Pada hening malam, aku masih sibuk dengan layar komputerku. Padahal waktu telah menunjukkan lewat tengah malam. Entah mengapa, jemari ini masih ingin terus membentuk pola – pola kalimat. Kegilaan besar untukku semalam. Seolah mata dan jemari telah bekerjasama untuk menyiksa malam – malamku dengan tak ingin berhenti beraktifitas.
Kadangpun aku juga mersakan jenuh. Ketika mengetik, aku kehilangan apa yang harusnya aku katakan. Atau aku hanya berdiam diri, menatapi layar komputer semalam suntuk.
Tapi tidak malam itu… Tidak… Malam itu, sungguh gila!
Mengapa dia harus datang pada dunia maya ini? Setelah akupun ingin terlelap dalam mimpi, malah dia mengajakku bercakap – cakap. Ah, kupikir tak ada salahnya juga untuk membicarakan hal yang sebenarnya kuanggap tak penting.
Sampai dia mengatakan: kamu sudah lihat foto perpisahan?
Aku tak menjawabnya untuk yang pertama kali. Sampai dia memanggilku yang ketiga kali: apakah kamu sudah lihat foto perpisahan?
Mengapa? Dan mengapa? Aku hanya ingin bertanya mengapa? Aku sudah mulai belajar melupakan hal – hal yang membuatku tenggelam dalam dunia yang sempit nan gelap. Namun mengapa dan mengapa lagi, dia menanyakan itu.
Pertanyaan itu, seperti ia membasuhku dengan segalon air pada dahaga malam.
Awalnya aku tak ingin melihatnya, tak ada keinginan sama sekali. Setelah ia menunjukkan tempat di mana foto itu, ah… seperti setan merujukku ke dalam dosa. Aku menekan mouseku.
Beberapa wajah yang kukenal menghiasi foto itu terpampang dengan manisnya. Tak ada aku. Aku tak ambil bagian pada kebahagiaan mereka. Kuanggap itu bukan acara perpisahan, tetapi acara selamat tinggal. Karena aku percaya, aku tak akan pernah lagi kembali pada hidup itu. Hidup pada imajinasi yang sungguh menyiksa.
Beberapa wajah bahkan pernah kuanggap sebagai saudaraku. Dan kini mereka telah menjadi pengkhianat. Seolah tak acuh lagi padaku. Aku terdiam. Terpaku pada seseorang. Orang pertama yang memulai sebuah pertengkaran yang kuanggap konyol.
Orang itu. Aku langsung tertawa melihatnya. Bukan mentertawakan wajahnya yang bulat, atau kulitnya yang hitam. Aku menertawakan hidupku yang konyol. Konyol karena harus bertemu dengannya. Konyol karena harus bercakap dengannya. Dan konyol karena dia menjadi dalang pada lakon permainan wayang yang bodoh.
Air mata? Untuk hari ini tak ada air mata. Aku puas mentertawakan hidupku yang konyol. Hidup… hahahaha… sebuah permainan yang berbatas pada waktu.
Mata dan jemari memang sepertinya telah bekerja sama menyiksaku dengan membawaku pada layar masa lalu kehidupanku.
Batas – batas waktu kehidupan,
A. A. T. – Sebuah Inisial
Thanks for your link, my friend.
Kekonyolan yang membuat sebaris senyuman tatkala bermemori yah...
BalasHapus:)
bukalah mulut kamu...
BalasHapuslantangkan saja suaramu...
bebaskan jiwa kamu....
tidak apa-apa...
dianggap gila...
daripada tak bisa....
tertawa itu sehat...
menipu itu jahat...
(hua ha ha ha - dalbo)
Hahaha... demikianlah...
BalasHapusMenipu itu juga DOSA
BalasHapus:-))
dosa itu penjara...
BalasHapusaveline, kenapa?
BalasHapuscucukkk...
BalasHapusTapi tanpa disadari kadang kita bersahabat dengan dosa
BalasHapusYa menyesali hidup yang konyol!
BalasHapusnek...
BalasHapusI miss you..
BalasHapusGet my message yesterday?
BalasHapusby yahoo? ya.. aku dah terima..
BalasHapusthanks ya..? you are my the editor..
the best editorrr..maksudnya
BalasHapusAll right...
BalasHapus:-))
Sudah tersenyum hari ini?
BalasHapusiyaa.. lumayan, habis ini mau lanjut dan juga siangnya mau relax..bentar
BalasHapusmana janjinya? katanya mau ngobrol?
BalasHapusntar ya..? papanya Budi di sini...
BalasHapuskalo dah luang ya..?, kasihan juga tuh si Budi maunya kita bertigaan terus..
pelukan aja.... biar kayak teletubies
BalasHapus:-))
wuahaaa..ha..ha...
BalasHapusntar aku bilangin loh.. tuh mereka di sebelahku..
udah pelukan???
BalasHapusdahhh
BalasHapusBagus...
BalasHapusAv... gue hanya bisa tertegun membacanya
BalasHapusSegila itukah dia membuat dirimu begini?
Optimis kawan! Optimis!
Anggap aja kayak lo jeblosin gue ke MP...
BalasHapushahahahaha...
Hahaha... Just a note, friend. Tidak ada yang salah denganmu dan denganku. Serta dengan dia. Seperti yang kubilang, hidup itu konyol. Kadang tak dapat diprediksi apa yang seharusnya dikatakan dan apa yang seharusnya dilakukan.
BalasHapusKlo ke FS? hahahahaha........
BalasHapusA:A:T
BalasHapusAveline Anak Tengil :)
Iya daaaah....
BalasHapushmm ... hehe .. ee ..... mm ... don't be sad anymore yah ..
BalasHapus:-))
BalasHapuscatatan malam ini;
BalasHapusAv, aku udah jalan dan bongkar isi kamarmu, capek ternyata.
Makanya aku pulang dulu yah..
baik2 garap PR jangan bandel!
Catatan malam ini selesai =))