Jumat, 22 Agustus 2008

Catatan Malam Itu....

Pada hening malam, aku masih sibuk dengan layar komputerku. Padahal waktu telah menunjukkan lewat tengah malam. Entah mengapa, jemari ini masih ingin terus membentuk pola – pola kalimat. Kegilaan besar untukku semalam. Seolah mata dan jemari telah bekerjasama untuk menyiksa malam – malamku dengan tak ingin berhenti beraktifitas.

Kadangpun aku juga mersakan jenuh. Ketika mengetik, aku kehilangan apa yang harusnya aku katakan. Atau aku hanya berdiam diri, menatapi layar komputer semalam suntuk.

Tapi tidak malam itu… Tidak… Malam itu, sungguh gila!

Mengapa dia harus datang pada dunia maya ini? Setelah akupun ingin terlelap dalam mimpi, malah dia mengajakku bercakap – cakap. Ah, kupikir tak ada salahnya juga untuk membicarakan hal yang sebenarnya kuanggap tak penting.

Sampai dia mengatakan: kamu sudah lihat foto perpisahan?

Aku tak menjawabnya untuk yang pertama kali. Sampai dia memanggilku yang ketiga kali: apakah kamu sudah lihat foto perpisahan?

Mengapa? Dan mengapa? Aku hanya ingin bertanya mengapa? Aku sudah mulai belajar melupakan hal – hal yang membuatku tenggelam dalam dunia yang sempit nan gelap. Namun mengapa dan mengapa lagi, dia menanyakan itu.

Pertanyaan itu, seperti ia membasuhku dengan segalon air pada dahaga malam.

Awalnya aku tak ingin melihatnya, tak ada keinginan sama sekali. Setelah ia menunjukkan tempat di mana foto itu, ah… seperti setan merujukku ke dalam dosa. Aku menekan mouseku.

Beberapa wajah yang kukenal menghiasi foto itu terpampang dengan manisnya. Tak ada aku. Aku tak ambil bagian pada kebahagiaan mereka. Kuanggap itu bukan acara perpisahan, tetapi acara selamat tinggal. Karena aku percaya, aku tak akan pernah lagi kembali pada hidup itu. Hidup pada imajinasi yang sungguh menyiksa.

Beberapa wajah bahkan pernah kuanggap sebagai saudaraku. Dan kini mereka telah menjadi pengkhianat. Seolah tak acuh lagi padaku. Aku terdiam. Terpaku pada seseorang. Orang pertama yang memulai sebuah pertengkaran yang kuanggap konyol.

Orang itu. Aku langsung tertawa melihatnya. Bukan mentertawakan wajahnya yang bulat, atau kulitnya yang hitam. Aku menertawakan hidupku yang konyol. Konyol karena harus bertemu dengannya. Konyol karena harus bercakap dengannya. Dan konyol karena dia menjadi dalang pada lakon permainan wayang yang bodoh.

Air mata? Untuk hari ini tak ada air mata. Aku puas mentertawakan hidupku yang konyol. Hidup… hahahaha… sebuah permainan yang berbatas pada waktu.

Mata dan jemari memang sepertinya telah bekerja sama menyiksaku dengan membawaku pada layar masa lalu kehidupanku.




Batas – batas waktu kehidupan,

A. A. T. – Sebuah Inisial

Thanks for your link, my friend. 

33 komentar:

  1. Kekonyolan yang membuat sebaris senyuman tatkala bermemori yah...
    :)

    BalasHapus
  2. bukalah mulut kamu...
    lantangkan saja suaramu...
    bebaskan jiwa kamu....

    tidak apa-apa...
    dianggap gila...
    daripada tak bisa....
    tertawa itu sehat...
    menipu itu jahat...

    (hua ha ha ha - dalbo)

    BalasHapus
  3. Tapi tanpa disadari kadang kita bersahabat dengan dosa

    BalasHapus
  4. by yahoo? ya.. aku dah terima..
    thanks ya..? you are my the editor..

    BalasHapus
  5. iyaa.. lumayan, habis ini mau lanjut dan juga siangnya mau relax..bentar

    BalasHapus
  6. ntar ya..? papanya Budi di sini...
    kalo dah luang ya..?, kasihan juga tuh si Budi maunya kita bertigaan terus..

    BalasHapus
  7. pelukan aja.... biar kayak teletubies
    :-))

    BalasHapus
  8. wuahaaa..ha..ha...
    ntar aku bilangin loh.. tuh mereka di sebelahku..

    BalasHapus
  9. Av... gue hanya bisa tertegun membacanya
    Segila itukah dia membuat dirimu begini?

    Optimis kawan! Optimis!

    BalasHapus
  10. Anggap aja kayak lo jeblosin gue ke MP...

    hahahahaha...

    BalasHapus
  11. Hahaha... Just a note, friend. Tidak ada yang salah denganmu dan denganku. Serta dengan dia. Seperti yang kubilang, hidup itu konyol. Kadang tak dapat diprediksi apa yang seharusnya dikatakan dan apa yang seharusnya dilakukan.

    BalasHapus
  12. hmm ... hehe .. ee ..... mm ... don't be sad anymore yah ..

    BalasHapus
  13. catatan malam ini;
    Av, aku udah jalan dan bongkar isi kamarmu, capek ternyata.
    Makanya aku pulang dulu yah..
    baik2 garap PR jangan bandel!

    Catatan malam ini selesai =))

    BalasHapus