Sudah ada beberapa dugaan mengenai jawabannya. Hehehe...)

116 komentar:

  1. Untuk sebuah percakapan kita di pagi ini, Bu....

    BalasHapus
  2. Kok malah balik nanya, Om Damuh...
    kekekekek............

    HS kemarin bagus, Om Damuh... kok diganti?

    BalasHapus
  3. seperti aku bilang, karena badan kita masih butuh hidup untuk menjalankan pesan Tuhan. Kalo ada yang sampai lupa diri, itu karena keblinger dengan uang. Bukannya dia mengendalikan uang malah dia yang dikendalikan oleh uang.

    BalasHapus
  4. Kalo sampai lupa dengan Tuhan dan lebih mendewakan uang, bagaimana?

    *Butuh tanggapan...

    *) Jawaban terduga...

    BalasHapus
  5. HS sebelum ini????

    cuma iseng doang menggantinya dik, kurang kerjaan, hahahahaaa

    BalasHapus
  6. Kalo dilihat dari jauh, malah seperti tas tangan wanita yang baru ini...
    Hahahaha....

    Apa kabar, Om Damuh? Apa kabar, Bali?

    BalasHapus
  7. hahahaha sekali-kali tampil hombreng gak apa-apak kan???

    Kabar baik dik. denganmu???

    BalasHapus
  8. sungguh banyak diantara kita yg telah menjadikan uang sbg bahasa kalbu, hingga segala sesuatu ia nilai dr sudut uang.... melihat orang lain, kawan dan sodara pun dr ukuran ini... menyedihkan...

    BalasHapus
  9. Harus dijampi-jampi
    ahahahaha...... ALAM SONG'S :"Ada mbah dukuuuun....."

    BalasHapus
  10. Tapi jangan terlalu lama untuk berhombreng... nanti malah jadi gambreng
    Hahahaha......

    Kabar selalu saja baik dari hari kemarin......

    BalasHapus
  11. Itulah yang menyedihkan, Om Unggul. Menilai sesuatu dengan uang. Semua dianggap mudah dengan adanya uang. Mengapa harus ada uang kalau akan terjadi demikian?

    BalasHapus
  12. hahaha...dan kemudian di humpimpa!!!!

    BalasHapus
  13. Kalo tinggal berdua, hanya butuh suten alias gam suit...
    Hahaha... masih inget saja toh, Om Damuh...

    BalasHapus
  14. jawaban klisenya: karena manusia serakah, tidak pernah puas dalam hidup ini....sehingga dikontrol oleh libido untuk "memiliki sebanyak-banyaknya atau dalam bahsa Eric From "To Have more" dan bukannya "to be more." Padahal makna terdalam hidup ini adalah "Beeing more" dan bukan "Having more."

    potingan bagus untuk menjajak pendapat orang sekaligus ajang tukar pikiran...

    BalasHapus
  15. Mungkin lebih mengarah pada hukum ekonomi: Manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang telah didapatkannya. Kadang kita suka bicara "aku bersyukur" tetapi hanya sampai di ujung lidah saja, belum sampai ke hati.

    Terima kasih tanggapannya, Frater...

    BalasHapus
  16. manusia tidak pernah puas karena terlalu banyak keinginannya..

    BalasHapus
  17. apakah itu terkait dengan Hukum Gosen I? akan tetapi, pada hukum gosen ii, dikatakatakan bahwa "suatu ketika manusia akan mencapai titik jenuh dengan apa yang telah didapatkannya." kenyataannya, tidaklah demikian adanya...

    BalasHapus
  18. jadi, menurut saya, faktor ekonomis bukanlah penentunya....yang menentukan adalah faktor psikologis dan keteguhan iman (sudut pandangku sebagai seorang religius hehehe)

    BalasHapus
  19. Menurut saya, manusia memang tidak akan pernah puas selama hidupnya. Pasti ada saja yang dia inginkan. Kepuasan total akan juga menjadi turun ketika seseorang menjadi jenuh lalu mencari sesuatu yang lain.

    BalasHapus
  20. jangan mudah ditarik ke hukum ekonomi, coz berbiara soal hasrat dan keinginan, maka yang terkait langsung adalah unsur psikologis..

    BalasHapus
  21. Tetapi unsur psikologis juga harus diimbangi dengan unsur ekonomi.
    Contoh: Si A ingin membeli sebuah mobil dengan harga 150 juta. Tetapi hanya ada uang sebesar 100 juta. Butuh waktu untuk mendapatkan akan apa yang dia inginkan.

    Mencari jalan terbaik untuk kebutuhan yang lebih utama juga diperlukan. Keinginan juga perlu batasan.

    BalasHapus
  22. karena itu, ada seorang filsuf yang mengatakan bahwa "keinginan/hasrat/ libido manusia itu tidaklah terbatas, sedangkan pemuas keinginan manusia ini bersifat terbatas. Lalu? Agar dapat memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas ini, maka pemuasnya haruslah yang tidak terbatas. Apakah itu atau tepatnya siapakah itu? Tidak lain dan tidak bukan Dia yang tidakterbatas oleh ruang dan waktu, yang oleh berbagai agama disebut dengan berbagai nama: Allah, Tuhan, Yesus Kristus, Yang Tertinggi, dll." Jadi, hanya Tuhan yang sifatnya tidak terbatas-lah yang mampu memenuhi hasrat manusia 'yang tidak terbatas."

    BalasHapus
  23. Mungkin lebih mengarah kepada "Belajar bersyukur dan menikmati Kasih Tuhan."

    BalasHapus
  24. Realitanya: Pemuas selalu terbatas...

    BalasHapus
  25. Dalam Iman Katolik, lebih mengarah kepada TRINITAS. Mungkin saya rasa cukup untuk tiga pernyataan mengenai Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus dibanding dengan kita memperbanyak panggilan, toh Trinitas telah mencakup keseluruhannya. (I think...)

    BalasHapus
  26. Nah, untuk sampai pada pertimbangan ekonomis yang bijaksana alias efisiensi dan efektif, butuh juga kematangan psikologis.."jika prinsip: saya membeli maka saya ada, menjadi sebuah habitus atau cara berada, maka manusia dikontrol nafsu untuk membeli segala sesuatu. akan tetapi, jika orangnya matang secara psikospiritual, maka dia akan membeli jika "butuh" (need) bukan karena "ingin" (want). ada seorang ibu yang aku liat ke mall, membeli segala sesuatu yang menurutnya indah, kren, gaul, funky, bergengsi, padahal menurut saya semua yang dibelinya itu rasanya tidak terlalu penting. Akibatnya, apa yang dibeli tidak ada gunanya, semua hanya dijadikan pajangan di rumah..sebenarnya aku ngarasa lucu, jika memasuki rumah orang dan di lemari ruang tamu berisikan cangkir2 atau barang2 lain yang hanya berfungsi sebagai pajangan...mungkin untuk menunjukan diri sebagai "the new have." padahal menurutku, semuanya itu irasional alias gak masuk akal, cangkir kog dibeli untuk hanya dijadikan sebagai pajangan... dipakai buat nyimpan minum keg...sory jadi koment terpanjang hehehe

    BalasHapus
  27. Menjadi teringat dengan Homili Rm. Rudi, OMI: "Mensyukuri itu susah sekali!"
    Kadang mengontrol nafsu dunia itu sulit, lebih banyak godaan. Melihat sesuatu yang bagus dan unik rasanya menjadi ingin memilikinya, apalagi sampai dipicu dengan rasa iri, semakin menjadi manusia ingin memilikinya.

