Kau pasti sadar kau tak lagi memijakkan kakimu
Pada atas bumi yang terbasahi
Oleh air mata anakmu yang menghantarkan
Jasadmu pada sebuah kedukaan mendalam
Ibu... kerap kau meninggalkanku
Apakah kau pernah tahu
Sedalam apakah luka yang mencabik-cabikku
Dan seberapa sanggupkah aku meninggalkanmu
Pada rute perjalanan hidup kita
Ibu... ketika kau tahu semua akan demikian
Masihkah engkau akan datang ke sana
Sebagai peminta - minta
Hanya untuk satu lembar kertas
Bertuliskan "Dua Puluh Ribu Rupiah"
Ibu... sudahkah kamu menghitung
Berapa banyak tetes air mataku
Harus jatuh untuk menghantarmu
Pada sebuah pemakaman lukaku
Kematianmu...
Mengenang tragedi kemiskinan
Pasuruan 150908
-25 September 2008-
Untuk sebuah kemiskinan yang mematikan
Aku miskin hati hari ini, Ibu...
BalasHapus:(
Inilah potret kusam tragedi kemiskinan dalam arti sesungguhnya di negeri ini........
BalasHapusKemiskinan adalah pergulatan yang tidak mengenal kata menyerah..... menyerah berarti binasa... Kemiskinan telah melumpuhkan sendi2 akal sehat. hanya karena memperebutkan uang sedekah tidak seberapa...
Sesungguhnya yang terbaik adalah bila zakat itu diantarkan langsung kepada yang berhak, bukan yang berhak datang mengambil zakat, hal ini justru malah "pamer kemiskinan"
Mari berfikir kritis " Ramadhan jangan dijadikan sarana pamer kemiskinan, apalagi pamer kekayaan "
Aku kan anakmu, Ibu...
BalasHapusSelamat pagi sang mertuaku...
Sudah bangun rupanya...
Sebenarnya, menurutku, pemberian yang paling baik adalah kita tidak memberikannya di depan orang langsung secara umum, kalau perlu memberinya secara diam - diam, dan tidak memberitahukan identitas sang donatur agar sang penerima pun tidak merasakan fasih dalam menerima dan tidak sungkan untuk menerima.
BalasHapusToh, jangan jadikan budaya minta - minta atas negeri ini!
Ya udah...
BalasHapusNtar kalo transfer ke rekeningku jangan woro-woro ya...
aku tunggu zakatmu hihihihi...
Kayaknya aku yang seharusnya menunggu, Om...
BalasHapusMau kasih berapa?
udah Nak...
BalasHapusbangun dari tadi cuman malas Ngempi hehe
Maaf lahir batin ya, Av..
:D
Nak..bagi uangmu 200rb aja buat pengganti zakat itu..
BalasHapusIbu lagi rest kantongnya..
ditunggu skrg..
Sami - sami, Ibu Mertua
BalasHapusKok ga mudik?
Rekening ibu berapa nomorne?
BalasHapuslagi nunggu zakat dari kamu...
BalasHapussekalian dong :D
tajam menusuk tapi gak bikin semamput hehe.
BalasHapusDiikutkan ke lomba gagas gak Ve?
Kok mertua minta zakat sama menantu?
BalasHapusAda apa gerangan?
Aku cuma punya mangga nih... mau ga?
Gagas ngadain lomba apa?
BalasHapusAkh av. aku suka ketika orang menuliskan sesuatu atas nama ibu.
BalasHapusGagas bikin iklan PSA. ikutan av..mari bersaing bersama saya hehehee
Oh ya, Kang? Kalo nama "bapak" gimana?
BalasHapusIklan PSA? Apa itu...
Maklum hari ini jadwalnya jadi orang udik dan orang katro
Bisa juga. tapi saya lebih dalam ke ibu av. ya walopun pernah bikin tulisan buat bapak tapi tetap ibu lebih enjoy.
BalasHapusbikin print Ad untuk di koran. "what to say"-nya kurangi penggunanan kantong plastik. ya tau kan bahaya plastik. karna plastik tidak bisa mengurai sampe beratus tahun juga. nah bagaimana cara kita menyadarkan setiap orang untuk mengurangi itu. kalo untuk stop kan susah.
lah emang kemarin kamu pinter? aku ga pernah mikir kamu pinter hahahahahhaa piss ya.
Karena orang pinter belum tentu menjadi orang yang berhasil...
BalasHapusMakanya aku lebih memilih jadi orang yang berhasil dibanding orang pintar
orang baik juga belum tentu bener, kalo orang bener pasti baik.
BalasHapusjadi mau baik apa bener?
kalo saya seh pilih karena saya pintar jadi berhasil.
lumrah kan sebagai manusia
Baik bin benar...
BalasHapusMungkin lebih baik dan benar...
Begitu banyak yg telah dikorbankan untukmu ibu....
BalasHapusPerih dan sakitnya masih terasa...
Dan kini harus mati karena selembar kertas bertuliskan dua puluh ribu rupiah
BalasHapusmau dunk...
BalasHapuslumayan buat rujakan...
*bikinkaki.com*
Baik berarti bagus secara relatif di hadapan umat manusia. Sementara benar berarti bagus secara absolut di mata Allah , dalam artian benar-benar menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang....
BalasHapusBeli aja sama tukang rujak
BalasHapussusah-susah amat
Maka itu, saya mau jadi orang yang baik dan benar...
BalasHapusJadi tak ada yang jelek dan salah
hehehe...
ibu, tak pernah ragu
BalasHapussekali waktu dia bertaruh nyawa demi hidup buah hati tercinta
sekali lagi dia meregang nyawa hanya pada waktunya
demi hidup... entah siapa
--kyanya 2 lembar deh dua puluhan ribunya... --
Lalu seiring berjalannya waktu, lepaslah menjadi 1 lembar...
BalasHapushehehe
kalo duitnya makin gede, gue yang dateng deh...
BalasHapusibu di rumah aja... duduk manis nonton gosip
Hehehe... dasar!
BalasHapuslagi stres ngerjain tugas nih..
BalasHapushihihi
:-D
BalasHapusSama...
Walah... kecil2 ngomongin tugas... emangnya tugas apaan Av...?
BalasHapusOm bantu mau...?
Tugas rahasi -Badan Intelejen-
BalasHapusHehehehe... nggak, Om... Tugas untuk laporan..
Ga usah Om, makasih...