Rabu, 02 November 2011

Menjunjung Pagi

pagi begitu sunyi, ia pilu
di dalam hatinya, ia mendekap luka
orang-orang berujar ia kesepian
disandera oleh segala bilur-bilur
dan tentang cerita pedih tiada akhirnya

pagi menuju kepada hilir sungai
dibungkamnya sunyi, biar orang bergidik
karena sunyi itu tentang kefanaan yang arif
segala tentang yang arif harus dibunuh
untuk itu ia melakukannya

pagi membunuh sunyi, mengundang keramaian
biar esok sunyi datang diundang malam
dan pagi akan membunuhnya lagi

sementara di ujung sana, matahari menunggu
siapa yang akan menang dalam pertarungan itu




Bandung, 3 November 2011 | 05.42
A.A. - dalam sebuah inisial

5 komentar: