Minggu, 03 April 2011

Litani Ceritera Tua

aku ada di sekumpulan kertas yang menguning
tua dimakan waktu yang tak mampu kulampaui
lirih tak bisa dibendung dengan air mata
karena aku hanya cerita yang dibagikan
dari masa ke masa, dari orang ke orang
dari hari ke hari, dan aku tetap abadi

biarkan kakek-nenek bersenandung dalam kata-kata
tentang seekor rubah yang hendak memakan kerudung merah
atau hewan-hewan yang diselamatkan oleh Bapak Nuh
tentang putri yang tertidur yang butuh seorang pangeran
atau Rara Jonggrang yang memaksa dibuatkan seribu candi

aku tahu mereka yang mendengarku akan takjub, terpana
meski suara si pencerita sangat sumbang, mereka menikmatinya

walau kau di kota sana, cerita tentangku akan tetap sama
atau kau tak lagi menjadi muda, aku tetap menjadi abadi
siapa pun orang yang akan bercerita, isi tak bisa berubah

'coba terka, cerita tentang apa ini?'
ibu-ayah membacakan aku untuk anak-anak yang hendak tidur
tentang bagian dari aku, burung yang malas, yang akhirnya masuk ke dalam sangkar yang penuh makanan
terperangkap di dalamnya, ditertawakan oleh anak-anak
ceritera tentang burung yang dungu yang membuat mereka takut menjadi malas

biar aku tetap menjadi acuan di dalam anak-anak
di tengah mereka bertumbuh dewasa
sampai mereka dewasa, mewariskan aku kepada anak-cucu
biar aku tetap abadi, biar aku tetap diceritakan kepada siapa pun



Jakarta, 4 April 2011 | 1.09
A.A. - dalam sebuah inisial

17 komentar:

  1. SABUDI 'sastra budaya indonesia'
    ari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  2. keren...
    *udah lama gak bisa bikin puisi panjang2

    BalasHapus
  3. asyik ya si cerita bisa bertahan sepanjang masa.. hehe

    suka.. sukaa :))

    BalasHapus
  4. iya.. smoga kisah2 itu terwariskan.. ehehehe

    BalasHapus