Selasa, 25 Maret 2008

Akupun Menangis di Dalam Hati

Kemarin malam, aku melihatmu
Bersama sesosok lelaki tua berkumis
Entahlah, siapakah dia
Yang jelas aku melihatmu bersamanya
Lelaki itu tua meronta – ronta
Mengulurkan tangannya di depan kaca jendela mobilku
Namun, aku hanya dapat terpaku, dik
Melihat kau dan dia
Apa dayaku untuk membantuku
Hanya sekeping uang logam cukupkah
Belum sempat kuberikan sekeping logam itu, kau pergi
Dari jauh aku melihatmu dan dia
Kau menggandengnya
Ternyata, dia buta
Aku menyesal tak bisa membantumu
Aku bagai pahlawan kesiangan
Aku menangis, aku sedih melihat keadaan kalian
Hatiku sungguh tanpa daya
Lemas seketika kau menjauh
Aku hanya dapat menangisimu dalam hati
Aku tak dapat membayangkan keadaanmu nantinya
Maafkan aku, saudaramu yang angkuh!

Saudara, aku akan membantumu di dalam doaku

2 komentar: