Sabtu, 03 Oktober 2009

3 Oktober

Sudah Oktober lagi rupanya,

kamu masih memandang langit itu?
masihkah menghitam pekat seperti tahun lalu?
di sini hujan, begitu derasnya
kadang kilatpun masuk tanpa mengetuk pintu

tak mengenal permisi, katamu
dan kini seperti kilatan kamera ketika kupotret

ah, ya... masih ada beberapa bulan
sebelum tahun ini habis, bukan?
butuh konsistensi lebih kepada waktu
jangan pernah bercanda kepadanya
kita akan terus dibawanya menjadi tua

mari kita bentuk epilog menarik
di ujung kisah perjalanan ini

hujan masih turun dengan derasnya
mungkin dia merindukan bayangmu
untuk tidak lagi membuatnya meruntuh

yah... ya... baiklah
kita mengetas rindu atas jauhnya jarak
kita mencari hati di bentangan laut luas
bagaimana rasanya berbagi di antara daratan
dan laut menjadi pemisah yang begitu nyata
bukankah pada tanggal ini juga
aku berada di kota itu dalam kesunyian
di dalam kereta malam, kutatap jendela
terbelah-belah oleh percikan hujan

aku masih mengenalmu
dalam satu nama
dalam satu jiwa
dalam satu pribadi utuh

dan ketika perpisahan
ada baiknya aku bermain dalam monolog
toh, kita juga menjalani semua dengan improvisasi

lantas, hari ini
apa yang harus kubagi?



3 Oktober 2009 | 20.29
Jakarta yang dibelah hujan
AA - dalam sebuah inisial

28 komentar:

  1. Hanya sebuah fiktif yang dibuat sebegitu fiktif.
    Tetapi kenyataan tak pernah dapat kubuatkan menjadi fiktif.

    BalasHapus
  2. berat urusannya..mo komen apa ini ya....?

    BalasHapus
  3. Uuuh.. Sungguh liris mengiris.. Apresiasi fakta yg fiktif.. Halah.. Hahaha..

    BalasHapus
  4. Hahaha... Tak wajib meninggalkan komentar :-)

    BalasHapus
  5. Apa kabar, av?
    Masihkah kau sibuk menghitung bulan :-D

    BalasHapus
  6. Aku? Menghitung bulan? Aku menghitung bintang :P
    Masih di Batam?

    BalasHapus
  7. sudah oktober rupanya,
    Saatnya kembali ke rimba
    :)

    BalasHapus
  8. Sajak ini memang tak harus dipahami, Mbak Niken :-)

    BalasHapus
  9. SENYUM





    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus