Kamis, 01 Oktober 2009

Doa Seorang Kawan

Kawan,
Mungkin aku sendiri tidak merasakan apa yang terasa kini
Aku tak dapat membaca isi hatimu yang penuh gundah gulana
Penuh air mata yang mengoyak batinmu dan tak bisa kau sunggingkan senyuman
Tapi Tuhan tahu, karena Ia tidak pernah membutakan mataNya untuk memperhatikan engkau
Dia menghitung setiap tetesan air mata yang kau jatuhkan
Dia menghitung luka-luka yang tergores di ragamu

Kawan,
Mungkin aku tak dapat menghiburmu, membuatmu tertawa
Aku tak tahu sedalam mana engkau terluka kehilangan semuanya ini
Sekejap saja, getaran itu merampas semua yang engkau miliki
Dan semua itu haruslah ditebus dengan air mata, jerit tangis, histeris, bahkan kematian
Tapi Tuhan tahu, karena Is tidak pernah mematikan nuraniNya untuk mengulurkan kebutuhanmu
Dia sudah mencatat semua yang akan engkau butuhkan
Dia akan mengirimkan semua perlengkapanmu untuk melanjutkan hidup

Kawan,
Kita tak pernah memilih, meminta, mendoakan, dan merancang semuanya
Kita tak pernah menginginkan, mencari, dan mengharapkan semuanya
Engkau berkata: takdir... takdir... aku harus menerimanya ini
Aku belajar dari semua cerita pedih ini, tragedi yang penuh dengan gambaran hitam
Semuanya hanyalah sementara, dan Tuhan tidak pernah main-main dengan ciptaanNya

Kawan,
Jangan pernah salahkan dirimu, jangan kau cerca Tuhanmu
Tak sepenuhnya dosamu juga tak sepenuhnya Tuhan marah padamu
Kita harus ditampar karena kita sudah tak dapat lagi disentil
Kita sudah kebal dengan sentilan, kita harus mendapat yang lebih sakit lagi
Mungkin aku dapat berkata seperti ini, tapi engkau...
Entahlah, bagaimana keadaanmu di sana di mana engkau masih mencari hidup
Mencari ayah, ibu, anak, saudara, kakek, nenek, dan sanak keluargamu
Menangisi mereka yang sudah berpulang dalam reruntuhan

Kawan,
Ingatlah, aku masih perduli kepadamu, jangan salahkan dirimu
Kuyakini semua doamu Tuhan dengar, Tuhan akan mengabulkan
Dia akan mengembalikan dan mengandakan semua yang telah kau miliki sebelumnya
Kita tak pernah meminta, memilih, dan mencari semua ini
Tuhan akan mengamini seluruh doamu, Tuhan tidak menulikan telingaNya
Tuhan sayang kepadamu dan Dia menginginkan sesuatu darimu

Amin







Dedikasi untuk sahabat-sahabat di tanah bencana
Teriring doa untuk kalian semua, tetap tegar



Jakarta di Hari Kesaktian Pancasila 2009 | 21.32

26 komentar:

  1. bencana alam di indonesia sedih

    BalasHapus
  2. Tuhan tidak pernah berencana utk menyiksa...
    sepenuhnya jalan dia berikan untuk mereka ...
    Dengan cara apapun ..
    Dalam waktu kapanpun...

    BalasHapus
  3. Life will be easier when we share.. Even a prayer..

    BalasHapus
  4. like..
    ikut mendoakan pula ya, teman..

    BalasHapus
  5. Tuhan selalu memperhatikan mereka... Aku mengamininya.

    BalasHapus
  6. And God, He has the highest humorism...

    BalasHapus
  7. Selaen doa, mereka juga perlu bantuan makanan, minuman, tempat berteduh dan dana Av!

    BalasHapus
  8. Pertanyaannya sekarang: sudahkah kita berbagi?

    BalasHapus
  9. Dan Tuhan memang tidak sedang bermain-main...

    BalasHapus
  10. Bukankah Tuhan memiliki selera humor yang begitu tinggi?

    BalasHapus
  11. Nah, sekarang... Bagaimana persepsimu sendiri mengenai perkataanku itu, kawan?

    BalasHapus
  12. gw percaya stlh astrid cerita wkt itu ke gw

    BalasHapus
  13. pas jackson meninggal, ga lama tantenya
    hdp it bnr2 sederhana spt kata lu

    BalasHapus
  14. berbagi udah ... walo tetep gak mencukupi :(

    BalasHapus
  15. Dan itulah kesempatan untuk mereka yang lainnya untuk mencukupi :-)
    Never give up!

    BalasHapus
  16. SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus