Sudah Oktober lagi rupanya,
kamu masih memandang langit itu?
masihkah menghitam pekat seperti tahun lalu?
di sini hujan, begitu derasnya
kadang kilatpun masuk tanpa mengetuk pintu
tak mengenal permisi, katamu
dan kini seperti kilatan kamera ketika kupotret
ah, ya... masih ada beberapa bulan
sebelum tahun ini habis, bukan?
butuh konsistensi lebih kepada waktu
jangan pernah bercanda kepadanya
kita akan terus dibawanya menjadi tua
mari kita bentuk epilog menarik
di ujung kisah perjalanan ini
hujan masih turun dengan derasnya
mungkin dia merindukan bayangmu
untuk tidak lagi membuatnya meruntuh
yah... ya... baiklah
kita mengetas rindu atas jauhnya jarak
kita mencari hati di bentangan laut luas
bagaimana rasanya berbagi di antara daratan
dan laut menjadi pemisah yang begitu nyata
bukankah pada tanggal ini juga
aku berada di kota itu dalam kesunyian
di dalam kereta malam, kutatap jendela
terbelah-belah oleh percikan hujan
aku masih mengenalmu
dalam satu nama
dalam satu jiwa
dalam satu pribadi utuh
dan ketika perpisahan
ada baiknya aku bermain dalam monolog
toh, kita juga menjalani semua dengan improvisasi
lantas, hari ini
apa yang harus kubagi?
3 Oktober 2009 | 20.29
Jakarta yang dibelah hujan
AA - dalam sebuah inisial
aveeeeee
BalasHapusknp?
Hanya sebuah fiktif yang dibuat sebegitu fiktif.
BalasHapusTetapi kenyataan tak pernah dapat kubuatkan menjadi fiktif.
bagi uang aja av...
BalasHapusHahaha... Rekeningnya, Om Damuh.
BalasHapusberat urusannya..mo komen apa ini ya....?
BalasHapusUuuh.. Sungguh liris mengiris.. Apresiasi fakta yg fiktif.. Halah.. Hahaha..
BalasHapusHahaha... Tak wajib meninggalkan komentar :-)
BalasHapusBisa diperjelas? Tak paham :-)
BalasHapusSama.. :-b
BalasHapusAmpun deh, Jeng...
BalasHapusHahaha...
ga ngerti bhs dewa
BalasHapusol ga?
BalasHapusApa kabar, av?
BalasHapusMasihkah kau sibuk menghitung bulan :-D
Dan, akupun juga bukanlah dewa...
BalasHapusYoi... :-D
BalasHapusAku? Menghitung bulan? Aku menghitung bintang :P
BalasHapusMasih di Batam?
ym lu mati
BalasHapusSebentar, dicek dulu...
BalasHapusgw mo crita
BalasHapusSudah sign in...
BalasHapusCoba dicek :-D
ku tak mengerti...
BalasHapussudah oktober rupanya,
BalasHapusSaatnya kembali ke rimba
:)
Keren euy
BalasHapusSajak ini memang tak harus dipahami, Mbak Niken :-)
BalasHapusLha? Kok ke rimba?
BalasHapusTerima kasih, Mbak Rin :-)
BalasHapusSENYUM
BalasHapusSABUDI (sastra budaya indonesia)
mari kita jaga bersama!
:-)
BalasHapus