Senin, 28 Juni 2010

Jadwal Acara Pesta Buku Jakarta 2010

Start:     Jul 2, '10
End:     Jul 11, '10
Location:     Istora Gelora Bung Karno Senayan







SOURCE HERE

Menuju Neverland

"So come with me, where dreams are born, and time is never planned. Just think of happy things, and your heart will fly on wings, forever, in Never Never Land!" - Peter Pan Quotes


Peter Pan berawal dari sebuah drama di mana skripnya ditulis oleh James M. Barrie. Peter Pan termasuk film sepanjang masa yang masih dikenal sampai saat ini. Peter Pan adalah sosok anak yang nakal yang dapat terbang dan bertualang bersama Wendy Darling dan sang peri Tinker Bell di dalam sebuah pulau yang bernama Neverland.

Neverland sendiri merupakan pulau yang penuh akan imajinasi anak-anak. Di sana tidak akan dikenal adanya proses mandiri dan yang ada di sana hanyalah kebahagiaan. Tak akan ada perang, dendam, saling benci ataupun iri hati, dan kejahatan yang menimbulkan rasa benci.

Neverland merupakan wahana di mana semua orang harus bergembira dan pasti merasakan kebahagiaan tiada tara. Tak akan ada kegelapan di sana karena matahari dan bulan selalu ada. Kita bebas mengekspresikan diri kita seperti yang kita mau. Mereka tidak akan pernah mengenal kata dewasa karena di sana tidak pernah terlahir kedewasaan. Mereka menikmati masa-masa berbahagia sebagai anak-anak dan tak peduli akan tanggung jawab yang akan semakin membebani mereka.

Sejujurnya, saya tak pernah puas dengan dunia Neverland yang pernah saya nikmati sampai kini. Saya memang tidak pernah ingin menjadi dewasa dan menjadi tua. Saya ingin menikmati kehidupan saya seperti masa kanak-kanak di mana kita semua boleh menggantungkan mimpi kita setinggi mungkin. Lebih tinggi daripada langit. Kita memperoleh jutaan kebahagiaan di masa kanak-kanak yang tak akan luput dari ingatan kita.

Masa kanak-kanak adalah masa-masa bahagia. Kita tidak pernah memikirkan adanya permusuhan dan rasa benci. Tidaklah juga kita mengenal politik, ekonomi, kriminal, atau perang. Yang ada hanyalah bahagia untuk menikmati hidup.

Masa kecil saya adalah masa kebahagiaan di mana saya belum bertanggung jawab atas apapun. Saya pernah mengalami Neverland. Saya pernah masuk ke dalamnya. Saya tidak peduli apa yang saya mainkan. Yang saya tahu hanyalah kebahagiaan. Seperti Peter Pan dan Wendy yang terbang berkeliling Neverland sambil bermain-main. Mereka tidak tahu dan tidak peduli dengan apapun yang ada.

Sampai Kapten Hook menyerang. Ia ingin merebut kebahagiaan di mana kita bebas terbang dan ia merasakan iri hati. Serbuk bintang yang ada bersama Peter Pan. Di sanalah satu kebahagiaan akan hilang. Saya sedang berada di dalam pertempuran melawan Kapten Hook karena saya tidak pernah menginginkan menjadi dewasa.

Namun, ketika saya sadari. Inilah saya dan di sinilah saya. Ini bukanlah Neverland. Bukan dunia yang penuh akan keceriaan. Semua orang diwajibkan menjadi dewasa dan memiliki tanggung jawab di dalam hidupnya. Semua orang harus menjalankan hidupnya tanpa bisa lagi bermain-main dan di dunia ini, kita mengenal hanya ada satu bulan dan satu matahari yang selalu berputar bergantian. Tak ada lagi kebahagiaan di mana kita bisa terbang bebas sebebas-bebasnya. Di dunia ini, dunia yang serba terbatas, kita diwajibkan bertumbuh menjadi dewasa sedewasa-dewasanya.

