Rabu, 18 November 2009

Maaf

Mungkin memang harus kuucapkan maaf sebelum pukul dua belas malam ini tepat datang menyinsing. Sebelumnya, kamu harus tahu satu hal: aku senantiasa akan menepati janjiku. Kamu tak perlu tahu apa yang akan kuberikan kepadamu setelah hari-hari yang begitu jauh sudah kupikirkan. Untuk saat ini, memang kamu boleh kuperkenankan untuk mengecapku sebagai seorang yang tak pernah tepat pada ikrarnya. Tetapi akan kugenapi semuanya ini ketika hujan tak akan pernah turun lagi di bumi dan matahari saja yang akan memanggang kulit kita.

Sejatinya kamu tahu, aku tidak pernah takut akan kematian...

Lantas apa yang harus kita bagi dengan hidup? Aku saja masih bertanya kepada waktu yang begitu lelah berputar. Detak jantungnya untuk memutar detik begitu lambat sampai-sampai hendak aku tertidur di hadapannya. Terkadang kita perlu bersabar menghadapi semua ini. Aku tidak tahu apa engkau masih mengingatku sebagai seorang saudagar yang kaya akan janji yang tak urung lepas tetapi aku tahu akan satu hal untuk esok hari.

Malam sudah datang, tidurlah sebelum kau terlelap tanpa izin...

Mungkin aku tidaklah sepandai dahulu meramu seluruh kata-kata kepadamu untuk mengucapkan maaf, memang lebih baik seperti ini. Penuh kebenaran dan ketulusan, aku belum sanggup menggenapi janji kepadamu. Kepadamu seluruhnya. Namun aku tidak akan lekas hanyut sampai aku belum sanggup menggenapi janji kepadamu. Percaya untuk satu hal ini dan catatlah...


Kalau memang tak sampai waktuku
Cukuplah catatan ini saja menjadi balasannya
Bukan prasasti, bukan sebuah yupa
Tetapi pengingatku akan ikrarku sampai mati
Kepada sebuah kata, memang harus kuucapkan
Begitu berat di lidah, hatipun enggan berkata


::: untuk sebuah kata -maaf- :::


Maaf untuk semua yang tertunda
Maaf untuk semua kelalaian
Maaf untuk semua kesalahan
Maaf untuk semua yang patut dikatakan maaf...





Malam penuh penyesalan,
Jakarta diwangikan dengan hujan
18 November 2009 | 20.32

35 komentar:

  1. :) so sweet
    semoga dia mengerti akan semua keadaan ini.

    BalasHapus
  2. Muhun mangga neng ku abdi dihampura.. Nanging ulah sakali kali deui nya.. Teu kenging eta teh.. Pamali..

    BalasHapus
  3. terkadang maaf tak perlu diucapkan karena sejatinya tanpa permintaan maafpun cinta telah bisa memaafkanmu

    BalasHapus
  4. sudah lama tak ucapkan 'maaf 'pada malam, yang selalu ku menelantarkannya sendirian. padahal ia sedang hendak bercerita. Dan aku masih saja terlelap, sedangkan ia terlampau enggan untuk membangunkan

    BalasHapus
  5. aku menyesal menulis komen... :-) pis!

    wah...wah mellow bgt, ada apa neh?

    BalasHapus
  6. gw tau ave mslh lu, jgn merasa berslh gt sama dia.. dia pasti jg ngerti lu bkl buat keajaiban kyk taon lalu
    gw tau dia ga mau lu direpotin kyk wkt itu
    never give up ave... tomorrow is a day for u... make a wish for him... :D

    BalasHapus
  7. Dia tak tahu aku merawi semua ini untuknya... Hanya untuknya...

    BalasHapus
  8. Hahaha... Maturnuwun Suwun, Teh untuk patuah-patuahnya :-))

    BalasHapus
  9. Seperti yang pernah kukatakan kepada seorang sahabatku:
    "Kata 'maaf' memang tak dapat selamanya dapat menyelesaikan masalah, tetapi ia dapat meredakan amarah sebelum berkobar menjadi ganas..."

    BalasHapus
  10. Bangunkan, suruh dia menghisap permen dan ajaklah bercengkrama :-))

    BalasHapus
  11. Hahaha... Tak dipaksakan untuk meninggalkan komen, Pak Made :-))
    Ada apa dengan niskala... :P

    BalasHapus
  12. Yap, aku tahu dia tak akan pernah membaca perihal ini. Tetapi setidaknya dia tahu bahwa aku benar-benar ada melebihi yang dia tahu dan aku akan berusaha menuntaskan semua cerita terhadapnya sampai mati. Ya, sampai mati!

    BalasHapus
  13. sy gak tau2 apa soal cerita Maaf mb Aveline, tp setidaknya, jika mb telah melakukan yg terbaik, dia pasti akan mengingatnya kelak...

    *sotoy mode on...^_^

    BalasHapus
  14. SEMANGAT ave... Waktu terus berjalan dan kita ga tau kapan waktu akan berhenti...
    Untuk dia, yang aku belum kenal, dia pasti akan mengerti jika dia ingin mengerti sejalan dengan waktu dan usaha yang terus berjalan...
    Maaf-Tuhan saja selalu memaafkan :)

    BalasHapus
  15. Saya ucapkan maaf juga buat wajah bulan yang telah kucoreng arang. Dan ku akan hapus coreng hitamnya.
    Setelah jam 12 malam ku ingin terbang ke bulan yang bersih dari corengku bila bulan berkenan buat itu...
    Maaf...

    BalasHapus
  16. cinta mati ?
    kata2 seindah buaian angin malam ini dipersembahkan untuk orang yang nggak tau kamu lakukan ini untuknya?
    tidakkah sia2?

    BalasHapus
  17. hardest word to say kata orang.. tapi bila itu from the heart.. it's ease your pain..
    very nice ave..

    BalasHapus
  18. dimaafkan :)






    SABUDI (sastra budaya indonesia)
    mari kita jaga bersama!

    BalasHapus
  19. Emangnya ada apa kok pake menta maap segala?

    BalasHapus
  20. jika maaf adalah hal tersulit untuk di ucapkan...maka beruntunglah kamu karena telah berani mengucapkannya dengan cara apapun...termasul lewat tulisanmu....


    ave.............dalam meminta maafpun tulisanmu selalu apik.....ttp smangat yah !!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  21. Hahaha... Ini sekadar tulisan saja. A reminded!

    BalasHapus
  22. Yap... aku tahu sekali karakter kepribadiannya... Dia akan memberikannya sebelum aku meminta...

    BalasHapus
  23. Maaf, untuk sebuah kata ini... Maaf...

    BalasHapus
  24. Tak akan ada kata yang sia-sia pada akhirnya. Ini adalah awal. A new beginning of reborn!

    BalasHapus
  25. Thanks Tante Cici...
    But so far, I know he doesn't need my apologize because he gave before I say to him...

    BalasHapus
  26. Dalam rangka buaya dan cicak mulai tidak boleh diperdengarkan lagi :-))

    BalasHapus
  27. Wuuuuaaaaaaaaah... Mbak Agha!!!
    Ini hanya sekadar tulisan, tidak pernah lebih dari itu :-)

    BalasHapus
  28. maafkan aku juga.....

    loh hehehehe.....Good Day...

    BalasHapus