Selasa, 02 Februari 2010

Sepotong Kue Penuh Kasih

Aku tak pernah tahu bagaimana caranya membahagiakan seseorang. Apakah harus dengan ungkapan kasih sayang dan penuh mesra atau dengan kado yang seseorang inginkan? Aku bukanlah tipe orang yang romantis. Malah cenderung apatis terhadap sesuatu yang ada. Maka adalah hal yang wajar ketika aku terpaksa berputar otak berkali-kali menjelang hari ini.

Sampai kemarin pun aku tak tahu apa yang hendak kuberikan.

Di usianya yang memasuki kepala lima beberapa tahun lagi, aku -sebagai anaknya- merasa tidak pernah bisa membahagiakannya. Acap kali aku kecewa dengan diriku sendiri, mengapa hal yang begitu mudah kubuat sulit? Apa yang membuatku harus melakukan itu? Kemudian pertanyaan-pertanyaan lainnya berebut tempat di dalam benakku, sementara waktu terus berjalan. Dia tidak menungguku untuk membahagiakannya.

Apa yang membuatnya belum bahagia? Suami yang begitu mencintainya telah dicecapnya sampai saat ini. Kurasa ayahku sudah memberikan semua yang mampu diberikannya kepada ibuku. Hanya aku yang sebagai anak belum mampu memberikan kebahagiaan sepenuhnya. Aku hanya mengejar target hidupku sementara dia selalu menunggu kabar baik dariku, entah apa yang kuraih dalam masa-masa kehidupan ini.

Genaplah sudah, 2 Februari. Entah apalah keputusanku untuk orang yang kukasihi tanpa dia sadari. Dia yang selalu menelponku ketika aku sedang berada di dalam perkemahan atau tak pulang. (Maafkan anakmu ini kalau jarang pulang, Ma...) Selalu sibuk dengan telepon, komputer, dan pekerjaan-pekerjaannya sendiri. Acap kali lupa dengan ibunya yang panik dan was-was ketika tak pernah ada kabar di mana anaknya berada kini. Apa kabarnya dan bagaimana nasibnya kini. Atau terkadang emosinya harus dilampiaskan kepadanya.

Terkadang harus terjaga ketika aku terbaring sakit. 24 jam menjadi dokter siaga ketika penyakitku kumat kapan saja tanpa kukehendaki. Seorang pekerja keras dan tiada henti. Tahu cara mencari sela-sela yang membuat orang terenyuh. Peduli dengan sesama. Jauh dari anaknya yang satu ini. Anak yang mewarisi gen ayahnya, berjiwa keras dan cenderung emosional. Kadang tak pernah serius kalau diajak bicara, tetapi bisa menjadi 180 derajat ketika emosinya membuncah.

Apakah dia bahagia saat ini? Apakah aku pernah membahagiakannya? Entahlah! Aku sendiri tak dapat menjawabnya langsung. Hanya dia yang tahu apa yang ada di dalam lubuk hatinya itu.

Subuh tadi, kue yang terpatri namanya kuberikan. Kunyalakan lilin dan membiarkan dia meniupkannya. Mungkin dengan cara sederhana inilah, dia tahu aku sungguh mencintainya. Aku menyayanginya lebih dari apapun. Entah bahagia atau tidak, inilah yang kumampukan untuk membahagiakannya. Hanya ini, kue kecil tanpa nilai namun ada kasih dariku tiada batas. Semoga dia tahu ada yang mencintainya, sungguh mencintainya.

Ma, dari lubuk hati yang paling dalam, kulepaskan kalimat sederhana: selamat ulang tahun. Mungkin dengan cara ini, kudapati kau bahagia walau tak sebahagia yang kau pinta.



Jakarta, 2 Februari 2010 | 21.10


Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku

Dewi Lestari - Selamat Ulang Tahun

32 komentar:

  1. Tanpa diucapkan seorang ibu tahu betapa kita mencintai beliau.
    Keistimewaan seorang ibu.

    Happy bday untuk mama-nya aveline
    Ibu akan selalu bangga terhadap buah hatinnya apapun keadaanya.

    BalasHapus
  2. wah tumben el diposisi pertama
    *jingkrak jingkrak duluah*

    Tante ini el beri ciuman selamat ulang tahun
    kuharap ave tak keberatan :)

    BalasHapus
  3. Ikut bahagia av ....
    andai akupun diberikan waktu seperti ini ...
    namun kutak mampu membelinya ... aahhh...

    BalasHapus
  4. selamat ulang tahun buat ibu avlin
    dan seorang ibu akan selalu memanggil nama anaknya untuk pulang kembali di tiap waktunya
    oh anak tak tergerakkah memanggil namanya

    hehehe tulisanmu avlin jadi ingat simbok di kampung

    BalasHapus
  5. Kebahagiaan yang terbesar adalah mendapatkan pemberian kecil dengan segunung ketulusan dan keikhlasan dan perasaan cinta.
    Titip selamat ultah juga untuk ibu mu ya.

    BalasHapus
  6. ohh hati seorang ibu begitu lembutnya sampai Beliau mengetahuinya dan merasakannya tanpa kau harus ucapkan, kasihnya yang tak pernah redup selalu ada tukmu tanpa mengharpkan apa2 darimu, terkadang hanya sebuah sentuhan yang lembut ditangannya, sudah dapat emmbuatnya bahagia, atau sebuah kecupan ringan dipipinya, juga membuatnya bahagia, yang pasti...........ave baik2 saja, sudah membuatnya bahagia, doaku tuk mu n fam

    BalasHapus
  7. Met ultah buat mamanya ya Ve
    Smg mamanya Ave sehat selalu

    BalasHapus
  8. Selamat ulang tahun untuk Mama Ave. Ave sendiri adalah anugerah terindah untuk beliau. Percayalah :)

    BalasHapus
  9. heum. cukup dengan monolog beliau mungkin sudah sangat sangat sangat tau:)

    BalasHapus
  10. Mama ulang tahun yaa :-)
    Selamat ulang tahun untuk mama ya Ave, semoga Tuhan selalu memberkati ^_^

    BalasHapus
  11. Terima kasih Mbak Rien...
    Mungkin Mbak Rien yang akan diberikan gratis oleh anaknya kelak :-)

    BalasHapus
  12. Terima kasih Mas Fitrah...
    Terharu aku mencumbui kata-kata Mas Fitrah.
    Lekas pulang Mas, Simbok sudah menanti

    BalasHapus
  13. Terima kasih Mbak Arin...
    Ini mungkin kecil untuknya, namun tiada tara bagiku

    BalasHapus
  14. Aku percaya dua hal yang tak dapat mengubahku: kematian dan orang tua. Ketika aku bersandar pada pelukannya, aku acap kali luluh.
    Terima kasih Mas Koranpagi.

    BalasHapus
  15. Terima kasih untuk doanya, Mbak Nana...

    BalasHapus
  16. Kuamini saja, Tante Ary. Terima kasih ya untuk doanya...

    BalasHapus
  17. Semoga, Mas Ervan...
    Terima kasih :-)

    BalasHapus
  18. Terima kasih Mbak Dewi, salam untuk Yogyakarta.

    BalasHapus
  19. Wakaka... mbak???... kayanya ada yg salah tuh, coba cek lagi...

    BalasHapus
  20. selamat ulang tahun buat mamanya ave...




    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  21. Kepleset jarinya di keyboard, Mas :-))
    Maaf :-)

    BalasHapus
  22. Welcome back Mas Mus
    Terima kasih :-)

    BalasHapus
  23. seeep! tetep semangat ya ve!




    SABUDI "sastra budaya indonesia"
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  24. ga ada kata terlambatkan buat ngasih ucapan :)

    semoga sehat selalu buat mamanya ave :)

    BalasHapus