Tugas yang harus diemban adalah mewujudkan mimpi, tetapi bukanlah di Neverland. Ini dunia yang bukan Neverland, melainkan everland. Di sini, kita mengenang masa-masa kita bermain di Neverland sambil memperjuangkan kehidupan di tanah yang sesungguhnya.

Mungkin sekarang, saya ingin kembali ke Neverland. Saya akan menuju Neverland.

Namun pertanyaannya adalah, adakah lagi Neverland itu? Kalau ada, di mana?





Perjalanan menuju Neverland, 29 Juni 2010 | 11.18
A.A. - Calon penghuni Neverland

Lomba Menulis Artikel

Start:     Jun 28, '10
End:     Jul 18, '10

Jumat, 25 Juni 2010

Pergilah Ke Mana Hati Membawamu (Va' Dove It Porta Il Coure)


Dan kelak, di saat begitu banyak jalan
terbentang di hadapanmu
dan kau tak tahu jalan mana yang harus
kauambil, janganlah memilihnya dengan
asal saja, tetapi duduklah dan
tunggulah sesaat. Tariklah napas
dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan,
seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini.
Jangan biarkan apapun mengalihkan
perhatianmu, tunggulah dan tunggulah
lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening,
dan dengarkanlah hatimu.
Lalu ketika hati itu berbicara, beranjaklah,
dan pergilah ke mana hati membawamu...



Susanna Tamaro - Pergilah Ke Mana Hati Membawamu

Fiksi

Sekali fiksi, tetaplah dia akan menjadi fiksi. Walaupun kenyataan memang sudah seperti fiksi.

Tetapi hidup bukanlah sekadar fiksi,

dan juga tidaklah semudah fiksi

di mana semua dapat kau rekayasa seperti inginmu





Jakarta, 26 Juni 2010 | 8.09
A.A. - dalam sebuah inisial

Kamis, 24 Juni 2010

Hidup : Datang untuk Pergi

"Hidup ini, Anakku, hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tunggulah saatnya, dan kelak engkau akan berpikir, bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia di dunia ini." - Pramoedya Ananta Toer

Pernahakah kita berpikir bahwa hidup kita tak ada perbedaan dengan kereta dan pesawat? Mereka datang, singgah, kemudian pergi. Kita mengalaminya berulang-ulang. Dari stasiun ke stasiun. Dari bandara ke bandara. Dan kita sendiri menuju pada cerita-cerita baru yang kita datangi kemudian kita tinggali begitu saja.

Sebenarnya, hidup kita tidaklah seperti itu. Ada banyak babak yang membawa kita pada cerita-cerita yang akhirnya kita sadari pada saat menjelang kita pergi.Hidup bukanlah sekadar datang kemudian pergi. Sebenarnya Tuhan hendak bercerita kepada kita di balik itu semua. Sayangnya, Tuhan terlalu hebat untuk menyimpan rahasianya. Terlalu pandai untuk mengajak kita bermain tebak-tebakan.

Sesungguhnya, betapa indahnya ketika kita berjalan untuk merenungi pencarian jati diri kita yang paling hakiki. Di sanalah kita akan menemukan: mengapa kita ada di sini saat ini? Bukan sekadar melintasi kemudian menuju kepada tempat lainnya. Kemudian, masih adakah pemikiran semacam pemikiran seorang Pramoedya yang mengatakan betapa sia-sianya Tuhan menciptakan hidup ini? Entahlah. Itu hanya saya, Anda, Pram, dan Tuhan yang tahu jawabannya.


Jakarta, 24 Juni 2010 | 5.56
A. A. - dalam sebuah inisial

Senin, 21 Juni 2010

Kompetisi Menulis 100% Roman Asli Indonesia

Start:     Jun 21, '10
End:     Sep 25, '10


Udah nggak zamannya lagi berkhayal menjadi penulis terkenal. Saatnya tunjukkan talenta menulismu di KOMPETISI MENULIS “100% ROMAN ASLI INDONESIA” dan berkilauanlah sebagai penulis muda berbakat bersama GagasMedia!

Syarat-syaratnya gampang banget:

•Naskah novel harus asli buatan sendiri, bukan saduran apalagi jiplakan. Naskah ber-sub genre roman apa saja—domestic drama, mainstream, classic, atau teen. (keterangan masing-masing sub genre bisa kamu kulik di link: http://gagasmedia.net/Syarat-pengajuan-naskah.html).
o Buat referensi domestic drama, baca After the Honeymoon (Ollie), Alphawife (Ollie), dan Dongeng Semusim (Sefryana Khairil).
o Buat referensi mainstream romance, baca Baby Proposal (Dahlian & Gielda Lafita), Dia (Nonier), Pillow Talk (Christian Simamora), dan Orang Ketiga (Yuditha Hardini).
o Buat referensi classic romance, baca Morning Glory (LaVyrle Spencer) dan From Batavia with Love (Karla M. Nashar).
o Buat referensi teen romance, baca Ai (Winna Efendi) dan Refrain (Winna Efendi).

• Panjang naskah 75-150 hal A4, spasi 1, Times News Roman 12. Sertakan sinopsis keseluruhan isi cerita, maks. 2 hal.

• Buat video (durasi maks. 3 menit) berisi promo singkat novelmu dan kenapa novel ini layak menang. Video di-upload di Youtube, Facebook, atau media videoshare lainnya.

• Naskah berbentuk print out sebanyak 1 (satu) eksemplar. Sertakan formulir lomba DOWNLOAD DI SINI. Kamu wajib mencantumkan link video buatanmu di formulir.

• Kirimkan naskah dan semua elemen pelengkapnya ke: REDAKSI GAGASMEDIA, Jl. Haji Montong No. 57, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630 (Kode: 100% ROMAN ASLI INDONESIA—tulis di amplop naskahmu)

• Naskah ditunggu paling lambat 25 September 2010 (cap pos).

• Pengumuman seleksi I : 11 Oktober 2010 melalui website lomba. Peserta yang lolos seleksi I wajib mengirimkan 4 kopi naskah ke redaksi GagasMedia (kode: 20 Besar 100% Roman Asli Indonesia).

• Pengumuman pemenang bisa kamu lihat di website resmi lomba pada tanggal 15 November 2010.

• Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

Hadiahnya? Mmmh, nggak kalah seru!
Juara 1 : uang tunai Rp 5.000.000, kontrak penerbitan* dari GagasMedia, paket buku, dan paket holiday trip untuk kamu dan pasangan
Juara 2 : uang tunai Rp 3.000.000, kontrak penerbitan* dari GagasMedia, dan paket buku.
Juara 3 : uang tunai Rp 1.500.000, kontrak penerbitan* dari GagasMedia, dan paket buku.
*Diatur dengan ketentuan tersendiri

Tunggu apa lagi? Mulailah bekerja dengan laptop—dan jangan lupa siapkan kopi serta camilan. Start writing your romance novel and be a star!


Love,
GagasMedia



SOURCE HERE

Minggu, 20 Juni 2010

Meneguk Gelas Bahagia

Pertanyaan mendasar bagi semua orang yang pernah bertumbuh besar dan menjadi dewasa di dunia ini: apakah kalian pernah bahagia?

Saya pernah mendapati pertanyaan ini tengah malam. Saya selalu memeriksa ponsel saya tengah malam, setelah membaca buku atau menjelang tidur setelah benar-benar penat menulis. Salah seorang karib saya mengirimkan pertanyaan itu kepada saya. Saya hanya tertawa menjawab pertanyaan itu. Untuk saya, setiap hari adalah bahagia. Bahagia karena kita bisa kembali terbangun, kembali beraktivitas, kembali menunaikan segala kewajiban kita, dan kembali beristirahat karena kitapun masih manusia.

Hari ini, salah seorang sahabat yang peduli, penyayang, loyal, dan nyaris sempurna, haruslah meneguk bergelas-gelas kebahagiaan. Mengapa? Karena pertambahan usianya untuk mencapai kedewasaan telah tiba. Sengaja saya menghadiahkan postingan ini untuknya. Maka, Mbak Elok Akasia Randu Jati -yang kuyakini ini bukan nama sebenarnya di KTP-, ini persembahanku yang kukhususkan untukmu dengan penuh rasa cinta.

Saya tidak tahu berapa gelas kebahagiaan yang telah diteguknya pagi ini setelah mendapatkan beribu-ribu ucapan selamat ulang tahun. Yang pasti, saya tahu bahwa dia adalah salah seorang yang pernah berbahagia di dunia ini. Acap kali, saya merasa malu pada diri sendiri: dia mencari saya kala hilang, tetapi tidak dengan saya. Adilkah itu? Tentu tidak.

Kami belum pernah bertemu. Komunikasi kami hanya sebatas SMS, blog, dan wall to wall di Facebook. Namun saya bisa memahami seperti apa dirinya. Mungkin akan 180 derajat berbeda dengan saya ketika kelak kami bertemu. Kami bercanda, tertawa, merasakan sari pati kehidupan, dan bersahabat lewat dunia maya. Nah, bukankah itu semua indah?! Ketika kita menyadari betapa manisnya sari pati kehidupan, tentu amatlah mudah juga bagi kita untuk menelusuri kebahagiaan walau hanya lewat dunia maya.

Pertama kali saya berjumpa dengannya, dengan tawanya yang nyeleneh berkomentar di blog ini pada awal Juli tahun lalu. Saya kaget bukan kepalang, komentar di catatan saya dibalasnya semua padahal saya belum membalasnya. Ah, pertama kali berpikir, jangan-jangan ini SPAM. (Ini pengakuan dosaku, Mbak Elok, hahaha...) Saya mulai berpikir haruskah di-report abuse? Namun saya urungkan niatan itu semua karena server internet sedang menjadi seperti siput kelas kakap.

Kemudian, Mbak Elok mengajak saya menjadi temannya. Saya m,embuka tangan untuk itu semua. Saya melupakan SPAM itu dan membukanya menjadi seorang teman baik di blog. Persahabatan kami teruslah berlanjut sampai kini walaupun dia rajin SMS dan saya tidak pernah rajin membalasnya. (Untuk itu, inilah apologiku, Mbak Elok)

Tak ada persahabatan yang tidak pernah merasakan kegelisahan. Saya orang yang mudah meresah. Suatu malam, saya mendapatkan kabar dari seorang kawan bahwa Mbak Elok ini terbaring sakit, saya mencoba mencari tahu dahulu kebenarannya. Eh, ketika dia membalas SMSku, geregetan aku dibuatnya. Dia malah tertawa-tawa dengan isi SMSku itu. Apa ada yang salah dengan itu semua? Saya kembali membaca SMS yang saya kirimkan dan saya amini bahwa tak ada yang salah. Kemudian saya membalas SMSnya dengan penuh rasa serius, dibalasnya lagi dengan kata-kata yang tak beres, yang tidak mencerminkan bahwa dia sedang sakit.

Masih ada harapan bagi setiap kawan yang ingin memberikan kontribusi kehidupan bagi orang-orang yang dikasihinya. Dan saya, memberikan kontribusi rasa cinta saya kepada Mbak Elok sebagai seorang sahabat, teman seperjalanan, dan teman tertawa-tawa sampai suatu saat kita sadari: betapa manisnya gelas kebahagiaan yang telah kita kecap bersama.

Kawan, sahabat, dan suadaraku, selamat ulang tahun! Dirgahayu untukmu selalu...



Jakarta, 21 Juni 2010 | 9.06
A.A. - catatan harian seorang kawan


Mundurlah, wahai Waktu
Ada "Selamat ulang tahun"
Yang tertahan tuk kuucapkan
Yang harusnya tiba tepat waktunya
Dan rasa cinta yang s'lalu membara
Untuk dia yang terjaga
Menantiku

Dewi Lestari - Selamat Ulang Tahun

Selasa, 08 Juni 2010

Maaf

Maaf jika semua terlalu sederhana
jika semua tak seperti bayanganmu
jika semua berjalan apa adanya
jika semua tidak ada tantangan yang terbawa
semua seperti hambar, tawar

Maaf jika semua tidak berjalan
jika semua mementingkan egois
jika semua harus menggunakan kekerasan
jika semua dihibahkan begitu saja
jika semua direlakan tanpa pasti
semua begitu saja, sangat

Maaf jika saya tidak pernah menjadi teman yang peduli
jika saya tidak pernah menjadi saudara yang bisa melindungi
jika saya tidak pernah menjadi anak yang patuh
jika saya tidak pernah menjadi guru yang patut dicontoh
jika saya tidak pernah menjadi pendengar yang setia
jika saya tidak pernah menjadi manusia yang patut dikatakan manusia
itu semua mungkin atas kekhilafan,keegoisan, dan rasa iri hati

Maaf, untuk semua yang patut diucapkan dan diberi maaf
Mungkin hanya ini, saya mampu.



Jakarta, 9 Juni 2010 | 8.03
A.A. - dalam sebuah inisial

Hujan Bulan Juni

















tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu



Sapardi Djoko Damono
- Hujan Bulan Juni, Kumpulan Puisi (Grasindo, 2003)

Senin, 07 Juni 2010

Adrenalin Membaca

Catatan: tulisan ini dibuat untuk seorang kawan. Maaf kalau kelamaan, hehehe...

“Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apa pun”  — Voltaire

Bagi mereka yang bergantung pada mood, membaca akanlah menjadi sesuatu yang akan sulit dijalankan ketika situasi hati mereka tidak bisa berdamai dengan tulisan yang mereka lihat. Mood menjadi pengancam utama hancurnya situasi hati mereka dalam membaca.  Apa yang mereka baca akan menjadi lenyap ketika suasana hati sedang berada pada posisi yang paling bawah.

Saya adalah orang yang moody. Saya sangat tergantung pada situasi hati saya. Emosional hati, tepatnya. Kadang saya harus membaca berulang-ulang kali ketika saya sedang down. Tetapi ketika saya sedang dalam posisi atas, saya bisa kalap dengan buku. Menghabiskannya semalam suntuk.

Saya biasa membaca di manapun. Di atas ranjang atau di atas meja. Di kafe atau di kendaraan. Soal tempat bagi saya adalah hal yang relatif. Saya bisa membaca di mana saja asal tempat tersebut adalah nyaman bagi saya. Itu sudah lebih dari cukup. Saya akan membuka buku saya dan saya nikmati.

Soal membaca adalah soal waktu. Ketika sedang terdesak dengan agenda yang padat, saya menyempatkan diri untuk membaca sejenak. Tentu hal itu pasti di atas kendaraan. Ketika agenda saya amatlah renggang, saya duduk seorang diri di kafe sambil mendengarkan musik, mata saya menelusuri setiap jejak kata. Ketika menjelang tidur, saya sempatkan lima sampai sepuluh menit untuk membaca. (Kadang kalap lagi sampai pagi menuntaskannya).

Lalu? Bagaimana menikmati membaca?

Saya sendiri tak tahu bagaimana menikmatinya. Soal tempat? Soal waktu? Soal suasana hati? Atau ada yang lain?

Sewaktu saya bekerja di sebuah penerbitan, saya disodorkan berbagai macam naskah dari berbagai genre cerita. Kadang saya harus melahap semua naskah yang tak pernah saya sukai. Saya ingin mengumpat ceritanya atau saya ingin cepat-cepat menuntaskannya. Manalagi saya membaca selalu diburu oleh deadline yang tak pernah saya sukai.

Ketika lahir naskah dengan genre yang saya nantikan, saya melahapnya langsung. Saya menikmatinya dan saya menyukainya.

Lha? Kalau begitu, soal apalagi ini?

Membangun minat membaca adalah hal yang terdiri dari banyak faktor. Pertama adalah faktor suasana hati. Coba kita buka suasana hati kita yang sedang dalam berbagai posisi. Kita rasakan suasana hati kita dengan membaca. Kita baca suasana hati kita. Hanyutkan semua perasaan kita dengan membaca. Ketika memang Anda sedang tidak ingin membaca,  tutuplah buku itu. Kemudian coba buka lagi ketika Anda merasa ini saatnya untuk membaca.

Soal tempat. Banyak orang yang memilih membaca dalam kesendirian. Begitu juga dengan saya. Saya lebih suka membaca seorang diri dibandingkan membaca di tengah keramaian. Saya bisa memusatkan pikiran saya kepada apa yang saya baca. Dengan demikian, saya menemukan apa yang ingin dikatakan penulis lewat keheningan tersebut. Nah, ini soal relatif. Teman saya lebih suka membaca di tengah keramaian. Katanya, dia langsung bisa mencerna. (Nah lho!) Saya sendiri lebih memadukan membaca dengan musik. Kadang saya menikmati itu.

Soal waktu. Setidaksempatnya saya membaca, saya tetap memberikan sedikit porsi waktu saya untuk membaca. Saya tetap membaca ketika saya sedang sibuk atau saya begitu renggang terhadap waktu. Ini tergantung seseorang bagaimana ingin mengelola waktunya untuk membaca atau tidak.

Nah, ini yang begitu sulit, soal genre. Saya suka genre yang berbau sastra dibandingkan dengan fantasi. Maka, saya akan menjaga kegiatan membaca saya agar tetap aktif dengan membaca sastra. Ketika saya disodorkan fantasi, kadang saya membacanya tetapi ketika saya merasa tidak bisa menikmatinya, saya menutup buku itu dan mengendapkannya sampai saya berniat kembali menuntaskannya (bukan membacanya).

4 hal soal membangun minat membaca: suasana hati, tempat, waktu, dan genre.

Namun ada satu hal lagi yang lebih terutama: tetap memaksakan diri untuk membaca!

Selamat membaca!


Jakarta, 13 Mei 2010 | 7.21
A.A. - dalam sebuah inisial

Minggu, 06 Juni 2010

Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010

Start:     Jun 6, '10
End:     Sep 30, '10
Hai hai hai, luar biasa ya untuk lomba menulis? Gak ada habi-habisnya deh. kali ini Dewan Kesenian Jakarta mengadakan lomba menulis novel nih. Setelah terakhir kali Novel “Tanah Tabu” karya Anindita S. Thayf – yang menjadi pemenang pertama sayembara novel 2008 – telah sukses diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada medio 2009 lalu, Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta kembali hadir tahun ini mencari karya-karya terbaik lainnya.

Sayembara 2 tahunan ini terbuka bagi siapa saja, baik dari pengarang Indonesia yang sudah punya nama maupun pemula, yang memperlihatkan kebaruan dalam bentuk & isi. Sayembara akan mencari karya terbaik sebagai pemenang utama untuk dihadiahi uang tunai sebesar Rp 20.000.000, & empat pemenang unggulan yang akan dihadiahi uang tunai masing-masing sebesar Rp 7.500.000.

Untuk merangsang & meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan novel, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menyelenggarakan Sayembara Menulis Novel. Lewat sayembara ini DKJ berharap lahirnya novel-novel terbaik, baik dari pengarang Indonesia yang sudah punya nama maupun pemula, yang memperlihatkan kebaruan dalam bentuk & isi. Adapun persyaratannya sebagai berikut:

Ketentuan Umum

* Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas lainnya).
* Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
* Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
* Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa.
* Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
* Tema bebas.
* Naskah adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya)

Ketentuan Khusus

* Panjang naskah minimal 150 halaman kuarto, 1,5 spasi, Times New Roman 12
* Peserta menyertakan biodata & alamat lengkap dalam lembar
* tersendiri, di luar naskah
* Empat salinan naskah yang diketik & dijilid dikirim ke:

Panitia Sayembara Menulis Novel DKJ 2010
Dewan Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya 73
Jakarta 10330

* Batas akhir pengiriman naskah: 30 September 2010 (cap pos atau
* diantar langsung)
* Lain-lain
* Para Pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugerah Sayembara Menulis Novel DKJ 2010 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada pertengahan Januari 2011.
* Hak cipta & hak penerbitan naskah peserta sepenuhnya berada pada penulis.
* Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat & tidak diadakan surat-menyurat.
* Pajak ditanggung pemenang.
* Sayembara ini tertutup bagi anggota Dewan Kesenian Jakarta periode 2009-2012.
* Maklumat ini juga bisa diakses di www.dkj.or.id
* Dewan Juri: Agung Ayu, Anton Kurnia, & A.S. Laksana

Hadiah

* Pemenang utama Rp. 20.000.000
* Empat pemenang unggulan @ Rp. 7.500.000

Mari berlomba bersama balomba.

Dimas Fuady
Public Relations Jakarta Arts Council
www.dkj.or.id

Lomba Esai Sumpah Pemuda

Start:     Jun 6, '10
End:     Jul 2, '10
Tema ini akan dikhususkan pada tiga sub tema (pilih salah satu):

* Indonesia negara Maritim. Sebagai negara kepulauan, Indonesia disatukan oleh laut. Namun, selama ini, paradigma pembangunan di Indonesia masih mengabaikan laut sebagai prioritas utama pembangunan.
* Kesetaraan Gender. Kesetaraan gender berarti kesamaan peran bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak yang sama sebagai sesama manusia. Kesetaraan gender meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidakadilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Keadilan gender berarti tidak adanya pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
* Eksistensi Masyarakat Adat. Diskriminasi terhadap masyarakat adat khususnya penganut kepercayaan lokal terus saja terjadi. Parahnya, diskriminasi ini dilakukan secara sistematis, karena negara kerap membuat berbagai kebijakan publik dalam bentuk UU yang terus mendiskriminasi masyarakat adat. Seperti pengabaian atas pengakuan agama dan kepercayaan yang mereka anut. Pemerintah masih melanggengkan pengakuan terhadap “agama resmi dan tidak resmi” yang memarginalkan kelompok masyarakat di luar enam agama yang difasilitasi oleh negara (Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan yang baru diresmikan, Khonghucu). Selain itu, persoalan eksistensi kehidupan masyarakat adat juga sering digusur oleh kepentingan pemodal yang ingin mengeksploitasi tanah-tanah adat.

Syarat Lomba

1. Diikuti oleh Peserta Perorangan. Baik pelajar SMA, SMK atau yang setingkat dan mahasiswa (D3/S1).
2. Tulisan berbentuk esai dan belum pernah dipublikasikan.
3. Panjang tulisan maksimal 8.000 karakter (termasuk spasi) tidak termasuk halaman yang menjelaskan identitas peserta. Spasi rangkap dengan tipe huruf Times New Roman dengan font size 12.

Pengiriman tulisan

1. Tulisan dikirim via pos ke alamat: Jl. Tebet Barat Dalam VII No. 19 Jakarta Selatan 12810, atau melalui email ke lombaesai@anbti.org
2. Mencantumkan kode “Penulis” pada amplop luar di bagian kiri atas
3. Batas waktu penerimaan tulisan di panitia pada 2 Juli 2010 cap pos.
4. Tulisan disertai nama penulis, fotokopi bukti diri (KTP/Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa), alamat lengkap sekolah/rumah, serta nomor telepon (sekolah/rumah/handphone).

