Minggu, 19 Oktober 2008

Berpisah

Pepatah sering mengatakan "ada waktunya bertemu, juga ada waktunya berpisah." Saya pikir itu adalah sesuatu yang netral dalam hidup. Seperti ada kelahiran, tentu juga ada kematian. Seperti hukum sebab akibat. Dan berbagai hukum timbal balik lainnya.

Kelahiran tentu saat - saat membahagiakan. Itu merupakan pertemua perdana ketika seseorang manusia dalam ujud kecilnya dilahirkan dengan manusia - manusia yang telah lahir sebelumnya dan dengan dunia. Pertemuan yang membahagiakan bukan? Atau ketika anda bertemu dengan seseorang yang anda cintai. Menjadi sebuah pertemuan yang mengharukan.

Jadi, pertemuan adalah sesuatu yang membahagiakan untuk anda yang sedang rindu ataupun merasa sendiri dalam hidup anda. (Kecuali, anda bertemu dengan musuh anda, tentunya bukan kebahagiaan yang anda dapatkan melainkan amarah dan dendam).


Namun bagaimana dengan berpisah?

Berpisah dengan seseorang yang anda kasihi?

Berpisah dengan seseorang yang anda sayangi?

Berpisah dengan seseorang yang mengasihi anda?


Berpisah berasal dari kata "pisah" yang artinya akan berubah menjadi jauh.  Sebuah perpisahan akan menjadi saat - saat yang mengharukan, menyedihkan, menyakitkan, dan suasana - suasana lainnya yang menjadikan sesuatu tak lengkap. Tak sempurna lagi.

(Kecuali anda berpisah dengan musuh anda, itu lain soal.)

Banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang harus berpisah. Kematian. Jarak. Ruang lingkup. Dan banyak lainnya.

Berpisah. Saat yang menakutkan kah? Terus terang dalam hidup saya, berpisah adalah saat yang harus saya lalui dalam deru air mata. Dan yang pasti dalam pikiran saya, berpisah adalah sesuatu yang bisa membuat saya terjatuh, namun belum tentu menakutkan diri saya.

Kadang sayapun juga ragu terhadap diri saya. Apakah saya berani menghadapi perpisahan? Berpisah dengan orang yang saya kasihi, keluarga, sahabat - sahabat, dan semua orang yang pernah saya jumpai.

Bagaimana memaknai rasa perpisahan? Saya tak pernah bisa merasakan makna perpisahan. Ketika saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya nyaman bersamanya, saya tak pernah berpikir dengan perpisahan. Yang saya lakukan adalah apa yang saya harus lakukan ketika berjumpa dengan orang itu.

Namun, ketika saya merasakan kehilangan orang itu, saya baru sadar, saya telah berpisah dengannya. Ketika saya merindukannya, saya baru sadar, dia tak ada di samping saya. Tidak menemani saya. Nah, di saat - saat itulah saya harus berani melawan ketakutan saya terhadap perpisahan.

Perpisahan itu ada dua. Berpisah untuk sementara atau berpisah untuk selamanya. Yang saya tuliskan ini adalah berpisah untuk selamanya. Bagaimana rasanya berpisah, dan bagaimana rasanya memaknai perpisahan itu. (walau menyakitkan)

Kenikmatan yang saya ambil? Rasanya ada... walau sedikit sekali. Yaitu bagaimana perpisahan mendewasakan saya dan menjadikan sebuah ketegaran yang harus saya jalani. Menemukan mozaik yang hilang dari bagian kehidupan saya.



>>> Pagi ini
Jakarta 18 Oktober 2008

-Aveline Agrippina Tando


*) Catatan ini bukan catatan perpisahan ataupun menjadi tulisan terakhir...


Terima kasih untuk pesan di YM-ku, kawan!

39 komentar:

  1. Perpisahan awal dari pertemuan, jangan ijinkan pikiran membelenggu kita.........

    BalasHapus
  2. dulu tak ada, lalu ada, kemudian menjadi tak ada lagi..........
    jadi siapkan saja hatimu untuk itu........

    BalasHapus
  3. pastinya stress...
    menurut journal psikologi...
    3hal yang mengakibatkan stress tingkat tinggal,
    - kematian pasangan
    - perceraian
    - pindah rumah

    BalasHapus
  4. Jika demikian, pertemuan menjadi akhir perpisahan?

    BalasHapus
  5. Dari awal kembali pada akhirnya lalu menjadi awal...

    BalasHapus
  6. Oiiiiiiiiiiiii... yang mo pergi........
    Kapan-kapan ajalah perginya...
    Nanti ga ada yang ngajarin senam otak lagi neh

    BalasHapus
  7. Berpisah untuk mencari lagi...

    :-D

    BalasHapus
  8. Baguslah... padahal gue udah takut aja pas buka nih blog

    BalasHapus
  9. waktu gue berpisah sama lo, rasanya gue pengen nangis kenceng2 tau ga? ga enak berpisah itu

    BalasHapus
  10. belum tentu, klo gue sih berpisah menjadi hal yang menyedihkan banget

    BalasHapus
  11. Hehehe... semua itu akan segera terjadi, sobat!

    BalasHapus
  12. Kecuali berpisah sama musuh ya, kan?

    BalasHapus
  13. gue tunggu tanggal mainya, buruan yak!
    hehehe

    BalasHapus
  14. Gue udah siapin lho arsipnya!
    *)Ga main-main..

    BalasHapus
  15. hehehe... tinggal buka arsip doang kok!
    gampang!

    BalasHapus
  16. ada apa evilin
    jangan2 kamu jag mau mengundurkan diri

    BalasHapus
  17. *) Catatan ini bukan catatan perpisahan ataupun menjadi tulisan terakhir...
    I hope so much... berharap selalu...

    BalasHapus
  18. Kita bertemu memang untuk berpisah kok , Av..
    :D

    BalasHapus
  19. huehuehuehuehuehuheuehe kamu jug amo pergi?
    uh jahat2 semua
    udah sanah pergi saja semuaaaaaaaaaah

    BalasHapus
  20. Hahahahaha... disuruh pergi neh?
    Beneran?

    BalasHapus
  21. kuncinya adalah kata "siklus". ada jumpa, ada pisah. ada sedih, ada gembira. ada 2 titik yang menjadi awal kemudian titik lainnya menjadi akhir. namun, jika dikaji, titik kedua adalah sebuah awal untuk titik ketiga; titik ketiga adalah awal dari titik keempat dan seterusnya.

    so, jumpa dan pisah hanyalah satu titik yang rapat. manusia merasa berat mengkaji karena yang terasa adalah jarak yang telah ditempuh sejak titik sebelumnya SEBELUMNYA.

    aku juga sedang menempuh jarak baru untuk mencapai titik selanjutnya.

    tfs :-)

    BalasHapus
  22. Tapi aku tak pernah ingin menjadi titik, hanya ingin menjadi koma. Tak pernah berhenti dalam apapun...

    BalasHapus
  23. dan semua akan menjadi misteri, bukan?

    BalasHapus
  24. Selamat menempuh... Sukses yak!

    Welcome :-)

    PS: Makasih udah di-add YMnya hehehe... tau dari mane tuh?

    BalasHapus
  25. avelin add ymku yah di
    my_evangellion_book@yahoo.co.id

    jangan lupa di add yah

    BalasHapus
  26. ya koma atau titik, yang pasti pemberhentian sementara karena kita memang hanya menempuhnya. kapan kita benar-benar henti, tak tahu...

    dari add-an kamu yang di goodreads aneee :-p

    BalasHapus
  27. Perhentian itu sering dibilang bukan akhir lho!

    BalasHapus
  28. Saya memahami dan mengerti hal itu, tetapi dunia emmang sudah dipasangkan seluruhnya bahwa ada awal maka akan menjadi ada akhir

    BalasHapus