Senin, 28 November 2011

Tentang Hujan dan Kamu

ternyata masih saja tentang kamu
di balik segala rinai hujan dan air mata
di dalam rintik yang menari di langit
dan dalam genang dan kenang yang melantun

kamu adalah hujan, tapi kamu juga yang menjadi pelangi
kita begitu ragu menentukan pilihan
dan kita juga meragukan perasaan
apakah masih ada kamu dan tetap ada aku di balik kekamuan
masih tumbuh cinta setelah hujan turun

atau hujan itu kamu
dan aku yang tak paham


Bandung, 29 November 2011 | 11.36
A.A. - dalam sebuah inisial

Jumat, 25 November 2011

Di Sebuah Bagian yang Hilang

Di mana letak hati berada ketika ia tak dapat menemukan jalan pulang?

Sementara kita harus tetap belajar untuk memahami hidup agar lebih berarti

Di lapisan cerita indah, kadang membuat kita tersenyum

Meski kita sudah tak tahu tersesat sampai sejauh mana kini

Lalu, ke mana hati harus melangkah? Tanyaku.

Rabu, 23 November 2011

Ternyata

ternyata masih ada tentang kamu
di dalam ruang yang bisu
di dalam dimensi tak terjamah
di segi segmen yang tak tersentuh

tenyata kamu boleh berbeda jarak
tetapi tetap ada di ruang tak terbatas



Bandung, 24 November 2011 | 3.39
A.A. - dalam sebuah inisial

Jumat, 18 November 2011

Di Dalam Sebuah Euforia

:Adryan Adisaputra Tando


kita selalu membicarakan hal yang remeh
mungkin persahabatan selalu dimulai dengan cara demikian
tapi bukankah pernah kukatakan tentang sebuah sahabat
dan kita telah membuktikannya, kehidupan kita berkelindan
dan kita bukanlah sahabat
:karena kita lebih dari sahabat, lebih dari sekadar bersahabat

kita selalu memberikan ilmu-ilmu yang sederhana
lebih mudah dimengerti dan tak perlu bergelut dengan rumus
tak perlu pembuktian teori semesta semata, karena itulah
pernah kukatakan kepadamu di suatu masa yang baik
dan kita telah membuktikannya, kehidupan kita mengajarkan
dan kita bukanlah guru
:karena kita lebih dari guru, lebih dari sekadar menggurui

kita selalu berjalan di dalam petualangan yang menakjubkan
sementara orang-orang menganggapnya itu sebagai hal biasa
karena mereka tak pernah merasakannya sendiri, tentang ini
kita sanggup menerjang kebahagiaan yang tak sekadar fana
ia akan selalu hidup di hati, ia membatin di dalam darah
dan kita telah membuktikannya, kehidupan kita memberikan
dan kita bukanlah petualang
:karena kita lebih dari petualang, lebih dari sekadar bertualang


tetap menjadi lebih dari sekadar sahabat
tetap menjadi lebih dari sekadar guru
tetap menjadi lebih dari sekadar petualang

sahabat bisa tercerai berai, tetapi tidak dengan kita
guru bisa meninggalkan di masa lain, tetapi tidak dengan kita
petualang bisa hilang di suatu waktu, tetapi tidak dengan kita

bagimu, adalah bahagia
dirgahayu untukmu, bertumbuhlah dan berdewasalah



Peluk dan cium mesra,

A.A. - dalam sebuah inisial
Jakarta, 19 November 2011 | 07.16



PS: Ketika kutulis ini, kuputar selalu Dewi Lestari, Selamat Ulang Tahun, dan aku tahu di saat yang sama pula, kau sedang berbahagia.

Kamis, 17 November 2011

Welcome Home

Kamu,

aku pernah bercerita suatu hari tentang harapan kita yang tak pernah lari, ia menetap di hati. seperti malam yang sunyi, ia mencabik keseluruhan hati yang tak ingin dilukai. tetapi dengan kembali kepada keadaan semestinya, kita bisa menjadi berada. dan ada pula yang kita kenang dengan kerasan di suatu masa, suatu tempat.

dengan demikianlah, bebanmu terangkat. tak lagi kau kenal luka dan nestapa. terlalu manis kelak hidup bila dilewati dengan cara yang sangat asing. dan aku dan kamu, kita-menyebutnya begitu- tahu ke mana harus pergi.



Bandung, 17 November 2011 | 18.51
A.A. - dalam sebuah inisial

Rabu, 16 November 2011

Festival Pembaca Indonesia 2011

Start:     Dec 4, '11 10:00a
End:     Dec 4, '11 6:00p
Location:     Plaza Area, GOR Soemantri Brojonegoro, Pasar Festival Kuningan


Website resmi: http://festivalpembacaindonesia.com

Agenda acara dan peserta Festival Pembaca Indonesia dapat dilihat di website tersebut.

Indonesia Book Fair 2011

Start:     Nov 24, '11
End:     Dec 4, '11
Location:     Istora Senayan, Jakarta


Agenda dapat diunduh di sini

Website resmi: http://indonesiabook-fair.com/

Perihal: Tahu

terkadang di dunia ini, kita bisa menjadi perih
bila kita terlalu banyak tahu dan keingintahuan menjadi luas
sementara tahu pun ada batasannya, ia tidak saja harus lebih
pula tahu pun tidak perlu kekurangan
mungkin tahu seperti obat, teguklah sesuai dosis
atau seperti makan, secukupnya saja

dengan cara itu, kita tak perlu menjadi mati
karena keracunan keingintahuan yang tak terbatas



Bandung, 17 November 2011 | 06.28
A.A. - dalam sebuah inisial

Sabtu, 12 November 2011

Perihal: Malam

Dan kita selalu tahu,
kapan waktu harus menjamah matahari
dan melepaskannya


Bandung, 12 November 2011 | 19.02
A.A. - dalam sebuah inisial

Senin, 07 November 2011

Di Tempat yang (Tak) Asing

Dan selalu ada tempat yang tak pernah ingin kau sambangi
Kau selalu tahu aku membenci tempat di mana ada air mata
Ada jerit sakit yang membuatmu ngilu di hati

Aku benci akan obat-obat, dan aku benci tentang segala derita


Bandung, 8 November 2011 | 08.46
A.A. - dalam sebuah inisial

Jumat, 04 November 2011

Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikenal dengan sebutan KBBI terbit pertama 28 Oktober 1988 saat Pembukaan Kongres V Bahasa Indonesia. Sejak itu kamus tersebut telah menjadi sumber rujukan yang dipercaya baik di kalangan pengguna di dalam maupun di luar negeri. Setiap ada permasalahan tentang kata, KBBI selalu dianggap sebagai jalan keluar penyelesaiannya. Selain muatan isi, KBBI memang disusun tidak sekadar sebagai sumber rujukan, tetapi menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia. Oleh karena itu, rujukan tersebut kemudian semakin mengakar di dalam kehidupan berbahasa Indonesia walaupun upaya penyempurnaan isi tidak selamanya mengimbangi perkembangan kosakata bahasa Indonesia.

KBBI daring ini merupakan upaya penyediaan kemudahan akses terhadap Kamus Besar Bahasa Indonesia di mana pun, kapan pun, dan siapa pun selama dapat memanfaatkan jaringan teknologi informasi dan komunikasi.

Pangkalan data KBBI daring ini diambil dari KBBI edisi III. Pemutakhiran dan penyempurnaan isi KBBI sedang dilakukan dan akan diterbitkan dalam edisi IV tahun ini. Tampilan antarmuka KBBI daring sengaja didesain dalam bentuk sederhana agar pengguna tidak menemukan kesulitan dalam penggunaan kamus ini.

Saran dan kritik Anda silakan kirimkan kepada Pusat Bahasa.

Jakarta, 4 Februari 2008

Dr. Dendy Sugono
Kepala Pusat Bahasa

Tentang Hujan

karena sore
hujan pun datang saja
ia permisi pamit
dan terlihat jelas 
ada air mata di sana




Bandung, 4 November 2011 | 16.06
A.A. - dalam sebuah inisial

Rabu, 02 November 2011

Menjunjung Pagi

pagi begitu sunyi, ia pilu
di dalam hatinya, ia mendekap luka
orang-orang berujar ia kesepian
disandera oleh segala bilur-bilur
dan tentang cerita pedih tiada akhirnya

pagi menuju kepada hilir sungai
dibungkamnya sunyi, biar orang bergidik
karena sunyi itu tentang kefanaan yang arif
segala tentang yang arif harus dibunuh
untuk itu ia melakukannya

pagi membunuh sunyi, mengundang keramaian
biar esok sunyi datang diundang malam
dan pagi akan membunuhnya lagi

sementara di ujung sana, matahari menunggu
siapa yang akan menang dalam pertarungan itu




Bandung, 3 November 2011 | 05.42
A.A. - dalam sebuah inisial

Selasa, 01 November 2011

Nulis Yuk

Ketika sedang membereskan dokumen-dokumen di dalam laptop, tetiba saya menemukan sebuah file dengan nama yang sama seperti yang tertera di judul. Sebuah arsip postingan dari seorang Windy Ariestanty. Saya rasa Kak Windy -begitu saya memanggilnya- tak akan keberatan bila saya mempostingnya di blog saya dan membagikan ilmu menulisnya kepada banyak orang di sini.

Selamat membaca, selamat menulis. Semoga terinspirasi.

******



Nulis, Yuk!
Oleh : Windy Ariestanty*)





Kenapa menulis

Sudah seharusnya semua orang bisa menulis. Loh, kok bisa. Iya, semua orang pasti bisa menulis karena :
1.    hampir semua pekerjaan di dunia ini butuh komunikasi tertulis,
2.    menulis itu menguji pengetahuan kita sendiri. Lewat menulis kamu juga mengembangkan pengetahuan kamu,
3.    menulis melatih cara kita berpikir. Tulisan yang bagus mencerminkan cara berpikir yang bagus,
4.    profesi menulis itu menjanjikan. Jadi penulis professional bisa memberikan penghasilan yang asyik. Contohnya, J.K Rowling, Raditya Dika, Moammar Emka, Aditya Mulya, Icha Rahmanti, Ninit Yunita, Christian Simamora, dll. Tanyakan pada mereka, berapa penghasilan yang mereka peroleh dari menjadi penulis. Kamu pasti melongo!



Bukan bakat, bukan bacot

Pernah ada yang bilang kalau kamu berbakat menulis? Kalau pernah, pasti ada alasannya kenapa temanmu itu bilang kamu berbakat. Pasti karena kamu pernah nunjukin hasil tulisan kamu kan? Atau karena dia pernah lihat tulisanmu.

Kamu bisa disebut berbakat menulis kalau kamu menulis. Ini ibarat ramalan bintang yang kita bilang jitu kalau udah kejadian. Kamu nggak bisa bilang kamu berbakat menulis kalau kamu cuma ngobral bacot kanan-kiri tentang ide sebuah buku. Itu nggak bisa menjadi indikasi kalau kamu berbakat menulis.

Kenapa saya bilang begini? Karena redaksi GagasMedia kerap kali menerima surat yang isinya :

Dear redaksi Gagas,

Saya adalah orang sangat suka sekali mebaca dan memiliki bakat menulis. Saya punya banyak ide cerita yang bisa Gagas jadikan novel.
Apakah redaksi ada waktu untuk bertemu? Kita bisa bicarakan ide-ide menarik untuk novel saya. O,ya, saya membutuhkan orang yang bisa menuliskan ide-ide itu menjadi novel. Redaksi bisa melakukannya kan?

Terima kasih,
XXX


Kali lain, saya menerima telepon yang cukup menyenangkan. Setidaknya, membuat saya menahan tawa setelah menerima telepon. Begini ceritanya,

Si penelepon: Hallo, Mba Windy?
Windy: Iya. Ada yang bisa dibantu?
Si penelepon: Begini, Mba. Saya ingin banget jadi penulis. Pengen banget punya novel.
Windy: Wah, bagus banget.
Si penelepon: Nah, saya tuh punya kisah cinta yang kalau dijadikan novel tuh bisa bagus banget. …..(lalu dia bercerita tentang kisahnya)…Bisa nggak ya diterbitkan Gagas?
Windy: Kirimin aja dulu naskahnya ke saya. Nanti kita pelajari.
Si penelepon: Loh, bukannya Mba Windy nanti yang akan menuliskan novel saya itu?