Pemenang dan hadiah

1. Panitia menetapkan Juara I, II, dan III pada masing-masing kategori (pelajar dan mahasiswa). Juara I, II, III masing-masing akan mendapatkan tabungan sebesar Rp 10 juta, Rp 7,5 juta, dan Rp 5 juta (pajak ditanggung panitia).
2. Pengumuman tiga puluh penulis terbaik akan ditampilkan di www.anbti.org pada 24 Juli 2010.
3. Tiga puluh penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa, masing-masing 15 orang) akan mendapatkan pelatihan penulisan dan paket wisata ke Yogyakarta.
4. Penentuan pemenang lomba (Juara I, II, dan III) akan diumumkan pada 28 Oktober 2010 dan ditampilkan dalam situs web ANBTI, www.anbti.org.
5. Karya pemenang lomba dan 30 penulis terbaik (pelajar dan mahasiswa) akan diterbitkan dalam sebuah buku.
6. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

Juri
Dewan juri terdiri dari:

* Ignatius Haryanto, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pers dan Pembangunan
* Ayu Utami, Novelis
* Ratna Hapsari Rudjito, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI)

Keterangan Lebih lanjut bisa di menghubungi panitia,

Contact person : (021) 94595526 (Malia) atau silakan kunjungi: www.anbti.org

SAYEMBARA MENULIS NOVEL INSPIRATIF INDIVA 2010

Start:     Jun 6, '10
End:     Jul 31, '10
Untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan novel dewasa, PT INDIVA MEDIA KREASI menyelenggarakan Sayembara Menulis Novel Inspiratif 2010. Melalui sayembara ini, INDIVA MEDIA KREASI berharap akan lahir novel-novel terbaik, baik dari pengarang Indonesia yang sudah mempunyai nama maupun pemula, yang memerlihatkan orisinalitas, inspiratif, penuh hikmah, dan tidak melanggar syariat dalam bentuk dan isi.

DEADLINE: 31 JULI 2010
HADIAH:
Juara 1 sebesar Rp5.000.000
Juara II sebesar Rp4.000.000
Juara III sebesar Rp3.000.000

Ketentuan Umum
• Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk atau bukti identitas lainnya).
• Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
• Naskah belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya.
• Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa
• Naskah dan judul ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik
• Tema bebas, boleh fiksi atau pengalaman nyata.
• Isi tidak melanggar syariat Islam, tidak mengandung unsur pornografi dan SARA Ketentuan Khusus
• Panjang naskah minimal 100 halaman A4, 1,5 spasi, Times New Roman 12
• Peserta menyertakan biodata dan alamat lengkap dalam lembar tersendiri, di luar naskah dan HARUS disertai sinopsis cerita dan fotokopi pengenal (KTP/KTM/SIM/Paspor)
• Tiga salinan naskah yang diketik dan dijilid dikirim ke: Panitia Sayembara Menulis Novel Inspiratif Indiva 2010 d/a PT Indiva Media Kreasi Jl. Apel II No 30 Jajar, Laweyan, Solo Telp. 0271-7055584; 0271-710812
• Batas akhir pengiriman naskah: 31 Juli 2010 (cap pos atau diantar langsung)
• Para Pemenang akan diumumkan di majalah Gizone edisi Maret 2011, Facebook Penerbit Indiva, dan website Indiva: www.indivamediakreasi.com pada akhir Januari 2011
• Hak terbit sebanyak 10.000 eksemplar untuk Juara I-III ada pada PT Indiva Media Kreasi. Untuk cetakan berikutnya (10.000 eksemplar ke atas) akan dihitung dengan sistem royalti.
• Bagi naskah yang tidak menjadi pemenang, tetapi memenuhi kriteria terbit, Indiva Media Kreasi akan menerbitkannya, dan penulis berhak mendapat honorarium atas penerbitan naskahnya itu.
• Pajak ditanggung pemenang
• Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.
• Sayembara ini tertutup bagi karyawan Indiva 2009-2010

Informasi/pertanyaan bisa dilayangkan ke email atau telepon: indiva_mediakreasi@yahoo.co.id
redaksi_indiva@yahoo.com
redaksi_girliezone@yahoo.com 0271-7055584 atau 0271-710812 selama jam kerja (Pukul 08.00-16.00 WIB)



More...