
Aveline Agrippina Tando
Cerita sekilas saja
Sembilan lembar. Ya, sembilan lembar uang lima puluh ribu rupiah telah ada di dalam amplop yang kuambil. Amplop ini seharusnya sudah tiba di tangan Pak Is. Namun amplop ini terpaksa kutahan karena setan dan malaikat sedang berperang.
"Itu bukan uangmu! Berikan!" Malaikat memerintah kepadaku.
"Hei... anakmu sakit. Dia butuh dana besar." Godaan setan merasuki.
Ya, anakku sedang berada di dalam rumah sakit. Aku butuh biaya untuknya. Di sisi lain, aku harus memberikan uang ini kepada Pak Is dari hasil penjualan mesin.
"Ayo! Bergegaslah ke rumah sakit!"
"Jangan! Berikan kepada Pak Is!"
"Anakmu sakit, ayolah! Anakmu yang utama!"
"Itu bukan uangmu, kamu harus tahu!"
Tanpa sadar, aku menerobos masuk ke Ruang Pak Is. Aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Tak sopan. Ya, tak sopan.
"Pak Is, ini hasil penjualan!" Kusodorkan amplop itu.
"Wah... bagus! Oh ya, kudengar anakmu sakit. Butuh uang?"
Aku mengangguk.
Dia membuka amplop yang kuberikan, menghitungnya. Lalu ia membuka laci mejanya dan menambahkan jumlahnya.
"Ini untuk biaya anakmu! Tak dipotong honor."
Raut wajahku berubah tanpa izin. Ah, malaikat berhasil memenangkan pertarungan dengan setan.
"Terima kasih, Pak."
"Itu bukan uangmu! Berikan!" Malaikat memerintah kepadaku.
"Hei... anakmu sakit. Dia butuh dana besar." Godaan setan merasuki.
Ya, anakku sedang berada di dalam rumah sakit. Aku butuh biaya untuknya. Di sisi lain, aku harus memberikan uang ini kepada Pak Is dari hasil penjualan mesin.
"Ayo! Bergegaslah ke rumah sakit!"
"Jangan! Berikan kepada Pak Is!"
"Anakmu sakit, ayolah! Anakmu yang utama!"
"Itu bukan uangmu, kamu harus tahu!"
Tanpa sadar, aku menerobos masuk ke Ruang Pak Is. Aku langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Tak sopan. Ya, tak sopan.
"Pak Is, ini hasil penjualan!" Kusodorkan amplop itu.
"Wah... bagus! Oh ya, kudengar anakmu sakit. Butuh uang?"
Aku mengangguk.
Dia membuka amplop yang kuberikan, menghitungnya. Lalu ia membuka laci mejanya dan menambahkan jumlahnya.
"Ini untuk biaya anakmu! Tak dipotong honor."
Raut wajahku berubah tanpa izin. Ah, malaikat berhasil memenangkan pertarungan dengan setan.
"Terima kasih, Pak."
Malaikat ternyata sudah membisikkan kabar ini ke Pak Is mas.. :-)
BalasHapusHehehe... sepertinya begitu, Mas Anto
BalasHapuscerita sekilas...bacanya sekilas juga...hehe :)
BalasHapusnice posting AA-dalam sebuah inisial tentusaja ...
jadi inget masa kecil...rebutan uang yang ditemukan di jalan.
Masku ingin balikin ke orangnya, aku ingin beli layang2...hehe
yah, lin.. kok ga dibuat beli buku aja?
BalasHapushahaha
Terus uangnya dibalikkin atau beli layang-layang?
BalasHapus*penasaran mood: on*
Maunya sih gitu...
BalasHapusTapi malaikat yang menang, ya... apa boleh buat
Butuh perjuangan hebat buat memenangkan pertarungan itu.
BalasHapusSip
buku yang lo mau dah dapet?
BalasHapusklo ga nitip aja sama nykp gw
hari ini mo ke senen
allahuakbar...itulah klu kita kuat iman...rejeki ga kemana...
BalasHapusnice posting
tfs
Iya, Bang Eko...
BalasHapusButuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan yang lebih :-)
Selamat pagi menjelang siang...
Rencananya mau beli online saja. Nanti kalo ga dapat, terpaksa cari keliling-keliling Jakarta
BalasHapusHahaha...
Iya, Bu Re...
BalasHapusMendapatkan segalanya butuh sesuatu yang perlu kita korbankan...
Senang telah berbagi, Bu Re...
Btw anak siapa yang sakit bang?
BalasHapusLekas sembuh yak..
mang nama bukunya apa? pengarangnya siapa?
BalasHapusoh ya, pinjem bio dong
BalasHapusnanti pulang gw lewat rumah lo aja ya
ya ya... bae deh
Anak pegawai Pak Is...
BalasHapusHahaha...
*Just a little story, Bang Eko*
1. Catatan Seorang Demonstran - Soe Hok Gie
BalasHapus2. KBBI (ini mau cari yang versi paling lengkap)
3. Segelas Susu - Rudi Rakhito
4. satu buku lupa judulnya :-)
Kasih daaaaaaaaah
BalasHapus*Bergaya seperti di iklan*
banyak amat bukunya
BalasHapusya udah pulang, gw lewat rumah lo deh
thx ya (:
Satu lagi:
BalasHapusKata Adalah Senjata - Subcomandante Marcos
Bayang Tak Berwajah - Subcomandante Marcos
Hahaha... puassssss
Maaf, kalau merepotkanmu nantinya
BalasHapusMakanya saya cari di online dulu
Hahaha...
buku apaan tuh Subcomandante Marcos?
BalasHapussusah amat namanya
kan nykp gw yang pigi, paling nykp gue yang repot
BalasHapusHahaha... jahat! Maafkan saya, tante...
BalasHapusMaklumkan anak ini
dasar
BalasHapusoff dulu, mau main
Ok, see you there...
BalasHapusmasih 450.000?
BalasHapusrejeki tak akan lari kemana....
BalasHapusMasih 450.000 gimana, Om Damuh?
BalasHapusIya, Om Unggul...
BalasHapusAsal semua itu butuh pengorbanan
lha? ditambah berapa oleh Pak Is
BalasHapusOm Damuh kepengenne berapa?
BalasHapus*) Om Damuh suka bercanda aja nih
gak takutnya salah hitung dik diriku...hehehehe....
BalasHapusjadi penasaran
Dibaca saja, Om Damuh...
BalasHapusJangan lelah-lelah menghitung..
kekekeke...
9 lembar X 50.000 = 450.000
BalasHapustrun ditambah berapa sama pak IS?? hehehehe tanya iseng doang
kalau ditambah 1 lembar = Rp. 500.000,-
BalasHapusKalau ditambah 11 lembar = Rp. 1.000.000,-
Mungkin Rp. 1.000.000,- ya, Om Damuh soalnya biaya rumah sakit itu tak murah
hahahhaa...malah jaditebak-tebakan ya? hehhee
BalasHapusiya mahal banget tuh biaya rumah sakit...
jadi berapa lembar dong???
waks!!! kaburrrrrrrrrrrrrrr.....
9+11=20 lembar, Om Damuh
BalasHapusIkut kabuuuuuuur... *lho?*
lha sapa yang tinggal terus??
BalasHapushehehe
Kekekekeke.... Siapa ya, Om Damuh?
BalasHapusmalaikat: yess, gw menang lagi, ayo bayar...
BalasHapusSetan: yah... Klo gini terus bangkrut de gw, mending jadi setannya koruptor yah bisa kaya raya
Hahahaha...
BalasHapusmenang telak tuh..haha
BalasHapusHattrick
BalasHapuskalo suga sih tyidak hanya waktu kecil yg begitu...
BalasHapussebesar inipun tetap seperti itu...hehehe
Hahaha...
BalasHapusOm Roeb, apa kabar?
Lagi baik Av...
BalasHapussepakat gak dengan ungkapanku..? hehehe
Hahaha... sepakat, Om Roeb...
BalasHapusKalo ada uang di jalan, paling juga diembat sampe rebutan sama anak kecil
heuheuheuehuehue
wakakakaka...
BalasHapusiya... kalo perlu suga ngajak berantem...
beraninya sama anak kecil ya ...
Hehehe... ga ikut deh, Om Roeb...
BalasHapusLagi ga ngajar ya, Om Roeb?
tu... lagi buat makalah..
BalasHapuskan dah lihat di blogku...
Siap menuju S2, ya, Om Roeb
BalasHapusHehehe... sukses!
udah lama S2nya selesai AV....
BalasHapusArtinya siap-siap ke S3
BalasHapus