Senin, 27 Agustus 2012

Bukan Euforia Kekasih

G,
senyata apa kita bisa menyentuh perpisahan
semampu apa kita bisa memeluk bahagia
atau itu hanya bagian dari euforia sesaat saja

eulogi untuk petang yang akan berangkat
fitri kepada muasal di langit yang menjingga
tapi bukankah demikian hidup akan kembali ke asal
bagai jerami yang mengering bersama usia

ada fajar di pangkal hari esok, bisakah membuatmu tersenyum?

mereka yang berlalu dari kota, mengatakannya mudik
menciptakan kekosongan kota dan kepedihan yang asing
kealpaan waktu tidak lagi seperti gurauan semata
melawan ketiadaan, kekosongan, seperti melawan stigma

perlu air mata, darah, dan juang yang terlalu mahal, G

langkah di pucuk rinai hujan memeluk yang akan berangkat
mengantar seseorang yang disebut kekasih untuk kembali
berpisah sejenak, merasakan bahagia sendiri-sendiri

tapi tidaklah senikmat bersama

bukankah begitu, G?




Bandung, 27 Agustus 2012 | 18.22

A.A. - dalam sebuah inisial

23 komentar:

  1. akhirnyaaa puisi buat G dibuka lagi kolomya.. aseekk. hihihi =D

    fajar membuat G tersenyum? *eh *salahfokus =))

    BalasHapus
  2. Saya copas dari KBBI ya, Mbak.
    1 ucapan atau tulisan yg memuji atau menghormati seseorang, terutama yg sudah meninggal dunia; 2 penghargaan atau pujian yg tinggi

    BalasHapus
  3. horeeeeeee....dapet istilah baruuuuuuu :D

    BalasHapus
  4. baru komen di twitter ngajak semangat bikin yg terakhir, ga taunya udh jd aja nih Ave.. hihi.. :D

    BalasHapus
  5. Belum lama kok jadinya, Kak. Ayo dong punya Kak Mei. :D

    BalasHapus
  6. mantabsss....

    tidaklah senikmat bersama :)
    *nyari teman buat menikmati bersamasama

    BalasHapus