Minggu, 01 Januari 2012

[Arisan Kata 16] Sebuah Manuskrip

: catatan seorang kawan


sila katakan
memang tak dapat kutampik, dan kunafikan
manuskrip itu belumlah usai
harusnya bergegas, lekas
dengan rangkaian peristiwa yang bisa tak terduga
dan bisa sebaliknya

segmen pertama
masih ingat dengan peristiwa apa?
dengan berbuai kepada angin
kepada kelewung
dan kepada alam, semesta, dan galaksi
kau mengajarkan kepada dunia
hal yang didaktis tak selamanya didapat dari bangku sekolah

segmen kedua
ah, kau lupa kamu menuliskan apa?
perlu pula kita mongkok kepada diri sendiri
prestasi dan prestise didapat dengan harga diri
mahal
mahal, sangat mahal
campin pun belumlah cukup
dan tak perlu didapat dengan mengelon
bukankah dunia sudah tua, dewasalah

segmen ketiga
di arena olahjiwa dan olahraga
di dunia, di kefanaan ini
cencawan bisa terasa perih
luka menganga bisa sangat lebar
kaldron sudah membarakan api
api apa yang dapat kau padamkan
dengan jiwa membara, dan tak butuh kamuflase
karena hidup bukanlah fatamorgana, bukan kepura-puraan
bukan khayal, bukan bayangan, apalagi visiun

pada akhirnya
manuskrip hanyalah bersifat dramatis
dan ini sebagai cerminan hidup
bahwa setiap segmen, setiap babak
adalah bagian dari perjalanan yang terpecah
untuk disatukan, dijadikan benang merah
dan ada arti
sebagaimana kau tidak menggurui, tetapi mendidik




Jakarta, 1 Januari 2012 | 20.42
A.A. - dalam sebuah inisial

19 komentar:

  1. wah....wah....

    ini sepertinya bakat sastra....

    ( cepat sekali merelatekan kata - kata sulit itu dalam untaian kalimat puisi )

    salut Mba :)

    BalasHapus
  2. SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  3. Semua orang memiliki bakat, tinggal kita memilih untuk mengasah atau membiarkannya begitu saja, Mbak.
    Saya pun sama seperti kawan-kawan yang lain: masih belajar dan akan terus belajar.

    Terima kasih, Mas. Salam.

    BalasHapus
  4. kereeen puisinya

    itu bukunya udh bisa didapa dmna, mba? :)

    BalasHapus
  5. Bukunya? Masih ditulis, Mbak. makanya judulnya manuskrip. :-))

    BalasHapus
  6. Sodorkan kata-kata sesulit apa pun, pasti langsung kaurangkai jadi puisi indah :)

    BalasHapus
  7. Matur trengkyuh, Bung! Kau lebih piawai tentunya. :-)

    BalasHapus
  8. ave seneng banget ama kata manuskrip? =p
    ada apanya tuh? hihihi

    BalasHapus
  9. Selalu kagum dgn siapapun yg mampu merangkai kata menjadi untaian kalimat yg bukan hanya indah, namun juga bermakna.... :)

    BalasHapus
  10. aaaaaak
    *baru baca*

    mari kita tuliskan manuskrip hidup kita, tanpa menggurui, tetapi tetap mendidik,. setidaknya buat diri sendiri yaaa
    *ngomong apa sih, Diet?*
    hehehehe

    BalasHapus