    BalasHapus
  28. Hal biasa untuk ibu-ibu. (Apalagi jika hidup di Ibukota, cabai diawetkan alkohol saja dianggap menarik)

    BalasHapus
  29. bagiku, sperti yang avelina katakan: berjuang setiap saat untuk bersykur kepada Dia yang telah memberikan segalanya susuatu kepda saya....meski hal itu berat..tetapi jika sudah menjadi kebiasaan, maka lama-lama jadi karakter kita...makanya kebiasaan menciptakan rutinitas, runtinitas menciptakan kebutuhan, kebutuhan menciptkan karakter...jika kita punya kebiasaan bangun pagi langsung bersyukur atas nafas kehidupan dan hari baru yang Tuhan anugerahkan, lama-lama itu menjadi rutinitas, lalu menjadi kebutuhan (rasanya ada yang kurang jika bangun tidur, tanpa mengucap syukur), setelah jadi kebutuhan..kita akan dikenal orang sebagai pribadi yang tahu bersyukur (jadilah sifat tahu bersyukur menjadi karakter kita)...wah ngmong duit, kog ujung2nya kotbah....(pasti Avelina bilang: dasar frater,..dimana2 sempat2in buat kotbah)....moga gak membosankan aja membaca komentku..

    BalasHapus
  30. Bisa jadi seperti tips berlari dari jeratan narkoba. Pembentukan karakter itu memang sulit tetapi jika dibiasakan terus menerus akan terbiasa juga pada akhirnya. Seperti ketika kita berangkat Misa setiap Minggu diawali atas dasar "terpaksa", lama kelamaan juga akan menjadi bekal rohani yang baik pada masa-masa berikutnya.

    Terima kasih banyak telah berbagi, Frater....

    BalasHapus
  31. karena itu, hanya Dia yang tidak terbatas-lah yang dapat memuaskan hasrat hati kita yang taktebatas. hal ini mengingatkan saya pada doa Santo Agustinus: "Tuhan jiwaku tidak akan tenang, sebelum beristirahat dalam damai-Mu." setelah pertualangannya yang lama dan pencariannya yang panjang untuk menemukan makna hidup yang terdalam (sampai2 kumpul kebo dengan seorang wanita dan mempunyai satu anak, Adiodatus namanya), ia akhirnya menemukan bahwa hanya Tuhan-lah yang dapat menjadi jawaban akhir dari hasrat hatinya yang terdalam. Karena itu, ia rela meninggalkan segala sesuatu dan hanya mengabdi Tuhan di sepanjang hidupnya sebagai seorang imam dan uskup..

    BalasHapus
  32. Membuat saya tertarik akan Doa St. Fransiskus Asisi, bagaimana dia berharap untuk pikiran, perkataan, dan perbuatannya tidak menjadi sombong dan angkuh, tetapi semakin dekat kepada Tuhan sebagaimana baiknya.

    BalasHapus
  33. Lha? Ini bukan komentar?
    Hahahaha.....

    BalasHapus
  34. komputer bener langsung post ya?
    be de we ini post gara2 duitnya abis buat benerin komputernya yang meleduk ya...
    hahaha...

    BalasHapus
  35. Ke rumah gue dong... Bantuin buat rapiin buku.
    Hahahaha...........

    BalasHapus
  36. Uang bukan segala-galanya...
    Tapi... segala-galanya butuh uang...

    BalasHapus
  37. Bahkan ke kamar kecil saja butuh uang.
    Hahaha....

    BalasHapus
  38. Yap... buruan!
    Ade gue jadi lho tes di P7 dan BHK, gue puazzzzz!!!

    BalasHapus
  39. Ada ilmu peletnya kali Av itu uang...
    ato kali ajah uang lebih cantikdari istri simpanannya hahahhaa... ;)

    Happy week end girl...

    BalasHapus
  40. Ehm... kemaren ada yang ngebet tuh mau ke KUA...
    Siapa yak?

    BalasHapus
  41. hahaha siapa, Av?
    hmmm perlu siap2 kado lagi neh... hehehe... kamu kali Av, yang mo KuA...;))

    BalasHapus
  42. Belum siap... Belum siap, Ibu Mertua...
    Hahahaha

    BalasHapus
  43. Ga tau... di kalender cuma ditulis waktu makan siang

    BalasHapus
  44. hmmm, siapin dulu gih... *Asyiik ga jadi search kado :)) *

    Kalo dah siap bilang-bilang yak ;))

    BalasHapus
  45. Bilang? Bilang? Bilang?
    Untuk apa bilang kalo ada bilangan?

    BalasHapus
  46. yaaaaaaah sejak siang beraroma keju
    Sejak malam hanya pahit yang berkelu
    Sejak pagi tak lagi bermandikan segelas susu hihihiiii

    BalasHapus
  47. Dan... menanti dengan pilu
    Menatap gelas tanpa isi susu
    Diam sendiri dalam bisu
    Tak bercengkrama tanpa lesu

    BalasHapus
  48. walah, larinya yang dibutuhkan juga uang itu lagi av, buat beli susu,
    supaya ga jadi lesu pula ;))

    BalasHapus
  49. cari tempat yang ga butuh uang aja,................. yang masih menggunkan sistem barter,..

    misal 1 truk kelapa di tukar ama 2 ekor kambing
    2 ekor kambing di tukar ama 1 AV,................... setuju ?

    BalasHapus
  50. ehm,.......................... jo just one

    BalasHapus
  51. av ada di mana mana,...............

    BalasHapus
  52. halah rebutan opo toh,
    benernya aku tuh ga ikut2an deh kayakna

    *nyengir*

    BalasHapus
  53. eh kamu setuju ga kalo sistem barter ?

    1 av di barter 2 ekor kambing ?

    BalasHapus
  54. ho ho ho ho

    All are the truth,...............when your believe that,.............................

    BalasHapus
  55. hehehehe, ga mau ah, kasian anak satu doank mo dibarterin ;))

    gelas satu av, dah di belain ;))

    BalasHapus
  56. Artinya Semua adalah kejujuran, ketika kamu mempercayainya
    Itu kan tulisan di YM!!!!

    BalasHapus
  57. tau tuh status ya sapah yah,.............. dirikuh jugah lupah,.............. :P

    BalasHapus
  58. iya karene ...."unyil kucing!!!"

    wakakakakaa

    BalasHapus
  59. hehehehe...trus pak orag daang ...."cepek boss"

    BalasHapus
  60. Sekarang mainnya DINOSAURUS
    Bukan BINGO

    BalasHapus
  61. Masak mantu disamain sama KAMBING????

    BalasHapus
  62. wew, seru... it's not my mind not i means :-"

    BalasHapus
  63. ya udah duduk dulu dong pak!
    hahahahah

    BalasHapus
  64. Sepertinya mertua ikhlas kalo mantu disamain kambing

    BalasHapus
  65. Wakakakak... keburu kalah, Om Damuh...

    BalasHapus
  66. hahahha ayo..terus itung......................

    BalasHapus
  67. ah saya tak ikutan komentar deh. ikut baca aja :D

    BalasHapus
  68. ada satu perintah Tuhan juga soalnya...kita di suruh bersedekah.
    Lah kalo gak ada uang ?? pake daon ?

    :-))

    BalasHapus
  69. Karena Tuhan udah tau kalo duit udah diciptakan...
    Makanya sedekah disuruh pake duit, bukan daon lagi

    =))

    BalasHapus
  70. bagi uangnya dong!!!...bwat jajan hari minggu neeeh!!!

    BalasHapus
  71. Lo kate gue ada duit?
    Oiiiii... sms gue ga lo bales buuuuuuuuuuuuu

    BalasHapus
  72. uang? ada yang bilang money is not everything but everything needs money.

    aku sendiri cenderung berpikir bahwa orang yang medewakan uang adalah orang yang masih menganggap uang sebagai ikan -- sebagai target, tujuan: kalau gak dapat kecewa sekaligus kelaparan. idealnya manusia menganggap uang sebagai pancing aja, sebagai sarana mencapai sesuatu: kalau gak dapat pancingnya masih bisa dibawa kekolam lain nyari ikan lain.

    nyambung gak seeeeh...

    *aku mau uaaaang ha ha

    BalasHapus
  73. Aku mau uang... dan membawa uang
    SEGUDANG!!!!

    BalasHapus