Sabtu, 11 Februari 2012

Prolog: Menuju Timur



Sesungguhnya, tak pernah ada di benak saya bahwa suatu kali saya akan menulis dan terus menulis. Sampai kini. Sampai kini pun saya tetap menulis, entah di mana saja, entah kapan saja. Kini, menulis sudah seperti bernapas bagi saya dan kebutuhan itu bisa membuat saya tetap hidup hingga kini.

Sebuah tawaran menarik datang dari teman saya ketika sedang mengerjakan proyek untuk dua buku. Tanyanya,"mengapa blog-mu yang sudah dikunjungi ribuan orang itu tidak kamu bukukan?" Belum terlintas untuk menjawab apa, dia kembali berujar,"bukukan saja yang terbaik. Dengan cara apa pun."

Akhirnya, saya pun sadar saya memang bukan orang yang rapi dalam mendokumentasikan tulisan saya. Hampir seluruhnya berantakan di mana-mana. Entah di catatan kuliah, catatan sewaktu sekolah, di dalam catatan telepon genggam, blog yang berkeliaran di mana-mana, di blog mikro, entah di mana saja.

Pada akhirnya, Menuju Timur inilah yang menjadikan seluruh catatan saya sedikit rapi. Setelah melewati tahap seleksi, menyusunnya, dan memilih akan diterbitkan dengan cara apa, ia pun terlahir. Prosesnya tak memakan waktu sampai setahun. Bahkan hanya beberapa bulan saja. Ia lebih banyak diendapkan daripada diproses.

Isinya pun banyak mengambil dari blog ini dan pada catatan-catatan saya yang biasa berkeliaran di mana-mana. Dokumentasi yang apik, menurut saya secara pribadi.

Rencana awalnya adalah buku ini akan dipublikasikan bersamaan dengan usia blog ini yang keempat. Tetapi karena saya sudah terikat kontrak dengan salah sebuah penerbit untuk penulisan naskah dan ada proyek lain yang harus dituntaskan mendekati bulan April, maka ia terlahir prematur.

Terima kasih untuk selalu dan tetap mendukung keberadaan blog ini sehingga ia telah menjadi nyata di muka bumi ini. Terima kasih untuk sebuah dedikasi yang besar yang sesungguhnya ini adalah perwujudtan cinta itu sendiri yang tidak pernah pergi begitu saja.

Apa pun keadaannya, ia telah ada. Ia telah lahir.

Selamat datang di dunia ini. Selamat menuju timur.




Bandung, 12 Februari 2012 | 09.30
A.A. - dalam sebuah inisial

18 komentar:

  1. Itu cover-nya hasil karya sendiri ya?

    BalasHapus
  2. Tentu saja.... tidak.
    Bantuan teman. :-)

    BalasHapus
  3. Kutunggu bukumu, ku kan ngawur bikin review...

    BalasHapus
  4. Ntar baca bukunya kalau sudah sampai. HAHAHA!

    BalasHapus
  5. Iyaaaaaa... Nanti aku bantuin jualan di MP-ku...

    BalasHapus
  6. saya pesan satu yah..pakai tandatangan penulis :D

    BalasHapus