Senin, 11 Juni 2012

Do What You Love, Love What You Do

Bekerja, bagi saya, adalah sebuah kesempatan untuk memaknai kehidupan sekecil apa pun itu. Bahkan, kebahagiaan pun dapat bersumber dari apa yang saya lakukan pada saat ini, pada waktu saya bekerja, atau hal-hal remeh yang sering dianggap orang sebagai kutukan atau beban yang harus dipikulnya.

Bekerja adalah momen untuk menangkap momen keindahan seminimal apa pun. Untuk saya, bekerja pun bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tanpa pernah bisa diduga, kadang pula tanpa bisa direncanakan, atau bisa saja di dalam kondisi yang tidak diharapkan untuk bekerja.

Setidaknya saya adalah salah satu manusia yang paling berbahagia di dunia ini. Meskipun saya bekerja, sesungguhnya saya pun tidak merasakan apa yang dinamakan oleh orang-orang sebagai beban atau keterpaksaan. Saya bekerja atas dasar saya mencintai apa yang saya kerjakan, apa yang saya lakukan. Dengan demikian, saya pun sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Confucius bahwa dengan mencari pekerjaan yang sesuai dengan hatimu, engkau tidak akan pernah merasakan bekerja.

Itulah saya. Saya pun tidak merasakan bagaimana beban bekerja, malah sebaliknya, saya menganggapnya itu sebagai wahana permainan yang menyenangkan. Wahana di mana saya bisa bebas berpikir dan bertindak. Bebas untuk membebaskan diri sendiri.

Kalau ditanya, di mana saya bekerja, saya sendiri pun sering merasa kesulitan untuk menjawabnya. Pekerjaan saya hanya butuh media untuk menulis dan kebebasan untuk berpikir. Saya sering bekerja ketika sedang menunggu jam masuk kuliah, di restoran, di dalam mobil travel, atau sedang menunggu jadwal rapat. Saya pernah diharuskan membuat esai di tengah seminar sedang berlangsung. Atau saya pun pernah dikontak tengah malam di saat baru tiba di bandara untuk mengirimkan materi presentasi.

Semua itu saya lakukan tanpa beban. Saya melakukannya dengan cinta karena dengan berbagai alasan yang membuat saya mencintai pekerjaan saya. Tanpa perlu saya mengeluh, tapa perlu merasa tersiksa, dan saya pun melakukan sesuatu yang belum tentu orang lain dapat melakukannya: mencintai apa yang mereka lakukan, melakukan apa yang mereka cintai.

Tabik!



Jakarta, 12 Juni 2012 | 16.10
A.A. - dalma sebuah inisial

11 komentar: