Jumat, 22 Juni 2012

Langit di Jakarta


Picture from here



apa yang kau kenang dari kotamu itu
diam-diam lampu kota menyala
langitnya dari terang pun remang
kemudian gelap
kemudian tak lagi ada matahari
lalu orang bergegas pergi
lantas kembali pulang

diam-diam seorang karwayan belajar jatuh cinta
di tengah kemacetan
yang begitu asing di negeri lain

diam-diam seorang pengamen belajar berjuang
di tengah keterasingan
yang begitu keras dan tiada ampun

diam-diam seorang pemulung belajar sabar
di tengah bah musiman
untuk lari dari keberadaan

di dalam kota yang begitu kecil
seperti sesak, di langit pun demikian
bahkan
langit di kota ini pun
terlalu sulit untuk menjadi terang lagi

kemudian
seorang pengemis kecil
yang mengiba di pinggir lampu merah
menatap tulisan
"Dirgahayu 485 DKI Jakarta"

ia pun bergetar membacanya
lirih, haru
sekaligus perih

"beginikah semua ibu?
bahkan termasuk ibukota?"
bisiknya di tengah klakson
yang memekakan telinganya



Jakarta, 22 Juni 2012 | 21.22
A.A. - dalam sebuah inisial

10 komentar: