Rabu, 17 Februari 2010

Cerita Tentang Negeri Impian

Ada sesuatu yang dapat lagi kubawa ke dalam mimpi
Tentang sebuah masa depan yang begitu baik
Menceritakan harapan-harapan yang tak pernah sirna

Bukan cerita tentang permusuhan dan argumentasi
Debat memenuhi layat televisi yang mulai bersemut
Ayah yang tua pun bosan menyaksikannya

Tak satu dua penduduk yang mengharapkan perubahan
Mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka
Walau ke depannya hanya sebagai pegawai negeri

Tak ada lagi mereka yang harus mati kelaparan
Memakan sampah atau melepaskan jiwa anaknya
Jualah menggali kubur mereka sendiri

Tanah ini mencukupkan anak-anak yang menginjakkan kakinya
Mereka menaruh kasih sayang kepada negerinya
Mereka tahu rasa terima kasih yang berlimpah tiada tara

Tak ada air mata penuh belas kasih untuk mengemis
Tawa dalam gelaknya terdengar dari berbagai penjuru mata angin negeri
Tiada lagi mereka rakus duduk di kursi parlemen dan memakan uang

Televisi bersemut tak dipenuhi kemasan politik bau sinetron
Ayah tetap setia duduk menyaksikan acara musik tempo dulu
Berita mulai bernuansa warna-warni

Dan... kuinsafi: ini hanya sekadar mimpi






Jakarta, 17 Februari 2010 | 22.22
AA - dalam sebuah inisial

29 komentar:

  1. semua perubahan berawal dr mimpi. Pertanyaannya, kapan negeri ini bangun tuk mewujudkan mimpinya?

    BalasHapus
  2. mimpi itu nyata dinegeri ini..... nyata dan nyata..... mari bermimpi agar itu tidak terjadi, namum mata ini segan untuk terpejam dalam lelap malam penuh angan.

    BalasHapus
  3. entah berapa kali ber-andai-andai
    lalu berapa lama mewujudkan mimpi

    BalasHapus
  4. Mari bermimpi seakan akan nyata
    mari terjaga seakan akan hanya mimpi

    :)

    BalasHapus
  5. Keep dreaming n make it come true..

    BalasHapus
  6. mari kita tidur ... mimpikan apa yg kau ingin...

    BalasHapus
  7. aku berharap tak pernah berhenti bermimpi,karena hanya mimpi yg mampu menjagaku dari ketidakwarasan dunia.

    BalasHapus
  8. msh syukur berani bermimpi, lah kl sdh masa bodoh, hancur sehancur hancurnya negeri kita....:)

    Pagi mb.....

    BalasHapus
  9. selalu suka deh baca tulisan2mu ave. Apa kbr sobat?

    BalasHapus
  10. Mungkin tempat tersebut ada nun jauh di sana, dan kita belum dapat menemukannya.

    BalasHapus
  11. Di negri mimpi ada kagak yang ngembat 6,7 T?

    BalasHapus
  12. emm ternyata hanya mimpi..
    kapan kau kan jadikannya kenyataan?



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  13. Ah... Bosan sungguh beta ini.
    Sampai jenuh aku bermimpi seperti itu. Aku sudah muak dgn mimpi2 itu, kini saatnya aku bangun untuk masa depan yang lebih baik.

    BalasHapus
  14. Ketika kita mengenal tidak ada tokoh separatis

    BalasHapus
  15. Saya selalu muak dengan keadaan saat ini. Integritas negeri jatuh karena hal-hal yang busuk macam sekarang ini.

    BalasHapus
  16. Sejuta kali berandai-andai, dan Tuhan tahu: ini sekadar mimpi.

    BalasHapus
  17. Aku akan terus bermimpi dan tetap menjadi manusia yang apa adanya.

    BalasHapus
  18. Aku tahu dunia tak akan berakhir sebelum mimpi itu terwujudkan.

    BalasHapus
  19. Pagi Mbak Dwi...
    Saya tak akan pernah berhenti bermimpi. Itu saja.

    BalasHapus
  20. Terima kasih Mas Anto, kabar baik di hujan pagi ini :-)

    BalasHapus
  21. Semoga dia lekas mendekat kepada kita.

    BalasHapus
  22. Aku akan bergerak... Sesegera mungkin.

    BalasHapus
  23. yups bagus seeep!



    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  24. dimanakah negeri seperti itu.. aku juga ingin kesana :)

    BalasHapus