kukecup sahaja panorama di bukit hatimu
riuh orang mencoba keberuntungan merengutmu
seperti Senayan dikerubuti mamon
hanya saja aku terlalu beruntung, dapat kudaki bukitmu
muram wajah mereka yang kalah
mengutukiku agar menjadi abu yang angin membelah
tak lagi ada segelas susu di meja kerjamu
atau untaian mesra dari mereka-mereka
desirmu, cuma aku yang boleh memberimu segelas susu
izinkan aku mendata apa yang kubutuhkan
sebelum aku menambatkan jiwa insani di puncakmu
lembayung hati yang tak padam dilekang gulana
kulilitkan tambang agar aku tak jatuh
aku tak rapuh dalam setengah perjalanan
bukit hatimu yang terjal dapat kupijaki
meski derai hujan membuatku harus tergusar dari tanah
aku tak goyah, aku tetap berteguh
geriap tanpa gempita aku menuju bukitmu
aku bukan seorang yang manis
aku tak semesra mereka yang dapat membuatkanmu segelas susu
aku juga tak pandai berpuisi meski aku selalu menulis
tapi aku bisa memberikanmu kecukupan
sebagaimana hakiki cinta: memberilah dengan totalitas
aku, pendaki yang menuju bukit
bukit hatimu di mana aku akan berdiam
dan biar kiamat membunuhku di atasnya
layang-layang melayang di bukit itu, bukit hatimu
entah ke barat mana ia bergegas menemui tumpuan hati
Jakarta, 9 Oktober 2010 | 23.15
A.A. - dalam sebuah inisial
semoga selamat sampai dipuncak... dan jangan berhenti..teruslah mendaki....
BalasHapusselamat hari minggu Juragan Nanas...
salam hangat dari salatiga
Ave lagi mengejar sesuatu?
BalasHapusBtw, "mamon" itu apa ya, Ve?
Haks... Selamat menjepret juga, Mas!
BalasHapusTunggu oleh-oleh Nenasnyaya :-))
Mamon itu iblis, Mas...
BalasHapusHiiiiyyyy... serem.... (>_<)
BalasHapusiya mamon itu apa? :d
BalasHapusterima kasih... untuk kesungguhan dan totalitasmu
BalasHapus:-))
bisakah ?
BalasHapuswah,,,selamat mendaki bukit yang terjal..hehehe..
BalasHapusmerengut atau merenggut? bagus, ave :)
BalasHapusyg sampai di bukit itu, adalah hati yg terpilih...:)
BalasHapus:-))
BalasHapusMamon itu Dewa harta dan kekayaan yang pada akhirnya disebut dengan iblis
BalasHapusKembali....:p
BalasHapusTentu, asal ada niat :-)
BalasHapusMerenggut...Maaf Mbak, miss typo :(
BalasHapusAku percaya akan hal itu, hal sederhana
BalasHapusHahaha... Maturnuwun, Mbak Al:-)
BalasHapusMendaki bukit hati lebih susah yah...Tp jika tercapai itulah yg semestinya, kan tetap terjaga.
BalasHapustolong lilitnya yang kuat biar ga jatuh.....hehehehe
BalasHapusemm
BalasHapusHahaha...
BalasHapusSimpul apa nih butuhnya? :D
BalasHapusmmme
BalasHapusAve, aku jadi merinding bacanya...
BalasHapusauch...
BalasHapuskeren..