Menurut kalian, apa yang harus dilakukan redaksi menghadapi orang berbakat ini?

Saya adaah salah satu orang yang termasuk dalam golongan tidak percaya bakat. Saya nggak pernah percaya ada bakat. Menulis buat saya bukan masalah bakat. Apalagi cuma banyak bacot. Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakan berbakat menulis, sementara belum pernah ada satu tulisan pun kamu hasilkan.

Ide yang brilian, tema yang menarik nggak akan membuat kamu dicap berbakat menulis tanpa menuliskannya.

Jadi, menulis itu masalah apa?



Menulis masalah latihan

Suka menulis? Yup, cukup. Alasan itu sudah cukup buat kamu ada di sini dan belajar bareng bagaimana membuat tulisan yang seru dan tentunya bagus. Lupakan bakat. Lupakan kalau kamu punya banyak ide cerita menarik. Ambil kertas dan pena, yuuuk, bareng-bareng kita coba menuliskan ide cerita yang ada di kepalamu!


Kalau saya ditanya apa dasar dari menulis, jawaban saya cuma satu : Latihan. Teori menulis sehebat apa pun nggak akan bisa bikin kamu lebih jago menulis kalo nggak menulis. Yang akan bikin kamu semakin jago menulis cuman satu : Latihan. Menulis itu adalah tindakan!

Bahan dasar menulis:
1.bisa baca dan tulis
2. latihan





Nggak ada langkah standar untuk menulis!

Nggak ada tuh langkah standar atau resep untuk menghasilkan tulisan. Proses menulis bisa dimulai dari mana saja, dan berakhir di mana aja.  Kata Yayasn Sopyan, pengajar kelas menulis Gagas, menulis itu pekerjaan non linear, nggak mengenal langkah pertama apa dulu sebelum masuk ke langkah kedua, ketiga, dan seterusnya.

Kadang, kamu bertemu dengan penulis, yang belum mau memulai menulis kalau dia belum tahu ending novelnya. Jadi, hal pertama yang ia lakukan adalah menentukan ending terlebih dahulu. Satu ketika, kamu bisa bertemu penulis, yang baru memulai menulis kalau outline tulisannya sudah jadi. So, nggak ada hal standar untuk menulis. Kamu bisa memulainya dengan cara yang paling membuat kamu nyaman dan asyik untuk menulis.

Faktor penting dalam menulis adalah diri kita sendiri :
1.    seberapa kita menguasai hal-hal yang akan kita tulis,
2.    seberapa kita percaya diri bahwa yang kita tulis itu penting dan otentik.


Jenis-jenis kegiatan dalam menulis
Memang nggak ada urutan baku dalam menulis. Namun, aktivitas menulis umumnya terbagi dalam tiga jenis kegiatan.

1.    perencanaan. Ini adalah kegiatan menggali berbagai kemungkinan untuk menemukan dan mengorganisasikan ide.
2.    Drafting. Di sinilah kita menuangkan ide. Ada 3 jenis draft yang biasa dikenal di kalangan penulis :
         1.    exploratory draft : memastikan bahwa kita tahu apa yang ingin ditulis; lebih mencerminkan tulisan yang dilihat dari sudut pandang si penulis,
            2.    working draft : menganalisis, membaca ulang apa yang kita tulisa; tulisan kita harus dilihat dari sisi pembaca. Proses ini bisa berulang-ulang.
          3.    final draft : memastikan kelengkapan bukti dan argumentasi (non fiksi) detail kejadian (fiksi), menilik kata yang dipilih dan struktur kalimat, dsb.
3.    Perbaikan (revisi). Kegiatan ini berlangsung sejak dan hanya mulai setelah sebuah draft selesai dikerjakan.




Pengendali proses menulis


Karena proses menulis itu nggak mengenal urutan atau langkah, seorang penulis butuh alat untuk mengendalikan kegiatannya. Tanpa alat pengendali itu, tulisan yang dihasilkan bisa nggak karuan.


Menurut Frank O’Hare dan Dean Memering, ada lima komponen yang mengendalikan dan membuat proses menulis menjadi lebih beraturan :
1.    Tujuan (Purpose). Tentukanlah tujuan tulisn kita: untuk menghibur? Kasih inspirasi? Memberikan sudut pandang baru tentang sebuah topik? Memandu?
2.    Pembaca (Audience). Tentukanlah pembaca kita. Nggak ada buku untuk semua orang. Sebuah buku pasti cocok untuk sekelompok orang tertentu saja.
3.    Kode (Code). Tentukan cara kita menyampaikan ide kita. Di sinilah penulis akan menentukan gaya bahasa, strategi komunikasi, maupun pilihan kata yang akan dipakainya.
4.    Pengalaman (Experience). Tentukan pengalaman jenis apa yang akan kita bagi kepada pembaca. Tanpa pengalaman nggak ada yang bisa dibaca oleh pembaca.
5.    Diri penulis (Self). Tulisan yang bagus juga harus memunculkan diri penulis. Nah, diri macam apa yang akan kita munculkan di depan pembaca. Apakah kita akan hadir sebagai orang cerdas yang ngocol? Apakah kita akan hadir sebagai badur? Apakah kita kan hadir Sebagai orang yang cool and smart?

Kelima komponen tersebut bisa kamu jadikan pegangan untuk mengendalikan proses menulis.


Tentukan topik tulisan

Orang yang merasa punya banyak topik untuk ditulis dan orang yang mengaku sama sekali nggak punya topik untuk ditulis sebenarnya menghadapi masalah yang sama: topik apa yang sebaiknya ditulis?

Kita sering banget kebingungan menentukan topik. Nggak masalah. Itu wajar banget. Tapi, sebaiknya kamu harus bisa segera merumuskan. Karena kalau kamu biarkan, kamu nggak bakal bisa memulai menulis.

Ada beberapa patokan yang bisa digunakan untuk membantumu menentukan topik apa yang akan ditulis :
1.    kompetensi. Tulislah hal-hal yang kita kuasai saja,
2.    pertimbangkan pembaca. Jangan egois. Kita menulis agar tulisan kita dibaca oleh orang lain. Jadi, pertimbangkanlah untuk memilih topik yang cocok sama kebutuhan dan pengalaman pembaca.
3.    fokus dan spesifik. Biasakanlah untuk memilih topik yang spesifik. Topik yang isinya berisi gagasan besar saja nggak akan menarik. Gagasan-gagasan besar cenderung mengarah kepada menyatakan (telling), bukan memperlihatkan (showing). Fokus dan spesifiklah! Sebagai alat Bantu untuk menguji, gunakan pertanyaan, “So what?”
4.    Pinjam alat bantu jurnalis. Para jurnalis punya kriteria untuk menentukan apakah sebuah kejadian layak diberitakan. Nah, criteria itu bisa kita pinjam juga untuk menilai sebuah topik. Beberapa kriteria layak berita itu adalah :
            1.    yang terjadi sekarang,
            2.    yang berdampak,
            3.    yang terkenal,
            4.    yang dekat,
            5.    konflik,
            6.    yang aneh,
            7.    yang aktual.
 
 


Melawan kekosongan

Menulis itu adalah proses melawan kekosongan. Jadi, ketika kamu berkilah nggak punya ide atau mampet, saya curiga, itu cuman alasan kamu aja untuk menutupi kenyataan bahwa kamu nggak cukup mampu dan terampil dalam menulis.


Idea can hit you in everywhere. All what you have to do is just picking your paper and pen! Let’s start to write since now on.




Sumber bacaan : materi pelatihan menulis GagasMedia, Creative Writing karya A.S Laksana, The Complete Guide to Editing Your Fiction karya Michael Seidman, Berani Berekspresi karya Susan Shaughnessy







*) Windy Ariestanty adalah seorang editor di GagasMedia dan Bukune, penulis Studying Abroad, Tiara Lestari: Uncut Stories, Shit Happens (ditulis bersama Christian Simamora), dan Life Traveler. Tulisannya juga ada di dalam Kepada Cinta dan The Journeys. Penerjemah Letters To Sam.